JITSi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil https://e-journal.unper.ac.id/index.php/JITSi <p><strong><a href="https://e-journal.unper.ac.id/index.php/JITSi/index" target="_blank" rel="noopener">JITSi</a></strong> : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil (e-ISSN : <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1602484224" target="_blank" rel="noopener">2746-7597</a>) is a Civil Engineering Scientific Journal which is a research journal in Engineering published by LPPM Universitas Perjuangan Tasikmalaya. This journal was formed in 2020 with <strong>2 publications</strong>, in <strong>June </strong>and <strong>December</strong>. The scope of the research is Civil Engineering science which consists of the fields of <strong>Water </strong><strong>Resources </strong><strong>Engineering</strong>, <strong>Construction Materials and Structure Engineering</strong>, <strong>Geotechnical Engineering</strong>, <strong>Transportation Engineering</strong>, and <strong>Construction Management</strong>.</p> en-US <div class="jhH5U"><div id="tw-ob" class="tw-src-ltr"><div class="oSioSc"><div id="tw-target"><div id="kAz1tf" class="g9WsWb"><div id="tw-target-text-container" class="tw-ta-container tw-nfl"><p>Naskah yang diserahkan oleh penulis diserahkan pada juri (Reviewer) melalui tim editor secara anonim, serta hasil penilaian yang diberikan oleh juri (Review) untuk penulis dikembalikan secara anonim.</p></div></div></div></div></div></div> jitsi@unper.ac.id (Anri Noor Annisa Ramadan) indradcseptiandi@unper.ac.id (Indra DC Septiandi) Fri, 24 Nov 2023 10:48:29 +0000 OJS 3.2.1.4 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 ANALISIS PENGARUH PENAMBAHAN PECAHAN LIMBAH GENTENG TANAH LIAT PENGGANTI AGREGAT KASAR TERHADAP KUAT TEKAN BETON https://e-journal.unper.ac.id/index.php/JITSi/article/view/1305 <p><strong>Abstract—</strong> Concrete is widely used for the construction of buildings, roads, bridges and others. The large number of concrete uses in the construction results in an increase in the need for concrete material, one of which is coarse aggregate, thus triggering the mining of stone as one of the materials for forming concrete on a large scale which causes a decrease in the amount of natural resources available for concrete purposes. Tiles made of clay are generally easier to obtain than other raw materials, apart from that in our area the remains of broken tiles or what are often called tile waste fragments are simply thrown away by the owner or sometimes only used for a mixture of landfills for local residents. The purpose of this research is to analyze the design mix design concrete mix quality fc’ 18,68 MPa with a normal concrete mix and with the addition of a mixture of coarse aggregate tile waste fragments, as well as to analyze the effect of tile waste fraction as a substitute for coarse aggregate with certain variables on the compressive strength of concrete. The method used in this study is the experimental method in the laboratory. The results of testing the compressive strength of concrete for each mixture aged 28 days resulted in concrete compressive strength values of 19,35 MPa, 17,13 MPa, 14,63 MPa and 13,76 MPa. So the results of adding tile waste fragments are not suitable for use in the quality of structural concrete.</p> <p><strong>Keywords —</strong> coarse aggregate, clay tile waste, concrete compressive strength</p> <p><strong>Abstrak—</strong> Beton banyak digunakan untuk konstruksi bangunan gedung, jalan, jembatan dan lainnya. Banyaknya jumlah penggunaan beton dalam konstruksi tersebut mengakibatkan peningkatan kebutuhan material beton salah satunya yaitu agregat kasar, sehingga memicu penambangan batu sebagai salah satu bahan pembentuk beton secara besar-besaran yang menyebabkan turunnya jumlah sumber alam yang tersedia untuk keperluan pembetonan. Genteng yang terbuat dari tanah liat umumnya lebih mudah didapatkan dari pada bahan baku lainnya, selain itu di daerah kita sisa genteng yang pecah atau yang sering disebut pecahan limbah genteng hanya dibuang begitu saja oleh pemiliknya atau kadang hanya dimanfaatkan untuk campuran tanah urugan warga sekitar. