http://e-journal.unper.ac.id/index.php/JITSi/issue/feed JITSi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil 2025-04-22T08:08:53+00:00 Anri Noor Annisa Ramadan jitsi@unper.ac.id Open Journal Systems <p><strong><a href="https://e-journal.unper.ac.id/index.php/JITSi/index" target="_blank" rel="noopener">JITSi</a></strong> : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil (e-ISSN : <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1602484224" target="_blank" rel="noopener">2746-7597</a> is a Civil Engineering Scientific Journal which is a research journal in Engineering published by LPPM Universitas Perjuangan Tasikmalaya. This journal was formed in 2020 with <strong>2 publications</strong>, in <strong>June </strong>and <strong>December</strong>. The scope of the research is Civil Engineering science which consists of the fields of <strong>Water </strong><strong>Resources </strong><strong>Engineering</strong>, <strong>Construction Materials and Structure Engineering</strong>, <strong>Geotechnical Engineering</strong>, <strong>Transportation Engineering</strong>, and <strong>Construction Management</strong>.</p> http://e-journal.unper.ac.id/index.php/JITSi/article/view/1454 PERENCANAAN STRUKTUR ATAS JEMBATAN CISEPET KECAMATAN CIKATOMAS KABUPATEN TASIKMALAYA 2023-09-02T04:48:26+00:00 Salman Mugni Abdulaziz azizsalman59@gmail.com <p><strong>Abstract</strong>— Bridges are critical infrastructures that support interregional connectivity, particularly in facilitating social, economic, and governmental activities. The Cisepet Bridge in Cikatomas Subdistrict, Tasikmalaya Regency, plays a strategic role as the primary link between Sindangasih and Cayur villages, separated by the Cimedang River. Due to the bridge's damage since 2020, a redesign of its structure is essential. This study presents a structural plan for the bridge using a Parker Truss system, a modified Pratt truss characterized by a polygonal top chord. This type was chosen for its higher aesthetic value and as an alternative to conventional steel truss bridges. The research was conducted using experimental methods and digital modeling via Bridge structure analysis and design software. Load calculations included dead loads, live loads, wind loads, seismic loads, braking forces, and vehicle loads. The analysis results indicate that the 60-meter-long, 6-meter-wide bridge can safely withstand various load combinations in accordance with design standards. The findings are expected to serve as a technical reference for constructing a safe, efficient, and sustainable bridge.</p> <p><strong>Keywords</strong> — Cisepet Bridge, Parker Truss, superstructure planning, bridge loads, Perangkat lunak analisis dan desain struktur jembatan.</p> <p><strong>Abstrak</strong>— Jembatan merupakan infrastruktur vital dalam menunjang konektivitas antar wilayah, terutama dalam mendukung kegiatan sosial, ekonomi, dan pemerintahan. Jembatan Cisepet di Kecamatan Cikatomas, Kabupaten Tasikmalaya, memiliki peran strategis sebagai penghubung utama antara Desa Sindangasih dan Desa Cayur yang dipisahkan oleh Sungai Cimedang. Mengingat kondisi jembatan yang rusak sejak tahun 2020, diperlukan perencanaan ulang terhadap konstruksi jembatan ini. Dalam penelitian ini, direncanakan struktur atas jembatan dengan tipe Parker Truss, yaitu modifikasi dari jembatan rangka Pratt dengan batang atas berbentuk poligonal. Pemilihan tipe ini didasarkan pada nilai estetika yang lebih tinggi serta sebagai alternatif dari struktur rangka baja konvensional. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimen dan pemodelan digital menggunakan perangkat lunak Perangkat lunak analisis dan desain struktur jembatan. Perhitungan beban meliputi beban mati, beban hidup, beban angin, beban gempa, serta gaya rem dan beban kendaraan. Hasil analisis menunjukkan bahwa jembatan dengan panjang 60 meter dan lebar lantai 6 meter ini mampu menahan berbagai kombinasi beban sesuai standar perencanaan. Diharapkan hasil perencanaan ini dapat menjadi referensi teknis dalam pembangunan jembatan yang aman, efisien, dan berkelanjutan.