https://e-journal.unper.ac.id/index.php/PHARMACOSCRIPT/issue/feedPharmacoscript2024-10-10T01:35:58+00:00Richa Mardianingrumrichamardianingrum1@gmail.comOpen Journal Systems<ul> <li class="show"><strong>E-ISSN: <a href="https://issn.brin.go.id/terbit?search=pharmacoscript" target="_blank" rel="noopener">2685-1121</a></strong></li> <li class="show"><strong>P-ISSN: <a href="https://issn.brin.go.id/terbit?search=pharmacoscript" target="_blank" rel="noopener">2622-4941</a></strong></li> <li class="show"><strong>URL: <a href="http://e-journal.unper.ac.id/index.php/PHARMACOSCRIPT" target="_blank" rel="noopener">http://e-journal.unper.ac.id/index.php/PHARMACOSCRIPT</a></strong></li> </ul> <p>Pharmacoscript is a research journal managed by the Pharmacy Study Program under the Research and Service Institute of the Perjuangan University of Tasikmalaya (P-ISSN: <a href="https://issn.brin.go.id/terbit?search=pharmacoscript" target="_blank" rel="noopener">2622-4941</a> E-ISSN: <a href="https://issn.brin.go.id/terbit?search=pharmacoscript" target="_blank" rel="noopener">2685-1121</a>). This journal is a research publication media and article review on all aspects of pharmaceutical science that are innovative, creative, original and scientifically based which are published 2 times in 1 year, namely in August and February. This journal covers specialized fields in pharmaceuticals such as pharmaceutical chemistry, pharmaceutical technology, pharmacology, pharmaceutical biology, clinical pharmacy, and pharmaceutical biotechnology.</p>https://e-journal.unper.ac.id/index.php/PHARMACOSCRIPT/article/view/1646PEMBENTUKAN NANOSTRUCTURED LIPID CARRIER TRETINOIN MENGGUNAKAN COMPRITOL® ATO DAN CREMOPHOR® RH 40 DENGAN METODE SONIKASI PROBE 2024-05-31T09:26:10+00:00Jafar Garnadigarnadi.jafar@bku.ac.idBuana Irviana Pritagarnadi.jafar@bku.ac.idFatmawati Fentigarnadi.jafar@bku.ac.id<p>Tretinoin merupakan retinoid generasi pertama yang banyak digunakan dalam pengobatan jerawat yang memiliki karakteristik yaitu bersifat lipofilik (LogP 6,3) dan berpotensi sulit diformulasikan dan pengaplikasian dapat mengiritasi kulit. Salah satu alternatif sistem penghantaran tretinoin adalah <em>Nanostructured Lipid Carrier</em> (NLC) yang merupakan sistem penghantaran terdiri dari campuran lipid cair, lipid padat, dan surfaktan. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan dan karakterisasi NLC tretinoin menggunakan lipid padat Compritol® ATO dan surfaktan Cremophor® RH 40. Metode yang digunakan dalam pembuatan NLC tretinoin dari lima formula dengan variasi konsentrasi lipid padat dan surfaktan, metode yang digunakan homogenisasi panas dan dilanjutkan dengan sonikator probe selanjutnya dilakukan karakterisasi meliputi ukuran partikel, indeks polidispersitas, dan potensial zeta serta penetapan efisiensi penjerapan. Hasil karakterisasi NLC tretinoin selama 30 hari memiliki karakterisasi yang baik yaitu ukuran partikel <600 nm, indeks polidispersitas <0,5, zeta pontensial + -19 mV dan efisiensi penjerapan >80% serta memiliki bentuk morfologi yang sferis.</p>2024-08-08T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Garnadi Jafar, Irvianla Prita Buana, Fenti Fatmawatihttps://e-journal.unper.ac.id/index.php/PHARMACOSCRIPT/article/view/1382ISOLASI KOLAGEN DARI TULANG IKAN GURAME (OSPHRONEMUS GORAMY) YANG DIFORMULASIKAN DALAM SEDIAAN MINUMAN SERBUK INSTAN2023-08-19T04:30:02+00:00Tuslinah Lilismuthiaraferina828@gmail.comUtami Ferina Muthiara Putrimuthiaraferina828@gmail.comFathurohman Mochamadmuthiaraferina828@gmail.com<p>Kolagen adalah protein yang asam amino utamanya adalah hidroksiprolin dan prolin. Produksi kolagen bisa didapatkan dari tulang ikan gurame (Oshpronemus goramy). Kolagen banyak bersumber dari hewan seperti babi yang banyak mengandung kolagen tetapi