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis perencanaan mix desain campuran beton mutu fc’ 18,68 MPa dengan campuran beton normal dan dengan penambahan campuran agregat kasar pecahan limbah genteng, serta untuk menganalis pengaruh pecahan limbah genteng sebagai pengganti agregat kasar dengan variabel tertentu terhadap kuat tekan beton. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode eksperimen di Laboratorium. Hasil pengujian nilai kuat tekan beton pada setiap campuran umur 28 hari dihasilkan nilai kuat tekan beton masing-masing sebesar 19,35 MPa, 17,13 MPa, 14,63 MPa dan 13,76 MPa. Jadi hasil penambahan pecahan limbah genteng tidak layak digunakan pada mutu beton structural.</p> <p><strong>Kata kunci —</strong> agregat kasar, pecahan limbah genteng tanah liat, kuat tekan beton</p> Bobby Aziyasa, Risnandar Nurdianto Copyright (c) 2023 https://e-journal.unper.ac.id/index.php/JITSi/article/view/1305 Fri, 30 Jun 2023 00:00:00 +0000 ANALISIS PERBANDINGAN KUAT TEKAN BETON YANG MENGGUNAKAN PASIR GUNUNG GALUNGGUNG TASIKMALAYA DAN PASIR GUNUNG KAYAMUTH GARUT https://e-journal.unper.ac.id/index.php/JITSi/article/view/1303 <p><strong>Abstract—</strong> In Indonesia, the development of an increasingly modern infrastructure development mostly uses concrete as a construction material. In Tasikmalya city there is sand mining produced from the eruption of mount Galunggung which is used as a concrete material. Besides that, there is sand that is used by the people of Malangbong sub-district, Garut Regency, namely sand dug from mount kayamuth. Therefore 18 normal concrete specimens were made, to determine the high compressive strength and the high compressive strength value of each mixture. The fine aggregate used in this research was Galunggung Tasikmalaya Mountain sand and Kayamuth Garut Mountain sand. The research method used in this study is an experimental method in the laboratory. The aim of this research is to determine the design of concrete mixtures with concrete quality fc’24,90 MPa, concrete compressive strength values at 3, 7, and 28 days, to compare the concrete compressive strength results from the two areas of sand, and which sand is better for concrete mixtures. The results of the concrete compressive strength test on the sand of Galungung Tasikmalaya Mountain at the age of 28 days of concrete is 26,28 MPa. And on the sand of Kayamuth Garut Mountain at the age of 28 days of concrete is 20,21 MPa. The result of the comparison at the differences between the sands at the age of 3, 7, and 28 days were 3,76 MPa, 2,02 MPa, and 6,07 MPa. Based on the result of concrete compressive strength, sand Galunggung Tasikmalaya Mountain is the best for mixing concrete.</p> <p><strong>Keywords —</strong> Galunggung Tasikmalaya mountain sand, Kayamuth Garut mountain sand, Concrete quality fc’24,90 MPa, Concrete compressive strength.</p> <p><strong>Abstrak—</strong> Di Indonesia perkembangan pembangunan infrasturktur yang semakin modern kebanyakan menggunakan beton sebagai bahan konstruksinya. Di kota Tasikmalya terdapat penambangan pasir yang dihasilkan dari letusan Gunung Galunggung yang digunakan sebagai material beton. Selain itu ada pasir yang dimanfaatkan oleh masyarakat Kecamatan Malangbong Kabupaten Garut yaitu pasir galian dari Gunung Kayamuth. Oleh karena itu dibuat 18 benda uji beton normal, untuk mengetahui niali kuat tekan dari masing-masing campuran. Agregat halus yang digunakan dalam penelitian ini adalah pasir Gunung Galunggung Tasikmalaya dan pasir Gunung Kayamuth Garut. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen di laboratorium. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan desain campuran beton dengan mutu beton fc'24,90 MPa, nilai kuat tekan beton pada umur 3, 7, dan 28 hari, membandingkan hasil kuat tekan beton dari kedua pasir, dan pasir mana yang lebih baik untuk campuran beton. Hasil uji kuat tekan beton pasir Gunung Galungung Tasikmalaya pada umur beton 28 hari adalah 26,28 MPa. Dan pada pasir Gunung Kayamuth Garut pada umur beton 28 hari adalah 20,21 MPa. Hasil perbandingan selisih antara pasir pada umur 3, 7, dan 28 hari adalah 3,76 MPa, 2,02 MPa, dan 6,07 MPa. Berdasarkan hasil kuat tekan beton, pasir Gunung Galunggung Tasikmalaya paling baik untuk campuran beton.</p> <p><strong>Kata kunci — </strong>Pasir gunung Galunggung Tasikmalaya, Pasir gunung Kayamuth Garut, Mutu fc’24,90 MPa, Kuat tekan beton.