</p> <p><strong>Kata kunci</strong> — Jembatan Cisepet, Parker Truss, perencanaan struktur atas, beban jembatan, Perangkat lunak analisis dan desain struktur jembatan.</p> 2025-04-26T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Salman Mugni Abdulaziz http://e-journal.unper.ac.id/index.php/JITSi/article/view/1631 PENGARUH LIMBAH KARET BAN SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN AGREGAT KASAR TERHADAP KUAT LENTUR BETON NORMAL 2025-01-08T03:16:51+00:00 Alviansyah Walid Oktura alviansyahwalidoktura@gmail.com Agi Rivi Hendardi agirivihendardi@unper.ac.id Risnandar Nurdianto risnandarnurdianto@unper.ac.id <p><strong>Abstract—</strong> Concrete is one of the construction materials that is very commonly used in a construction, both in the construction of buildings, bridges, roads, and other constructions, this is because concrete is resistant to environmental decay, wear-resistant and resistant to weather (hot, cold, rain, sunlight) while the lack of concrete is the low ability to withstand tensile loads because concrete is a brittle material.this research was conducted by adding waste tire rubber to aggregate coarse with variations of 0%, 5%, 10%, and 15% on the weight of coarse aggregate. Concrete measuring 15 x 15 x 60 cm was tested at the age of 7, 14 and 28 days. Normal concrete at 7.14 and 28 days old produces values of 3.67 MPa, 4.73 MPa and 5.44 MPa. 5% waste rubber tire variation concrete at 7.14 and 28 days yielded values of 3.11 MPa, 4.33 MPa and 4.47 MPa. Concrete variations of 10% waste tire rubber at 7.14 and 28 days yielded values of 3.67 MPa, 4.89 MPa and 4.93 MPa. 15% tire rubber waste variation concrete at 7.14 and 28 days produces values of 3.00 MPa, 3.29 MPa and 3.60 MPaNormal concrete without a mixture of tire rubber waste produces the highest flexural strength value at 28 days with a value of 5.44 MPa coMPared to a mixture of 5% and 10% tire waste which produces values of 4.47 and 4.93. while in the waste tire rubber mixture 15% produces a value of 3.60 does not meet the required bending strength of 3.83 MPa.</p> <p><strong>Keywords —</strong> Concrete, Strong Bending, Slump, Waste Rubber Tire.</p> <p><strong>Abstrak—</strong> Beton merupakan salah satu bahan kontruksi yang sangat umum digunakan dalam sebuah kontruksi, baik dalam kontruksi bangunan, jembatan, jalan, dan kontruksi lainnya, hal ini dikarenan beton tahan terhadap pembusukan lingkungan, tahan aus dan tahan terhadap cuaca (panas, dingin, hujan, sinar matahari) sedangkan kekurangan beton yaitu rendahnya kemampuan menahan beban tarik karena beton merupakan bahan yang getas (brittle).penelitian ini dilakukan dengan menambahkan limbah karet ban pada agregat kasar dengan variasi 0%, 5%, 10%, dan 15% pada berat agregat kasar. beton ukuran 15 x 15 x 60 cm dilakukan pengujian pada umur 7,14 dan 28 hari.Beton normal pada umur 7,14 dan 28 hari menghasilkan nilai sebesar 3,67 MPa,4,73 MPa dan 5,44 MPa. beton variasi limbah karet ban 5% pada 7,14 dan 28 hari menghasilkan nilai 3,11 MPa, 4,33 MPa dan 4,47 MPa. beton variasi limbah karet ban 10% pada 7,14 dan 28 hari menghasilkan nilai 3,67 MPa, 4,89 MPa dan 4,93 MPa. beton variasi limbah karet ban 15% pada 7,14 dan 28 hari menghasilkan nilai 3,00 MPa, 3,29 MPa dan 3,60 MPa Beton normal tanpa campuran limbah karet ban menghasilkan nilai kuat lentur paling tinggi pada 28 hari dengan nilai 5,44 MPa di bandingkan dengan campuran limbah karet ban 5% dan 10 % yang menghasilkan nilai sebesar 4,47 dan 4,93 . Sedangkan pada campuran limbah karet ban 15% menghasilkan nilai sebesar 3,60 tidak memenuhi kuat lentur yang disyaratkan 3,83 MPa.