dari segi kehalalannya tidak terjamin. Maka dari itu, tujuan dilakukan penelitian ini untuk mempeoleh kolagen dari tulang ikan gurame sebagai alternatif lain penghasil kolgen. Kolgen dibuat sediaan minuman serbuk instan yang memenuhi syarat SNI. Metode yang dilakukan pada penelitian dimulai dari pengumpulan sampel gurame, penyiapan sampel, produksi kolagen menggunakan metode hidrolisis kimia dengan asam asetat 0,5 M dan 0,75 M, karakterisasi kolagen sesuai standar SNI 8076-2014. Tahapan akhir yaitu pembuatan sediaan minuman serbuk instan sesuai syarat dan mutu SNI 01-4320-1996 dengan perbedaan penambahan asam sitrat. Hasil dari penelitian ini diperoleh kolagen menggunakan pelarut asam asetat 0,5 M dan 0,75 M menghasilkan nilai rendemen dengan nilai berturut-turut 1,178 % dan 9,368%. Nitrogen total dari kolagen dengan penggunaan asam asetat 0,75 M sebesar 12,115% dan protein 75,718%. Analisis gugus fungsi menggunakan FTIR diketahui gugus fungsi yang terdapat dalam kolagen yaitu Amida A, Amida B, Amida I, Amida II dan Amida III. Hasil uji syarat mutu minuman serbuk instan kolagen semua formula memenuhi standar SNI 01-4320-1996. Hasil uji hedonik menunjukan formula III menjadi formula terbanyak disukai dari segi citra rasa oleh perbandigan asam sitrat pada ketiga formula.</p>2024-08-10T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Lilis Tuslinah, Ferina Muthiara Putri Utami, Mochamad Fathurohmanhttps://e-journal.unper.ac.id/index.php/PHARMACOSCRIPT/article/view/1660FORMULASI DAN KARAKTERISASI NANOPARTIKEL α- MANGOSTIN DENGAN VARIASI KITOSAN-TPP SEBAGAI POLIMER2024-05-26T08:40:09+00:00Auliasari Nurulnurul@uniga.ac.idAzzahra Rizki Fatimahnurul@uniga.ac.idNajihudin Ajinurul@uniga.ac.id<p>Tanaman manggis mengandung senyawa α-Mangostin yang merupakan senyawa turunan dari senyawa Xanton. α-Mangostin memiliki banyak aktivitas salah satunya adalah antibakteri. Kekurangan senyawa α-Mangostin yaitu stabilitas yang kurang baik, karakteristik yang sensitif dan mudah teroksidasi. Sehingga untuk mengatasi permasalahan tersebut dibuatlah sistem penghantaran nanopartikel dengan menggunakan variasi kitosan dan TPP sebagai polimer. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan formulasi dan karakterisasi nanopartikel α-Mangostin dari kulit buah manggis dengan variasi kitosan-TPP sebagai polimer dan menentukan formula terbaik dari nanopartikel α-Mangostin dengan variasi kitosan-TPP sebagai polimer. Pada penelitian ini dilakukan formulasi nanopartikel kosong dengan variasi kitosan yaitu F1, F2 dan F3 adalah 1,4 mg/mL; 2,8 mg/mL, dan 5,6 mg/mL. Kemudian α-Mangostin diformulasikan kedalam nanopartikel dengan variasi konsentrasi diantaranya F1, F2 dan F3 adalah 0,0125 mg/mL; 0,0250 mg/mL; dan 0,0500 mg/mL menggunakan metode gelasi ionik. Selanjutnya, nanopartikel dievaluasi meliputi ukuran partikel, indeks polidispersitas dan efisiensi enkapsulasi. Formula terbaik nanopartikel yang dihasilkan yaitu pada F1 dengan konsentrasi kitosan 1,4 mg/mL; TPP 1,47 mg/mL; dan α-Mangostin 0,0125 mg/mL dengan ukuran partikel yaitu 813 nm ± 0,818 dan indeks polidispersitas 0,604 ± 0,004 serta efisiensi enkapsulasi sebesar 94,565% ± 0,563. Hal ini menunjukkan bahwa isolat α-Mangostin berhasil terenkapsulasi dalam sistem pembawa nanopartikel dan diharapkan mampu meningkatkan ketersediaan hayati obat.</p>2024-08-08T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Nurul Auliasari, Rizki Fatimah Azzahra, Aji Najihudinhttps://e-journal.unper.ac.id/index.php/PHARMACOSCRIPT/article/view/1661STUDI IN SILICO SENYAWA AKTIF DAUN KELOR (Moringae oleifera F) SEBAGAI ANTI SARS-CoV-22024-05-30T11:22:48+00:00Amin Saefulsaefulamin@universitas-bth.ac.idJulian Rahmatsaefulamin@universitas-bth.ac.idPrasetyo Andrisaefulamin@universitas-bth.ac.id<p>SARS-CoV-2 adalah virus RNA untai positif yang dapat menginfeksi semua orang. Senyawa metabolit sekunder yang terkandung pada daun kelor berpotensi sebagai antivirus yang bekerja spesifik. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui aktivitas antivirus senyawa metabolit daun kelor pada reseptor SARS-CoV-2 main protease. Metode yang digunakan adalah studi komputasi dengan molekular docking, dan simulasi molecular dynamic serta prediksi sintesis dari senyawa uji. Dari hasil studi komputasi molecular docking senyawa uji daun kelor terhadap 4 reseptor SARS-CoV-2 dengan kode PDB 5R7Y, 7JKV, 7TLL, 7VH8 yang sudah divalidasi didapatkan 2 senyawa terbaik dari 29 senyawa dan obat pembanding pada masing-masing reseptor, untuk senyawa uji terbaik dari reseptor 7TLL yaitu senyawa 4-(4-asetilrhamnosida) dan pada reseptor 5R7Y, 7JKV, dan 7VH8, yaitu senyawa 4-O-alpha-L-Rhamnopyranosylglucosinalbin dengan binding affinity terendah dari senyawa terbaik ada pada reseptor 7JKV yakni dengan skor docking -108,15. Hasil uji molecular dynamic masing masing senyawa uji terbaik didapatkan hasil yang stabil terhadap ligan reseptor rata-rata nilai RMSD dan RMSF masing-masing tidak melebihi parameter yang ditentukan. Hasil prediksi sintesis dari masing-masing senyawa uji, senyawa bisa disintesis dengan menggunakan prosedur yang dihasilkan oleh chemical.ai. Hasil in silico kedua senyawa dapat dikatakan berpotensi sebagai pengobatan Anti SARS-CoV-2.</p>2024-08-08T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Saeful Amin, Rahmat Julian, Andri Prasetyohttps://e-journal.unper.ac.id/index.php/PHARMACOSCRIPT/article/view/1679CRYSTALLO-CO-AGGLOMERATION OF SIMVASTATIN: IMPROVING DISSOLUTION AND MICROMERITIC PROPERTIES2024-07-11T02:03:44+00:00Indra Indraindra@universitas-bth.ac.idGustania Intan Indriani intanindriani.95@gmail.comTuslinah Lilislilistuslinah@universitas-bth.ac.id<p>Simvastatin (SMV), a poorly soluble drug, faces challenges in pharmaceutical formulation due to its limited solubility and poor flow properties. This study aimed to enhance the physicochemical properties of SMV by preparing spherical crystals using a crystallo-co-agglomeration. Spherical crystals of SMV were prepared by dissolving the drug in methanol and adding it to an aqueous solution containing PVP K-30 and PEG 6000 under constant stirring. The resulting agglomerates were filtered, dried, and characterized using Fourier Transform Infrared (FTIR) spectroscopy, Powder X-Ray Diffraction (PXRD), Differential Scanning Calorimetry (DSC), Scanning Electron Microscopy (SEM), and dissolution testing. Micromeritic properties, including bulk density, Hausner ratio, compressibility index, angle of repose, and flowability, were also evaluated. FTIR confirmed the chemical integrity of SMV with minor shifts indicating interactions with stabilizers. PXRD and DSC analyses revealed reduced crystallinity and partial amorphization in the spherical crystals. SEM showed spherical morphology. Dissolution testing demonstrated a significantly enhanced dissolution rate for the spherical crystals compared to pure SMV. Improved micromeritic properties were also observed, indicating better flowability and packing density. Spherical crystallization significantly improved the solubility, dissolution rate, and flowability of SMV. This technique offers a promising strategy for enhancing the bioavailability and pharmaceutical performance of poorly soluble drugs.