https://e-journal.unper.ac.id/index.php/BAAR/issue/feedBulletin of Applied Animal Research2024-11-18T03:38:36+00:00Dwi Wijayanti, M.Si., Ph.D.dwiwijayanti@unper.ac.idOpen Journal Systems<ul> <ul> <li><strong>Based on the Ministry of Education, Culture, Research, and Technology of the Republic of Indonesia SK No. 225/E/KPT/2022, Bulletin of Applied Animal Research has been accredited SINTA 5 for five years since Vol. 2 No. 2 December 2020 until Vol. 7 No. 1 June 2025.</strong></li> <li><strong>ISSN</strong>: <a href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&1557378539&1&&" target="_blank" rel="noopener">2684-8007</a> (online)</li> <li><strong>ISSN</strong>: <a href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&1564640492&1&&" target="_blank" rel="noopener">2714-5395 </a>(print)</li> <li><strong>URL</strong>: <a href="https://e-journal.unper.ac.id/index.php/BAAR" target="_blank" rel="noopener">https://e-journal.unper.ac.id/index.php/BAAR</a></li> <li><strong>DOI</strong>: prefix <span class="id"><a href="https://doi.org/10.36423/baar.v3i2">10.36423</a></span></li> <li><strong>Publication Frequency:</strong> February and September</li> <li><strong>Scope:</strong> Bulletin of Applied Animal Research is publishing research Articles (Full-Length Original Scientific Papers) and Review on animal sciences, and related areas. Journal that encompasses a wide range of research areas including animal breeding and genetics, reproduction, feeding and nutrition, immunology, pathology, physiology, microbiology, biochemistry, ethology, Animal management and economics, behavior and welfare, biotechnology, and animal products. The journal in pigs, poultry, beef cattle, cows, goats and sheep, but the studies involving laboratory animal species that address fundamental questions related to livestock are also welcome.</li> <li><strong>Contact & Submission Email:</strong> baar.fp@unper.ac.id</li> </ul> </ul>https://e-journal.unper.ac.id/index.php/BAAR/article/view/1930Peningkatan Usaha Broiler dengan Strategi Tanpa AGP pada Peternakan Rakyat Berdasarkan Aspek Produksi dan Aspek Ekonomis2024-09-11T05:11:28+00:00Bambang Rijanto Japutrabrj.aprica@gmail.comIsmoyowati Ismoyowatibrj.aprica@gmail.comNovie Andri Setiantobrj.aprica@gmail.comMuhammad Rayhanmuhammadrayhan22091991@gmail.comArif Harnowo Sidhibrj.aprica@gmail.comNovita Hindratiningrumbrj.aprica@gmail.com<p>Penelitian mengkaji peningkatan usaha ayam broiler menggunakan AGP dan tanpa AGP bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara penggunaan dan peniadaan antibiotic growth promoter (AGP) dalam pakan ayam broiler berdasarkan aspek produksi (efisiensi pakan dan indeks performa kumulatif), aspek ekonomi (kapasitas usaha dan pendapatan), aspek sosial demografi (pendidikan peternak, umur peternak, lama beternak dan motivasi beternak), menganalisis berbagai faktor dan hubungannya dalam usaha peternakan ayam broiler di kabupaten Banyumas, kabupaten Pemalang, kabupaten Temanggung, dan kabupaten Banjarnegara Provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini dilakukan dengan metode survey terhadap peternak ayam broiler yang bergabung di satu perusahaan kemitraan. Analisis data terdiri atas analisis variansi berdasarkan GLM (<em>general linier model)</em> secara bertingkat. Hasil penelitian tahap 1 menunjukan terdapat perbedaan aspek produksi (EFF dan IPK) pada tahun, kabupaten dan skala usaha yang berbeda, namun penggunaan dan peniadaan AGP pada efisiensi pakan dan indeks performa kumulatif menunjukan perbedaan yang tidak nyata. Produksi ayam broiler lebih baik di tahun 2018 dengan peniadaan AGP dibandingkan di 2017 pada saat menggunakan AGP dalam pakan pabrikan. Berdasarkan aspek ekonomi bahwa penggunaan dan peniadaan AGP berpengaruh tidak nyata terhadap kapasitas dan pendapatan usaha. Secara ilmiah perlu kiranya dilakukan penelitian lebih lanjut dan pengembangan model kuantitatif. Implikasi upaya perbaikan sistem usaha peternakan ayam broiler pada peternakan rakyat diantaranya yaitu: 1) peternak memiliki lahan dan kandang dengan kualitas minimal yaitu semi closed house, 2) perusahaan kemitraan bermitra dengan peternak yang mempunyai latar belakang pendidikan peternakan, 3) peningkatan manajemen pemeliharaan berdasarkan kualitas SAPRONAK yang digunakan. Oleh karena itu, dalam pengembangan usaha peternakan ayam broiler, perlu kiranya Pemerintah juga memperhatikan sistem regulasi dan penataan tata niaga pemasaran broiler sebagai upaya peningkatan usaha peternakan ayam broiler.