</p> Febri Muhammad Dewa, Risnandar Nurdianto Copyright (c) 2023 https://e-journal.unper.ac.id/index.php/JITSi/article/view/1303 Fri, 30 Jun 2023 00:00:00 +0000 EVALUASI STRUKTUR TAHAN GEMPA PADA BANGUNAN GEDUNG GOLD COAST OFFICE JAKARTA UTARA https://e-journal.unper.ac.id/index.php/JITSi/article/view/1434 <p><em>Indonesia is a country that is in an active tectonic zone because three large and small plates meet, namely the Indo-Australian plate, the Eurasian plate, and the Pacific plate, so Indonesia is a zone prone to earthquakes. The Gold Coast Office building, with coordinates -6.102458°.106.739800°, is located on Kapuk Island, North Jakarta. It has a building area of 129,862 m2 and a building height of 125.8 m. The research on the evaluation of earthquake-resistant structures aims to determine the structural performance of the Gold Coast Office Building based on the parameters of base shear, mass participant ratio, and displacement. The results of the study were used to determine the performance evaluation of the structure based on service limit performance and ultimate limit performance. The dynamic analysis of the response spectrum method based on SNI 1726-2019 (2019) was used as the method of this research.</em></p> <p><em>The displacement value due to the influence of the planned earthquake in the X direction </em><em>max </em><em>is 0.0</em><em>085</em><em> m and in the Y direction </em><em>max </em><em>is 0.0</em><em>086</em><em> m. It can be stated that the Gold Coast Office North Jakarta building is safe and meets the performance requirements for building structures based on service limit performance with requirements (0.03/R)*H = 0.0176.</em></p> <p><em>The displacement value due to the influence of the planned earthquake in the X direction</em><em> max</em><em> is 0.0</em><em>418</em><em> m and in the Y direction</em><em> max</em><em> is 0.0</em><em>419</em><em> m, so it can be stated that the Gold Coast Office North Jakarta building is safe and meets the performance requirements for building structures based on ultimate limit performance with requirements (0.02*H) = 0.082 m.</em></p> <p><strong><em>Keywords:</em></strong><em> Building Structure, Dynamic Response Spectrum, Earthquake, Office, Reinforced&nbsp;Concrete</em></p> Maratul Laatifah Copyright (c) 2023 https://e-journal.unper.ac.id/index.php/JITSi/article/view/1434 Fri, 30 Jun 2023 00:00:00 +0000 STUDI ANALISIS POTENSI SUMBER MATA AIR UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN AIR MASYARAKAT KECAMATAN CISAYONG KABUPATEN TASIKMALAYA https://e-journal.unper.ac.id/index.php/JITSi/article/view/1485 <p>Mata air merupakan salah satu sumber air yang digunakan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air sehari – hari, seperti di Kampung Cipeteuy Desa Sukamukti Kecamatan Cisayong masyarakat setempat memanfaatkan sumber Mata Air Cipeteuy untuk memenuhi kebutuhan airnya. Sumber Mata Air Cipeteuy&nbsp; diharapkan dapat digunakan untuk kebutuhan air masyarakat Kecamatan Cisayong setiap tahun. Maka dari itu penelitian ini dilakukan untuk meninjau ketersediaan air dan daya dukung Mata Air Cipeteuy Desa Sukamukti untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat Kecamatan Cisayong pada tahun 2028.</p> <p>Ketersediaan air dihitung menggunakan metode Model NRECA dan di kalibrasi dengan model NSE dari hasi pengamatan harian di lokasi penelitian. Dengan ketersediaan air Mata Air Cipeteuy dengan jumlah debit setiap bulannya dari bulan Januari hingga Desember adalah 82.218.240 liter, 109.252.800 liter, 113.322.240 liter, 109.978.560 liter, 93.648.960 liter, 75.660.480 liter, 62.259.840 liter, 49.066.560 liter, 44.167.680 liter, 49.455.360 liter, 86.106.240 liter, dan 96.163.200 liter, setelah dilakukan analisis daya dukung air debit Mata&nbsp; Air Cipeteuy tidak dapat memenuhi kebutuhan air masyarakat Kecamatan Cisayong pada tahun 2028.