</p>2024-08-08T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Indra Indra, Intan Indriani Gustania, Lilis Tuslinahhttps://e-journal.unper.ac.id/index.php/PHARMACOSCRIPT/article/view/1644IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS TERAPI DIABETES MELITUS TIPE II DI KLINIK WILAYAH KABUPATEN BANDUNG BARAT2024-07-05T01:20:11+00:00Setiatjahjati Srisri.setiatjahjati@gmail.comWidyawati Ida Erna sri.setiatjahjati@gmail.comPermana Indrasri.setiatjahjati@gmail.com<p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Penyebab kematian ketiga tertinggi di Indonesia adalah Diabetes melitus (DM) yang merupakan penyakit menahun serta memiliki tingkat komplikasi sangat tinggi. Tatalaksana DM adalah tindakan terapi obat. Oleh karena itu perlu hati hati untuk menghindari masalah terkait obat. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi kejadian <em>Drugs Related Problems</em> (DRPs) pada terapi pasien DM tipe 2 di salah satu klinik wilayah Kabupaten Bandung Barat. Pengambilan sampel menggunakan metode <em>incidental sampling</em> dari 254 rekam medik dan catatan perkembangan pasien secara retrospektif dan prospektif observasi kadar gula. Identifikasi DRPs menggunakan Pharmaceutical <em>Care Network Europe</em> (PCNE) <em>drug-related problem classification version 9.00. </em>Uji statistik <em>chi square </em>dari data yang terkumpul diolah dan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian terdapat laki-laki 42,52% dan perempuan 57,48% dengan kriteria usia >60 tahun 55.91% dan <60 tahun 44,09%. Penyakit penyerta terbanyak adalah pasien gangguan kardiovaskular sebesar 29,31%. Penggunaan obat antihiperglikemia oral paling banyak yaitu 68,1% metformin tunggal. Kasus kejadian DRPs paling banyak 202 (84,5%) pada kriteria pemilihan obat tidak tepat, 17 (7,1%) dosis pemberian dan 20 (8,4%) untuk masalah terkait pasien dari 239 kejadian DRPs yang terjadi pada pasien DM tipe 2. Keberhasilan terapi dapat dilihat dari rata-rata kasus DRPs 94% dimana penurunan kadar gula darah puasa 17,3%, serta penurunan kadar HbA1c 18,8%. Hubungan keberhasilan terapi berdasarkan <em>chi square</em> dengan nilai P Value <0,05 menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara masalah terkait obat dengan tingkat keberhasilan terapi dimana semakin besar persentase kejadian DRPs, semakin kecil nilai delta GDP dan HbA1C.</p>2024-08-08T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Sri Setiatjahjati, Ida Erna Widyawati, Indra Permanahttps://e-journal.unper.ac.id/index.php/PHARMACOSCRIPT/article/view/1751FORMULASI DAN UJI STABILITAS KRIM FLUCONAZOLE DENGAN VARIASI KONSENTRASI VASELIN ALBUM2024-07-02T07:16:04+00:00Annissya Widia Primi widia@dosen.universitas-bth.ac.idNurdianti Lusiwidia@dosen.universitas-bth.ac.idAziz Abdulwidia@dosen.universitas-bth.ac.idJulianti Ai Rian widia@dosen.universitas-bth.ac.id<p>Fluconazole merupakan obat antijamur yang bekerja dengan menghambat enzim yang dibutuhkan oleh jamur untuk memproduksi ergosterol, komponen penting dari membran sel jamur. Kelarutan fluconazole larut dalam air pada tingkat yang cukup baik. Pengembangan formulasi yang baik sangat diperlukan dalam upaya memaksimalkan pemanfaatan efektifitas fluconazole dibuatkan formula sediaan krim. Pemilihan sediaan krim sangat tepat mengingat manfaat penggunaan krim yang memiliki tekstur ringan, tidak lengket dan cepat meresap dibandingkan dengan bentuk sediaan lain. Sehingga penelitian ini membuat sediaan krim fluconazole dengan perbedaan variasi konsentrasi vaselin album yaitu 3%, 5% dan 8%. Uji Stabilitas menggunakan metode <em>cycling test</em> meliputi uji organoleptis, homogenitas, pH, daya sebar, viskositas. Hasil pengujian stabilitas uji homogenitas dari ke 3 formula menghasilkan hasil yang homogen. Pengujian pH krim fluconazole pada ke 3 formula menunjukan hasil yang memenuhi persyaratan pada rentang pH 4.5- 6.8. Uji daya sebar mempergunakan beban 50 dan 100 gram terhadap 3 formula menunjukan hasil yang memenuhi persyaratan F1 5.7 cm ±0.069 , F2 6.1 cm ±0.173 dan F3 6.5 cm ±0.107. Hasil uji viscositas dari ke 3 formula menunjukan F1 1972,3 cPs ± 7.27, F2 2151 cPs ±5.16, dan F3 2455,4 cPs ±2.30Pengujian stabilitas yang dilakukan menghasilkan krim fluconazole stabil terhadap kondisi perubahan suhu ekstrem setelah dilakukan uji <em>cycling test </em>selama 6 siklus. Hasil penelitian yang sudah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa formulasi dan uji stabilitas krim fluconazole dengan variasi konsentrasi vaselin album 3%, 5% dan 8% hanya mempengaruhi viscositas sediaan. Semakin tinggi konsentrasi vaselin yang diinkomporasikan semakin besar viscositas yang dihasilkan.