</p>2024-10-03T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 https://e-journal.unper.ac.id/index.php/BAAR/article/view/1525Perbandingan Penggunaan Mesin Tetas Dalam Penetasan Telur Burung Puyuh (Coturnix Coturnix Japonica) 2024-09-11T05:09:01+00:00Shidiq Pradana Putraandikafitroh78@gmail.comLusia Risyaniandikafitroh78@gmail.comAdib Norma Respatiandikafitroh78@gmail.comBagus Andika Fitrohandikafitroh78@gmail.comAbdul Hakimandikafitroh78@gmail.comAndri Haryono Awaloktaandikafitroh78@gmail.comBudi Utomoandikafitroh78@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan daya tetas masin tetas statis tanpa melakukan proses pemutaran telur dengan mesin tetas manual yang melakukan proses pemutaran telur. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2021, di Sanggrahan RT01 RW07, Kelurahan Krajan, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo. Penelitian menggunakan dua buah mesin tetas manual dan sumber pemanas menggunakan lampu pijar dengan daya 5 watt 375 lumen. Mesin tetas diatur dengan suhu 37,5 C dan kelembaban 55-70%. Telur burung puyuh yang digunakan sebanyak 170 butir. Mesin tetas manual menggunakan metode statis yaitu telur diletakkan berdiri secara vertikal dengan bagian lancip berada dibagian bawah sehingga tidak dilakukan proses pemutaran telur. Mesin tetas manual dilakukan pembalikan telur dua kali dalam satu hari secara manual menggunakan tangan. Proses penetasan berlangsung selama 18 hari. Hasil penelitian menunjukkan, telur yang fertil yang ditetaskan dengan mesin tetas statis mencapai 65,8 % sedangkan dengan mesin tetas manual mencapai 67 %. Mortalitas yang ditetaskan dengan mesin tetas statis mencapai 37,5 % sedangkan dengan mesin tetas manual 31,5 %. Daya tetas telur burung puyuh yang ditetaskan menggunakan mesin tetas statis sebesar 62,5 %, sedangkan daya tetas telur burung puyuh yang ditetaskan dengan mesin tetas manual mencapai 68,5 %. Daya tetas telur burung puyuh yang ditetaskan menggunkan mesin tetas statis tanpa melakukan proses pemutaran telur lebih rendah 6% dibandingkan telur burung puyuh yang ditetaskan dengan mesin tetas manual dengan proses pemutaran telur, namun waktu dan tenaga penggunaan mesin tetas statis lebih efisien karena tidak perlu melakukan pemutaran telur.</p> <p><strong>Kata kunci : <em>Mesin tetas manual, Mesin tetas statis, Burung puyuh</em>.</strong></p>2024-09-30T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 https://e-journal.unper.ac.id/index.php/BAAR/article/view/1936Gambaran Profil Sapi yang di Potong di Rumah Potong Hewan (RPH) Kabupaten Temanggung2024-10-28T03:19:12+00:00Tri Puji Rahayutripujirahayu@untidar.ac.idDanes Suhendratripujirahayu@untidar.ac.id<p>Sektor peternakan di Kabupaten Temanggung merupakan salah satu sektor yang memiliki kontribusi besar dalam penyediaan kebutuhan protein hewani bagi masyarakat, salah satunya pada komoditas ternak sapi. Produk yang dihasilkan dari proses penyembelihan sapi yaitu berupa daging. Upaya yang dapat dilakukan dalam rangka menjamin kualitas daging yang dihasilkan bermutu baik yaitu ASUH (Aman, Sehat, Utuh, dan Halal) melalui pengamatan proses pemotongan ternak di Rumah Potong Hewan (RPH) sebagai unit pelayanan umum. Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus. Metode sampling yang digunakan adalah <em>incidental sampling</em>. Data diperoleh melalui observasi langsung, dan diolah secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bangsa sapi yang paling banyak dipotong adalah 68% Simental, 13% Limousin, 9% Peranakan Ongole (PO), 1% Brangus, 1%Simpo, 6%Sapi Jawa, dan 1% Brahman Cross. Jenis kelamin yang paling banyak dipotong adalah betina. Umur potong 1,5 tahun sebanyak 12%; 2 tahun sebanyak 22%; 2,5 tahun sebanyak 10%; 3 tahun sebanyak 28%; 3,5 tahun sebanyak 4%; 4 tahun 10%; dan 5 tahun sebanyak 14%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa mayoritas bangsa sapi yang dipotong di RPH Temanggung adalah bangsa Simental, jenis kelamin betina, dan dengan umur ternak 3 tahun.