</p> <p><strong>Kata kunci —</strong> Beton, Kuat Lentur, Slump, Limbah Karet Ban.</p> 2025-04-26T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Alviansyah Walid Oktura, Agi Rivi Hendardi, Risnandar Nurdianto http://e-journal.unper.ac.id/index.php/JITSi/article/view/1636 ANALISIS KAPASITAS TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) CIANGIR KOTA TASIKMALAYA BERDASARKAN PENGELOLAAN SAMPAH NON ORGANIK DAN ORGANIK 2025-01-08T04:18:12+00:00 Mochammad Maulana Hamdan Raihan 1903020050@unper.ac.id Dicky Nurmayadi dickynurmayadi@unper.ac.id Agi Rivi Hendardi agirivihendardi@unper.ac.id <p><strong>Abstract— </strong>Population growth has an impact on environmental problems, especially on the physical environment. The increase in population has an effect on increasing the fulfillment of their needs, resulting in an increase in the volume of waste. One of the increases in waste volume occurred at the Ciangir Final Disposal Site (TPA) in Tasikmalaya City. The increase in population must be balanced with how waste is managed at the Ciangir Final Disposal Site (TPA) and efforts to improve waste management in 2024 - 2028. The predicted population in 2024 - 2028 is 3,698,330 people and the amount of waste produced in 2024 – 2028 it is 1,079,912.36 tons. So, with the amount of waste produced in 2024 - 2028, efforts that can be made by TPA Ciangir include increasing the number of officers or fleet, adding waste processing equipment so that it can optimize the waste processing process, improving waste processing techniques, and improving waste management technology.</p> <p><strong>Keywords — </strong>Landfill, Garbage, Organic, Non Organic, Population</p> <p><strong>Abstrak— </strong>Pertumbuhan populasi penduduk memiliki dampak permasalahan lingkungan terutama pada lingkungan fisik. Bertambahnya jumlah populasi penduduk berpengaruh pada peningkatan pemenuhan kebutuhan mereka sehingga terjadi peningkatan terhadap volume sampah. Peningkatan volume sampah salah satunya terjadi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ciangir di Kota Tasikmalaya. Bertambahnya penduduk harus dapat diimbangi dengan bagaimana pengelolaan sampah yang dilakukan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ciangir serta upaya peningkatan pengelolaan sampahnya pada Tahun 2024 - 2028. Jumlah prediksi populasi penduduk pada Tahun 2024 – 2028 adalah 3.698.330 orang dan dengan jumlah sampah yang dihasilkan pada Tahun 2024 – 2028 adalah 1.079.912,36 ton. Sehingga dengan jumlah sampah yang dihasilkan pada Tahun 2024 – 2028 upaya yang dapat dilakukan oleh TPA Ciangir yaitu melakukan penambahan jumlah petugas atau armada, penambahan alat pengolahan sampah sehingga dapat mengoptimalkan proses pengolahan sampah, pengingkatan teknik pengolahan sampah, dan peningkatan teknologi pengelolaan sampah.</p> <p><strong>Kata Kunci — </strong>Tempat Pembuangan Akhir, Sampah, Organik, Non Organik, Penduduk</p> 2025-04-26T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Mochammad Maulana Hamdan Raihan, Dicky Nurmayadi, Agi Rivi Hendardi http://e-journal.unper.ac.id/index.php/JITSi/article/view/1933 PENGARUH ZAT ADDITIVE TIPE F UNTUK BET-ON FAST TRACK OPEN TRAFFIC DALAM 7 HARI 2024-09-09T08:21:04+00:00 Eka Raza Pradesta ekiprades1@gmail.com Agi Rivi Hendardi agirivihendardi@unper.ac.id Risnandar Nurdianto risnandarnurdianto@unper.ac.id <p><strong>Abstract— </strong>Concrete is a construction material that is widely used in modern building structures. Basically, concrete has basic properties, namely strong against compressive stress and weak against tensile stress. The compressive strength of concrete is influenced by the type of ingredients that make it up, including admixtures. In some cases, concrete mixtures require additional