</p>2024-08-08T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Widia Primi Annissya, Lusi Nurdianti, Abdul Aziz, Ai Rian Juliantihttps://e-journal.unper.ac.id/index.php/PHARMACOSCRIPT/article/view/1761 PENDEKATAN SISTEM PENGHANTARAN NANOPARTIKEL BERBASIS LIPID SEBAGAI OBAT ANTIJERAWAT : REVIEW2024-07-12T02:44:25+00:00Putriyanti Al-firaalfiraputriyanti@gmail.comJafar Garnadigarnadi.jafar@bku.ac.idMulyani Yaniyani.mulyani@bku.ac.id<p>Jerawat adalah gangguan kulit yang terjadi ketika folikel rambut tersumbat oleh minyak dan sel kulit mati. Bakteri gram positif <em>propionibacterium acnes</em> adalah akar dari jerawat. <em>Propionibacterium acne</em> tumbuh karena akumulasi sebum, yang menyebabkan jerawat. Untuk mengatasi jerawat, berbagai bahan aktif dan metode pengobatan telah dikembangkan. Penghantaran melalui nanoteknologi adalah metode terbaru yang digunakan. Ini dipilih karena kemampuan nanoteknologi untuk meningkatkan stabilitas bahan aktif, meningkatkan penetrasi bahan aktif ke dalam kulit, dan memungkinkan zat aktif dibawa ke area yang ditargetkan. Metode yang digunakan yaitu Artikel ilmiah dikumpulkan dari sumber nasional dan internasional 10 tahun terakhir (2014-2024). Hasil yang ditunjukkan bahwa metode nanopartikel menunjukkan potensi besar sebagai bahan aktif anti jerawat karena ukurannya yang kecil memungkinkan penetrasi kulit lebih baik, pelepasan bahan aktif secara terkendali, dan perlindungan dari degradasi lingkungan. Keberhasilannya terbukti dalam berbagai studi dan uji klinis, dengan penurunan signifikan jerawat dan peningkatan kondisi kulit. Pengembangan terbaru, seperti nanopartikel lipid, nanopartikel polimer, dan nanopartikel metal. Diskusi dalam review artikel ini melakukan pendalaman terhadap pengembangan obat dan sitem penghantaran obat baru, meliputi proses sintesis, karakterisasi, mekanisme kerja, dan hasil uji klinis yang relevan. Penggunaan nanopartikel lipid telah menunjukkan potensi besar sebagai penghantar obat yang efektif, nanopartikel polimer menawarkan kontrol pelepasan obat yang lebih baik dan nanopartikel logam menawarkan sifat antimikroba intrinsik. dan Kesimpulannya review artikel ini akan mengulas secara menyeluruh berbagai penelitian mengenai penghantaran zat aktif terbarukan melalui nanoteknologi untuk terapi jerawat.</p>2024-08-10T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Al-fira Putriyanti, Garnadi Jafar, Yani Mulyanihttps://e-journal.unper.ac.id/index.php/PHARMACOSCRIPT/article/view/1722STUDI EFEK ANTIDEPRESAN EKSTRAK DAUN KRATOM (Mitragyna speciosa (KORTH.) PADA MENCIT JANTAN GALUR Swiss Webster 2024-06-20T01:45:18+00:00Tarigan Selvianitanitaselviatarigan@gmail.comAnggadiredja Kusnandarkusnandar_a@itb.ac.id<p>Antidepresan yang selama ini telah digunakan memiliki beberapa kekurangan terutama terkait keamanannya. Bahan alam dapat menjadi alternatif, dan salah satunya adalah kratom (<em>Mitragyna speciosa </em>Korth.), yang telah ditunjukkan memiliki aktivitas biologi pada sistem saraf. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari aktivitas antidepresan ekstrak etanol kratom pada model mencit depresi. Sebanyak 25 ekor mencit dibagi ke dalam 5 kelompok dengan perlakuan berbeda, yaitu kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif (fluoksetin 5 mg/kgBB) dan kelompok perlakuan dengan konsentrasi dosis 50mg/kgBB, 100mg/kgBB dan 200mg/kgBB. Tingkat depresi diukur dengan 5 parameter yang didapat melalui <em>open-field test </em>(T<sub>center</sub>, T<sub>border, </sub>T<sub>periphere</sub>, dan jarak tempuh) dan <em>forced swimming test </em>(<em>immobility time</em>), dilanjutkan dengan pengamatan konsentrasi kortisol. Selanjutnya, dilakukan uji statistic dengan metode ANOVA dan <em>post-hoc </em>dengan metode Tukey untuk melihat signifikansi perbedaan ke-3 kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol negatif. Berdasarkan hasil pengamatan, mencit yang mengonsumsi ekstrak daun kratom sebesar 100 mg/kgBB dianggap memiliki efek antidepresan paling kuat, ketika dibandingkan dengan kelompok kontrol pada pengamatan T<sub>center </sub>(rata-rata 6,92 ± 4,27%), T<sub>perifer</sub> (80,02 ± 12,44%), jarak tempuh (7.033,08 ± 1.541,85 cm), dan immobility time (98,89 ± 13,95 detik). Hal tersebut diperkuat dengan perbandingan konsentrasi kortisol antara kelompok yang diadministrasikan daun kratom dengan dosis 100 mg/kgBB.</p>2024-08-08T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Selvianita Tarigan, Kusnandar Anggadiredjahttps://e-journal.unper.ac.id/index.php/PHARMACOSCRIPT/article/view/1738POTENSI TUMBUHAN BERKHASIAT ANTIBAKTERI DALAM UPAYA SWAMEDIKASI PADA MASYARAKAT DESA BANGUNKARYA KECAMATAN LANGKAPLANCAR KABUPATEN PANGANDARAN2024-06-30T02:21:42+00:00Yuliana Annairarahmiyani@universitas-bth.ac.idRahmiyani Irairarahmiyani@universitas-bth.ac.idNuriman Muhamad Rifki irarahmiyani@universitas-bth.ac.id<p>Swamedikasi adalah usaha pengobatan terhadap diri sendiri yang dilakukan oleh masyarakat sebagai upaya mengobati dirinya. Pengobatan sendiri biasanya dilakukan untuk mengobati penyakit umum dan ringan seperti demam, nyeri, batuk, flu, sakit maag, diare, dan penyakit kulit yang sebagian besar disebabkan oleh bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui swamedikasi pada masyarakat Desa Bangunkarya Kecamatan Langkaplancar Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat terutama penggunaan tumbuhan yang berkhasiat sebagai antibakteri. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional yang bersifat deskriptif, yaitu berkaitan dengan penggunaan obat tradisional pada masyarakat dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, kuisioner, dan dokumentasi tumbuhan. Tingkat kepercayaan data diuji menggunakan nilai frekuensi sitasi dan rumus freadman (<em>Fidelity Level).</em> Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 55 jenis tumbuhan obat yang digunakan oleh masyarakat, dan sebanyak 23 jenis diantaranya digunakan untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Nilai frekuensi sitasi penggunaan tumbuhan yaitu kunyit (81%), jenis penyakit yang sering diobati adalah batuk (71%), dan sumber perolehan tumbuhannya berasal dari pekarangan rumah (85%), cara pengolahan terbanyak yaitu dengan cara direbus (76%), dan cara penggunaan terbanyak yaitu dengan diminum (86%). Tumbuhan yang prospektif untuk dikembangkan lebih luas di desa Bangunkarya adalah kecombrang hutan (<em>Etlingera hemisphaerica</em> (Bl.) R.M.Smith).</p>2024-08-08T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Anna Yuliana, Ira Rahmiyani, Muhamad Rifki Nurimanhttps://e-journal.unper.ac.id/index.php/PHARMACOSCRIPT/article/view/1782HUBUNGAN EFEK SAMPING OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT) TERHADAP KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN TB PARU DI PUSKESMAS KETANGGUNGAN2024-07-08T11:57:10+00:00Syahrina Nadira Alvinadiraalvis@gmail.comPandanwangi Sitisitipandanwangitw@gmail.comSusanti Nina Pratiwi sitipandanwangitw@gmail.comUtami Trysitipandanwangitw@gmail.com<p>Tuberkulosis (<em>TB) </em>adalah penyakit yang disebabkan