Teknik Flebotomi (Fasdhu) Sebagai Upaya Pratama Untuk Menurunkan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi
DOI:
https://doi.org/10.36423/jec.v6i1.1647Abstract
Phlebotomy technique (Fasdhu) is a technique used to remove blood from the functioning cubital vein. This technique is useful for reducing excess levels in the body, one of which is high blood pressure (hypertension). Many methods have been used to reduce high blood pressure, including synthetic drugs, consuming herbal medicines and several other efforts that are thought to be able to reduce blood pressure. The aim of this service is to hope that hypertension sufferers will return to normal blood pressure after carrying out the phlebotomy (fasdhu) technique. The method or implementation stages used in this service begin with providing education about hypertension, followed by the next stage of measuring blood pressure, the next stage of removing blood using the phlebotomy technique (fasdhu) and the final stage of measuring blood pressure after treatment with the phlebotomy technique. From the treatment carried out on 10 respondents who experienced high blood pressure, the average blood pressure before the phlebotomy technique (fasdhu) treatment was 172/88.5 mmHg, while after the treatment the average blood pressure was 148.2/88.3 mmHg. From the results of the phlebotomy technique (fasdhu) treatment that has been carried out, the fasdhu technique treatment is able to reduce high blood pressure.
Key words: Phlebotomy, fasdhu, hypertension.
References
Teknik Flebotomi (Fasdhu) merupakan suatu teknik yang digunakan untuk mengeluarkan darah dari fungsi vena difossa cubiti. Teknik ini berguna untuk menurunkan kadar yang berlebih di dalam tubuh salah satunya tekanan darah yang tinggi (hipertensi). Banyak cara yang telah digunakan untuk menurunkan tekanan darah yang tinggi, diantaranya dengan obat sintetik, konsumsi obat herbal dan beberapa Upaya lain yang dianggap mampu menurunan tekanan darah tersebut. Tujuan dari pengabdian ini diharapkan penderita hipertensi akan Kembali normal tekanan darahnya setelah melakukan teknik flebotomi (fasdhu) tersebut. Metode atau tahapan-tahapan pelaksanaan yang digunakan dalam pengabdian ini diawali dengan memberikan penyuluhan tentang hipertensi, dilanjutkan tahapan berikutnya pengukuran tekanan darah, tahapan berikutnya pengeluaran darah dengan teknik flebotomi (fasdhu) serta tahapan terakhir pengukuran tekanan darah setelah perlakuan teknik flebotomi. Dari perlakuan yang telah dilakukan terhadap 10 responden yang mengalami tekanan darah tinggi diperoleh rerata tekanan darah sebelum perlakuan teknik flebotomi (fasdhu) adalah 172/88,5 mmhg, sedangkan setelah perlakuan diperoleh rerata tekanan darah 148,2/88,3 mmhg. Dari hasil perlakuan teknik flebotomi (fasdhu) yang telah dilakukan tersebut perlakuan teknik fasdhu mampu menurunkan tekanan darah yang tinggi.
Kata kunci: Flebotomi, fasdhu, hipertensi.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
- Hak publikasi atas semua materi naskah jurnal yang diterbitkan/dipublikasikan dalam situs E-Journal Journal Empowerment Community ini dipegang oleh dewan redaksi dengan sepengetahuan penulis (hak moral tetap milik penulis naskah).
- Ketentuan legal formal untuk akses artikel digital jurnal elektronik ini tunduk pada ketentuan lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike (CC BY-SA), yang berarti Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Journal Empowerment Community berhak menyimpan, mengalih media/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan artikel tanpa meminta izin dari Penulis selama tetap mencantumkan nama Penulis sebagai pemilik Hak Cipta.
- Naskah yang diterbitkan/dipublikasikan secara cetak dan elektronik bersifat open access untuk tujuan pendidikan, penelitian, dan perpustakaan. Selain tujuan tersebut, dewan redaksi tidak bertanggung jawab atas pelanggaran terhadap hukum hak cipta.
- Semua Informasi yang terdapat di Journal Empowerment Community bersifat akademik. Journal Empowerment Community tidak bertanggung jawab terhadap kerugian yang terjadi karana penyalah gunaan informasi dari situs ini.