</p> Aqmal Pahrezi Sepyan, Anri Noor Annisa Ramadhan, Dicky Nurmayadi Copyright (c) 2023 https://e-journal.unper.ac.id/index.php/JITSi/article/view/1485 Fri, 30 Jun 2023 00:00:00 +0000 Studi Analisis Debit Banjir Dengan Menggunakan Metode Hidrograf Satuan Nakayasu Pada Saluran Irigasi Wilayah Bobojong Kecamatan Indihiang https://e-journal.unper.ac.id/index.php/JITSi/article/view/1259 <p><em>Hujan deras yang terjadi di Kampung Bobojong mengakibatkan saluran irigasi anak sungai Citanduy meluap kira-kira 10-50 cm di sekitar saluran, akibatnya puluhan rumah maupun jalan terendam. Faktor lain seperti hilangnya daerah resapan air yang diakibatkan oleh perubahan tataguna lahan sehingga mempengaruhi pada air limpasan. Dari permasalahan di atas dimana tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui debit banjir pada kala ulang 20 tahun serta tinggi muka air yang terjadi di saluran irigasi wilayah Bobojong. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode HSS Nakayasu Berdasarkan hasil analisis&nbsp; pada Saluran Irigasi Bangunan Cimulu (BCMU) 39 dengan menggunakana metode HSS Nakayasu pada kala ulang 20 tahun adalah 34.3 m<sup>3</sup>/s. Hasil dari tinggi muka air banjir kala ulang 20 tahun adalah 3042.905 m. Bila dilihat hasil menunjukan bahwa tinggi muka air tidak realistis dari tinggi muka air di lapangan, dimana hasil wawancara di lapang tinggi muka air mencapai 1.9 m dari dasar saluran. sehingga dapat disimpulkan ada beberapa kemungkinan yang terjadi dianatanya yaitu : Luas Daerah Tangkapan Air tidak sesuai dengan realitas di lapangan atau DTA penelitian lebih besar dari DTA sesungguhnya, untuk metode HSS Nakayasu lebih banyak digunakan untuk DAS dengan ukuran besar dan lebih tepat digunakan untuk analisis debit banjir rancangan kala ulang atau periode ulang ≥ 100 tahun (Eka et all., 2020)&nbsp; </em></p> Anggi Saputra, Anri Noor Annisa Ramadhan, Agi Rivi Hendardi Copyright (c) 2023 https://e-journal.unper.ac.id/index.php/JITSi/article/view/1259 Fri, 30 Jun 2023 00:00:00 +0000 PENGARUH PERAWATAN BETON (CURING) TERHADAP KUAT TEKAN BETON NORMAL https://e-journal.unper.ac.id/index.php/JITSi/article/view/1489 <p>Abstract— Concrete is a mixture consisting of sand, small stones, cement, and water that forms a solid <br>mass. To produce good-quality concrete, concrete work control is needed, and one of those that must be <br>considered is curing during the concrete hardening process until the planned concrete strength age. The <br>curing is carried out to keep the concrete humid and avoid excess water evaporation that might affect the <br>quality of the concrete negatively. This research aimed to determine the effect of three methods of curing <br>(immersion curing method, water curing method, and natural curing method) on normal concrete <br>compressive strength fc’ 20 MPa. From the 28 days of testing, it shows the results: immersion curing <br>method at 25,267 MPa, water curing method at 29,604 MPa, and natural curing method at 23,29 MPa. <br>Based on the three test results above, water curing methods have a higher optimal compressive strength <br>value than the rest of the methods, which are immersion curing methods and natural curing methods. <br>Keywords — Concrete, curing, compressive strength.</p> <p><br>Abstrak— Beton merupakan suatu campuran yang berisi pasir, kerikil, semen dan air yang membentuk <br>suatu masa padat. Untuk menghasilkan mutu beton yang baik diperlukan kontrol pengerjaan beton, salah <br>satu yang harus diperhatikan ialah perawatan beton (curing) selama proses pengerasan beton sampai umur <br>kekuatan beton yang direncanakan. Perawatan tersebut dilakukan untuk menjaga kelembapan beton dan <br>mencegah terjadinya penguapan air berlebih yang dapat memberi pengaruh negatif terhadap mutu beton. <br>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari tiga metode curing (rendam, perawatan siram, dan <br>tanpa perawatan) terhadap kuat tekan beton normal fc’ 20 MPa. Dari pengujian yang dilakukan selama 28 <br>hari diperoleh hasil sebagai berikut metode perawatan rendam sebesar 25,267 MPa, metode perawatan <br>siram sebesar 29,604 MPa, dan metode tanpa perawatan sebesar 23,29 MPa. Berdasarkan hasil dari ketiga <br>metode diatas, metode perawatan siram memiliki nilai kuat tekan yang lebih optimal dibandingkan dengan <br>dua metode lainnya yaitu metode perawatan rendam dan metode tanpa perawatan. <br>Kata kunci — beton, perawatan beton (curing), kuat tekan.</p> Tri Purnomo Adi Copyright (c) 2023 https://e-journal.unper.ac.id/index.php/JITSi/article/view/1489 Fri, 30 Jun 2023 00:00:00 +0000