oleh <em>Mycobacterium Tuberculosis</em>. Salah satu faktor penyebab rendahnya angka kesembuhan adalah ketidakpatuhan dalam pengobatan pasien TB. Hal ini disebabkan karena adanya efek samping obat TB, sehingga sebagian pasien memilih berhenti mengkonsumsi obat anti tuberkulosis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kejadian efek samping obat anti tuberkulosis (OAT) terhadap kepatuhan minum obat pada pasien TB paru di Puskesmas Ketanggungan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, rancangan penelitian menggunakan <em>corelational study, </em>dengan pendekatan yang digunakan bersifat <em>cross sectional</em>. Jumlah sampel sebanyak 73 pasien TB paru di Puskesmas Ketanggungan. Penelitian dilakukan dengan hasil kuesioner untuk menilai efek samping dan kepatuhan. Hubungan antara kepatuhan dan efek samping minum obat OAT dianalisis menggunakan <em>Chi-Square test</em>. Penelitian ini menggunakan interval kepercayaan 95% dan taraf signifikan 5%. Jika nilai p < 0,05, menunjukan perbedaan yang bermakna, sebagian besar responden mengalami efek samping ringan sebanyak (58,9%) dan sebagian besar responden patuh dalam mengkonsumsi obat sebanyak (74,0%). Pada penelitian disimpulkan bahwa ada hubungan yang cukup erat antara kejadian efek samping Obat Anti Tuberkulosis (OAT) terhadap kepatuhan minum obat pada pasien TB paru dengan tingkat kekuatan korelasi yang cukup.</p>2024-08-10T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Nadira Alvi Syahrina, Siti Pandanwangi, Nina Pratiwi Susanti, Try Utamihttps://e-journal.unper.ac.id/index.php/PHARMACOSCRIPT/article/view/1768KORELASI FLAVONOID TOTAL DENGAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAN FRAKSI DAUN PURING KURA (Codiaeum variegatum L.)2024-07-05T14:13:05+00:00Suhendy Hendyhendysuhendy@universitas-bth.ac.idNurjanah Dhea Sinta dheashinta21@gmail.comRahmiyani Irairarahmiyani@universitas-bth.ac.id<p>Puring kura (<em>Codiaeum variegatum</em> L.) memiliki potensi sebagai antioksidan alami karena kandungan flavonoidnya yang dapat menetralisir radikal bebas dengan cara mendonorkan elektron kepada senyawa radikal bebas. Flavonoid berperan penting dalam aktivitas antioksidan, di mana semakin tinggi konsentrasi flavonoid, semakin besar aktivitas antioksidannya. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan korelasi nilai kesetaraan flavonoid total dengan aktivitas antioksidan ekstrak dan fraksi daun puring kura. Ekstrak dan fraksi daun puring kura dipantau menggunakan kromatografi lapis tipis (KLT) dan dilakukan penetapan flavonoid total dan aktivitas antioksidan menggunakan spektrofotometer UV-Vis metode DPPH. Ekstrak etanol, etil asetat, dan n-heksan menunjukkan nilai kesetaraan flavonoid total berturut-turut sebesar 66,690; 96,512 dan 66,184 mg QE/g sampel, sedangkan nilai kesetaraan aktivitas antioksidan adalah 60,109; 33,938 dan 32,836 mg AAE/g sampel. Fraksi gabungan 4 menunjukkan nilai kesetaraan flavonoid paling tinggi sebesar 299,615 mg QE/g sampel, sedangkan nilai kesetaraan aktivitas antioksidan tertinggi dimiliki fraksi gabungan 6 yaitu sebesar 288,599 mg AAE/g sampel. Aktivitas antioksidan ekstrak dan fraksi daun puring kura tidak dipengaruhi oleh kandungan flavonoid total karena pada daun puring kura terdapat senyawa lain yang dapat memberikan aktivitas antioksidan seperti senyawa fenolik lain selain flavonoid atau senyawa-senyawa golongan terpenoid.