</p> <p>Kata Kunci: bangsa, jenis kelamin, RPF, sapi potong, dan umur.</p>2024-09-30T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 https://e-journal.unper.ac.id/index.php/BAAR/article/view/1648OPTIMALISASI KEMANGI LOKAL JENIS KANDANGU MBUKU SEBAGAI BAHAN PENGAWET ALAMI PADA TELUR AYAM RAS2024-09-11T05:04:40+00:00Jordi Ndapa Beharjordhyndapa@gmail.comYessy Tamu Inajordhyndapa@gmail.comAris Umbu Hina Parijordhyndapa@gmail.com<p>Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh konsentrasi tepung kandangu mbuku yang berbeda terhadap kadar air, antioksidan, Ph, dan organoleptik pada telur asin ayam ras yang meliputi (warna, rasa, tekstur, dan kesukaan). Penelitian telah dilaksanakan di laboratorium terpadu universitas kristen wira wacana sumba. Penelian ini menggunakan telur ayam ras sebanyak 200 butir. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 5 ulangan yaitu P1= konsentrasi tepung kandangu mbuku sebanyak 20%, P2= konsentrasi tepung kandangu mbuku sebanyak 25% P3= konsentrasi tepung kandangu mbuku sebanyak 30%, P4= konsentrasi tepung kandangu mbuku sebanyak 35%. Sehingga terdapat 20 unit sampel. Variabel yang diamati yaitu kadar air, ph, antioksidan, dan organoleptik ( warna, rasa, tekstur dan kesukaan). Data yang di peroleh di analisis dengan taraf kepercayaan 5%, apabila hasil berpegaruh nyata maka akan dilanjutkan dengan ujui beda nyata. Perlakuan tepung kandangu mbuku dengan masing-masing level yang berbeda dapat memberikan pengaruh terhadap perubahan warna, rasa, tekstur dan kesukaan. Akan tetapi , konsentrasi tertingi yaitu 35% dapat meningkatkan persentase kadar air pada putih dan kuning telur, serta meningkatkan pH telur. Semakin tinggi konsentrasi tepung kandangu mbuku yang diberikan, maka warna pada kuning telur akan semakin pekat.</p> <p><strong><em>Kata kunci : Kandangu Mbuku, Telur Asin, Antioksidan, Organoleptik</em></strong></p>2024-09-30T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 https://e-journal.unper.ac.id/index.php/BAAR/article/view/2030Efektivitas Ekstrak Daun Binahong (Anredera cordifolia) Sebagai Vaksin Alami Terhadap Profil Darah Ayam Broiler2024-11-18T03:38:36+00:00Asri Wulansariasri.wulansari@unpad.ac.idNovi Mayasarinovi.mayasari@unpad.ac.idIndra Firmansyahindra.firmansyah@unpad.ac.idMuhammad Rifqi Ismirajm.rifqi.ismiraj@unpad.ac.id<p>Penelitian ini mengkaji efektivitas ekstrak daun binahong (<em>Anredera cordifolia</em>) sebagai alternatif vaksin alami pada profil darah ayam broiler. Seratus ayam broiler COBB dibagi ke dalam lima kelompok perlakuan dengan empat ulangan per kelompok: P0 (vaksin ND standar), P1 (tanpa perlakuan/kontrol), P2 (ekstrak daun binahong 0,25 g/ml), P3 (ekstrak daun binahong 0,15 g/ml), dan P4 (ekstrak daun binahong 0,05 g/ml). Sampel darah dikumpulkan dan dianalisis setelah 28 hari untuk mengukur kadar hemoglobin (Hb), hematokrit (<em>packed cell volume</em>; PCV), dan jumlah eritrosit. Data dianalisis secara statistik menggunakan analisis uji ragam satu arah ANOVA dan uji lanjut Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun binahong secara signifikan meningkatkan kadar hemoglobin dan jumlah eritrosit, dengan kadar Hb tertinggi sebesar 7,74 g/dl pada kelompok perlakuan 0,25 g/ml dan jumlah eritrosit tertinggi sebesar 2,84 x 10⁶ sel/mm³ pada kelompok perlakuan 0,15 g/ml. Meskipun nilai PCV tertinggi terdapat pada kelompok perlakuan 0,25 g/ml, perbedaan antar perlakuan tidak signifikan secara statistik. Penelitian ini mengindikasikan bahwa ekstrak daun binahong, terutama pada konsentrasi yang lebih tinggi, dapat meningkatkan profil darah pada ayam broiler, mendukung potensinya sebagai promotor kesehatan alami dalam produksi unggas.<br><em>Kata Kunci</em>: ayam broiler, ekstrak daun binahong, profil darah, vaksin alami</p>2024-09-28T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024