ingredients to support their performance, with chemical or physical additives in certain proportions. The purpose of this additive is to change one or more of the properties of the concrete, when it is fresh or after it has hardened. This research aims to determine the effect of adding type F additives to 7 day open traffic fast track concrete. Research has been carried out on 4 variations of concrete mixtures with additives with a design compressive strength of 30 MPa. The concrete mixture used is type F additive which was tested at 7 days, 14 days and 28 days with variations of 0%, 0.2%, 0.4%, 0.6% with 9 samples for each variation. The results of research taken from concrete aged 7 days as a reference show that the average compressive strength of normal concrete is 20.38 MPa, and exceeds the design compressive strength at 28 days of 31.52 MPa, and with a mixture variation of 0.2% at 7 days. days obtained an average compressive strength of 21.70 MPa and exceeded the design compressive strength of 32.27 MPa at the age of 28 days with a better increase over normal concrete, for concrete with a mixture of 0.4% the average strength obtained at the age of 7 days was 20.19 MPa, experienced a decrease from normal concrete but reached the planned compressive strength at 28 days of 30.76 MPa, and for the 0.6% mix variation the average compressive strength at 7 days was 18.59. MPa, decreased coMPared to normal concrete and did not reach the design compressive strength at 28 days, an average of 25.29 MPa. Using too many additives has a decreasing iMPact on the strength of the concrete. It is recommended to pay attention to several factors such as mix design calculations, slump, and calibration for the tools and materials used.</p> <p><strong>Keywords — </strong>Concrete, Compressive Strength, Slump, Additive Type F</p> <table> <tbody> <tr> <td width="150"> </td> </tr> <tr> <td> </td> <td> </td> </tr> </tbody> </table> <p><br /><strong>Abstrak— </strong>Beton merupakan salah satu bahan konstruksi yang banyak dipergunakan dalam struktur bangunan modern. Pada dasarnya beton memiliki sifat dasar, yaitu kuat terhadap tegangan tekan dan lemah tehadap tegangan tarik. Kuat tekan beton dipengaruhi oleh jenis bahan penyusunnya termasuk bahan tambah (admixture). Dalam beberapa kasus, campuran beton memerlukan bahan tambah untuk menunjang performanya, dengan bahan tambahan (aditif) yang bersifat kimiawi ataupun fisikal pada perbandingan tertentu. Tujuan bahan tambah ini yaitu mengubah satu atau lebih dari sifat beton, sewaktu dalam keadaan segar atau setelah mengeras. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan zat aditif tipe F pada beton fast track open traffic 7 hari. Penelitian telah dilakukan pada 4 variasi campuran beton dengan zat aditif dengan kuat tekan rencana 30 MPa. Adapun campuran beton yang digunakan adalah zat aditif tipe F yang diuji pada umur 7 hari, 14 hari, dan 28 hari dengan variasi 0%, 0,2 %, 0,4%, 0,6% dengan masing-masing variasi berjumlah 9 sampel. Hasil penelitian yang diambil dari umur beton 7 hari sebagai acuan menunjukkan kuat tekan rata-rata beton normal sebesar 20,38 MPa, dan melebihi kuat tekan rencana pada umur 28 hari sebesar 31,52 MPa, dan pada variasi campuran 0,2% diumur 7 hari didapat kuat tekan rata-rata sebesar 21,70 MPa dan melebihi kuat tekan rencana sebesar 32,27 MPa diumur 28 hari dengan peningkatan yang lebih baik melebihi beton normal, untuk beton dengan campuran 0,4% didapat kuat rekan rata-rata pada umur 7 hari sebesar 20,19 MPa, mengalami penurunan dari beton normal akan tetapi mencapai kuat tekan rencana diumur 28 hari sebesar 30,76 MPa, dan untuk variasi campuran 0,6% didapat kuat tekan rata-rata pada umur 7 hari sebesar 18,59 MPa, mengalami penurunan dibandingkan beton normal dan tidak mencapai kuat tekan rencana pada umur 28 hari rata-rata sebesar 25,29 MPa. Penggunaan zat aditif terlalu banyak memberikan daMPak penurunan pada kekuatan beton. Disarankan agar memperhatikan beberapa faktor seperti perhitungan mix design, slump, dan kalibrasi untuk alat dan bahan yang digunakan.</p> <p><strong>Kata kunci — </strong>Beton, Kuat Tekan, Slump, Zat Aditif Tipe F</p> 2025-04-26T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Eka Raza Pradesta, Agi Rivi Hendardi, Risnandar Nurdianto http://e-journal.unper.ac.id/index.php/JITSi/article/view/2200 PENILAIAN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE HIRARC PADA PROYEK PENANGANAN JALAN LONG SEGMEN (PEMELIHARAAN RUTIN, PEMELIHARAAN BERKALA, PENINGKATAN/REKONSTRUKSI) GUNUNGSARI-CIPANAS 2025-04-22T08:08:53+00:00 Handal Militan 2003020001@unper.ac.id Agi Rivi Hendardi Agirivihendardi@unper.ac.id Dedi Budiman Dedibudiman@unper.ac.id <p>Abstract—Occupational Safety and Health (OSH) is a crucial effort to protect workers, companies, and the public from various physical, biological, chemical, and psychosocial hazards, as regulated in Law No. 1 of 1970. In the workplace, hazards are always present and can lead to accidents or Occupational Diseases (OD), making comprehensive risk identification and control essential. The HIRARC method (Hazard Identification, Risk Assessment, and Risk Control) is an effective approach to identifying hazards and determining appropriate preventive measures to create a safe work environment. This study aims to analyze hazards in the Long Segment Road Handling Project of Gunungsari–Cipanas using the HIRARC method, while also evaluating the effectiveness of risk management in preventing and reducing losses due to work accidents. Based on data analysis, a total of 79 potential hazards were identified across routine, periodic maintenance, and reconstruction activities. Joint assessments by contractors, consultants, and the owner revealed 8 high-risk hazards, 4 medium-risk hazards, and 9 low-risk hazards, while the contractor independently identified 3 additional extreme-risk hazards that require priority handling. To minimize these risks, control measures can be implemented through technical and administrative approaches, as well as the use of personal protective equipment (PPE).</p> <p>Keywords: Work Hazard Risk, HIRARC Method, Risk Control, Occupational Safety and Health (OSH)</p> <p>Abstrak— Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan upaya penting untuk melindungi pekerja, perusahaan, dan masyarakat dari berbagai risiko bahaya, baik fisik, biologi, kimia, maupun psikososial, sebagaimana diatur dalam UU No. 1 Tahun 1970. Dalam lingkungan kerja, potensi bahaya selalu ada dan dapat menyebabkan kecelakaan atau Penyakit Akibat Kerja (PAK), sehingga dibutuhkan identifikasi serta pengendalian risiko secara menyeluruh. Metode HIRARC (Hazard Identification, Risk Assessment, and Risk Control) menjadi pendekatan efektif dalam mengenali bahaya dan menetapkan langkah pencegahan yang tepat guna menciptakan tempat kerja yang aman. Penelitian ini bertujuan menganalisis bahaya pada Proyek Penanganan Jalan Long Segmen Gunungsari–Cipanas dengan metode HIRARC, sekaligus menilai efektivitas manajemen risiko dalam mencegah dan mengurangi kerugian akibat kecelakaan kerja. Hasil analisis data penelitian pada Proyek Penanganan Jalan Long Segmen Gunungsari–Cipanas, ditemukan sebanyak 79 potensi bahaya yang dapat terjadi dalam pekerjaan pemeliharaan rutin, berkala, maupun peningkatan/rekonstruksi. Dari penilaian bersama antara kontraktor, konsultan, dan owner, disepakati bahwa terdapat 8 risiko pada level high risk, 4 risiko pada level medium, dan 9 risiko pada level low, sementara pihak kontraktor mengidentifikasi tambahan 3 risiko pada level extreme yang perlu menjadi prioritas penanganan. Untuk meminimalkan potensi risiko tersebut, pengendalian dapat dilakukan melalui pendekatan teknis, administratif, serta penggunaan alat pelindung diri (APD).</p> <p>Kata kunci : Risiko Bahaya Kerja, Metode HIRARC, Pengendalian Risiko, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)</p> <p> </p> 2025-04-26T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Handal Militan, Agi Rivi Hendardi, Dedi Budiman http://e-journal.unper.ac.id/index.php/JITSi/article/view/2188 ANALISIS DISTRIBUSI PENGALIRAN AIR BERSIH PADA WILAYAH UNIT RAJAPOLAH KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN MENGGUNAKAN EPANET 2025-04-16T07:58:02+00:00 Ridwan Firmansyah Zaelani 2103020038@unper.ac.id Ade Rizki Nurmayadi aderizkinurmayadi@unper.ac.id <p><strong>Abstract—</strong> The Rajapolah unit area is a branch of the drinking water supply system managed by PERUMDA Air Minum Tirta Sukapura which is located in Rajapolah District, Tasikamalaya Regency. Clean water distribution in the Rajapolah unit area has been operating since 1991 using PVC pipes. As the age of the pipe increases, the roughness on the surface of the pipe tends to increase which will also cause an increase in pressure loss in the piping system. At some service points the water demand in the region is not optimally met, especially during peak water usage hours due to lack of water pressure. The purpose of this study is to identify the feasibility of a clean water distribution system by analyzing water pressure in pipelines using epanet. The research method begins with a literature study then collecting data in the form of elevation data for each Junction, pipe diameter and length and water distribution flow data with clean water discharge requirements at each service point, after which the data is entered into the epanet program to find water pressure. The conclusion of this study is that in the distribution of clean water in the Rajapolah unit area there are 25 service points with negative water pressure values with the lowest pressure value of -10.49 m which results in a water crisis especially during peak water usage hours at 08.00.</p> <p><strong>Keywords —</strong> Clean Water, Water Distribution, Epanet, Water Pressure</p> <p><strong>Abstrak </strong>— Wilayah unit Rajapolah merupakan cabang sistem penyedia air minum yang dikelola oleh PERUMDA Air Minum Tirta Sukapura yang terletak di Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikamalaya. Pendistribusian air bersih pada wilayah unit Rajapolah sudah beroprasi sejak Tahun 1991 dengan menggunakan pipa PVC. Seiring bertambahnya umur pipa maka kekasaran pada permukaan pipa cenderung meningkat hal itu juga akan menyebabkan peningkatan kehilangan tekanan dalam sistem perpipaan. Pada beberapa titik layanan kebutuhan air pada wilayah tersebut tidak terpenuhi secara optimal terutama pada jam puncak pemakaian air dikarenakan kekurangan tekananan air. Tujuan penelitian ini yaitu mengidentifikasi kelayakan sistem distribusi air bersih dengan menganalisis tekanan air pada saluran pipa menggunakan epanet. Metode penelitian dimulai dengan studi literatur kemudian pengumpulan data berupa data elevasi setiap Junction, diameter dan panjang pipa serta data alur distribusi air dengan kebutuhan debit air bersih pada setiap titik layanan, setelah itu data dimasukan kedalam program epanet untuk mencari tekanan air. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu pada distribusi air bersih wilayah unit Rajapolah terdapat 25 titik layanan yang nilai tekanan airnya negatif dengan nilai tekanan terendah -10,49 m yang mengakibatkan krisis air terutama pada jam puncak pemakaian air yaitu pada pukul 08.00.</p> <p><strong>Kata kunci —</strong> Air Bersih, Distribusi Air, Epanet, Tekanan Air</p> 2025-04-26T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Ridwan Firmansyah Zaelani, Ade Rizki Nurmayadi