</p>2024-08-10T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Dhea Sinta Nurjanah, Hendy Suhendy, Ira Rahmiyanihttps://e-journal.unper.ac.id/index.php/PHARMACOSCRIPT/article/view/1705DESAIN SENYAWA DERIVAT HALOFUGINON TERHADAP ENZIM PROLIL-tRNA SINTETASE Plasmodium falciparum SECARA IN SILICO2024-06-20T02:21:13+00:00Yuniarta Tegar Achsendotegar.achsendo@staff.ubaya.ac.idGonsalez Fransisco Candrafransiscocandra26@gmail.comAzis Arif Maulanaarifma201951@gmail.comKesuma Dinidini_kesuma@staff.ubaya.ac.id<p>Malaria adalah salah satu penyakit infeksi yang memiliki tingkat kematian cukup tinggi. Penyakit ini disebabkan oleh parasit Plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Sejak tahun 2004 obat pilihan utama untuk malaria adalah obat kombinasi artemisinin (ACT). Salah satu obat yang dapat dikembangkan sebagai calon obat antimalaria saat ini yaitu halofuginon dan turunannya. Halofuginon bekerja dengan metode inhibisi enzim prolil-tRNA sintetase pada <em>Plasmodium falciparum</em> (PfPRS). Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimasi struktur senyawa halofuginon untuk mendapatkan senyawa baru yang poten dan tidak toksik. Tahapan modifikasi senyawa dilakukan dengan bantuan <em>webserver </em>ADMETopt untuk memperoleh beberapa rekomendasi senyawa derivat. Senyawa turunan ini kemudian disikrining menggunakan <em>webserver </em>SwissADME dengan melihat parameter absorbsi serta deteksi gugus fungsi PAINS dan toksikofor. Senyawa yang memenuhi kriteria dilakukan <em>molecular docking</em> untuk mendapatkan nilai <em>binding energy</em> dan untuk mengetahui interaksi ikatannya dengan residu asam amino enzim PRS. Hasil penelitian ini diperoleh 2 senyawa: 8‐[3‐(7‐bromo‐6‐kloro‐4‐okso‐3,4‐dihidrokuinazolin‐3‐il)‐2‐oksopropil]‐7‐hidroksi‐3,4‐dihidro‐2H‐1,3‐benzoksazin‐2,4‐dion dan 3‐(3‐{2‐amino‐5‐okso‐5H,6H‐imidazo[4,5‐d]azepin‐4‐il}‐2‐oksopropil)‐7‐bromo‐6‐kloro‐3,4‐dihidrokuinazolin‐4‐on. Kedua senyawa ini memiliki nilai energi interaksi sebesar -10,79 kkal/mol dan -10,19 kkal/mol yang mendekati nilai dari halofuginon sebesar -10,98 kkal/mol. Selanjutnya perlu dilakukan verifikasi dengan melakukan uji <em>in vitro</em> terhadap enzim PRS dan parasit <em>Plasmodium falciparum</em>, serta uji toksisitas agar didapat turunan febrifugin yang poten dan non-toksik.</p>2024-08-08T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Tegar Achsendo Yuniarta, Fransisco Candra Gonsalez, Arif Maulana Azis, Dini Kesumahttps://e-journal.unper.ac.id/index.php/PHARMACOSCRIPT/article/view/1762STUDI IN SILICO SENYAWA AKTIF DAUN KEMANGI IMBO (Pycnarrhena cauliflora) TERHADAP RESEPTOR ESTROGEN ALFA (ER⍺) SEBAGAI KANDIDAT ANTIKANKER PAYUDARA2024-07-25T02:30:26+00:00Fa’aizah Masayu Kylamasayu22001@mail.unpad.ac.idRahmadhani Nabilahnabilah22002@mail.unpad.ac.idMasyithah Sittisitti22002@mail.unpad.ac.idSari Fiona Puspitafiona22001@mail.unpad.ac.idFathin Nayla Maymunanayla21003@mail.unpad.ac.idRusdin Agusagusrusdin@gmail.comNovitasari Dhaniadhania@unpad.ac.id<p>Daun kemangi imbo (<em>Pycnarrhena cauliflora</em>) dikenal memiliki sifat farmakologis, salah satunya berpotensi sebagai agen antikanker payudara. Jenis kanker payudara banyak ditandai dengan adanya ekspresi berlebih pada protein hormon, salah satunya ialah reseptor estrogen alpha (ER⍺). Penelitian ini bertujuan mengkaji senyawa yang terdapat dalam daun kemangi imbo yang berpotensi untuk agen antikanker payudara tertarget pada ER⍺. Pengujian yang dilakukan dengan pendekatan studi komputasi, seperti prediksi Lipinski <em>rule of five</em>, prediksi ADMETOKS, penapisan farmakofor, dan penambatan molekuler. Hasil studi menunjukkan bahwa semua senyawa yang diidentifikasi dari daun kemangi imbo memenuhi persyaratan Lipinski <em>rule of five</em>. Penentuan ADMETOKS pada sepuluh senyawa memiliki persentase <em>human intestinal absorption</em> (HIA) yang baik dan penetrasi <em>blood brain barrier</em> (BBB) yang tinggi, permeabilitas Caco-2 yang sedang, sebagian besar memiliki ikatan protein plasma (PPB) yang tinggi, dan beberapa senyawa diprediksi bersifat mutagen dan karsinogenik. Penapisan farmakofor diperoleh kurva nilai AUC<sub>100</sub> sebesar 0,95 dan senyawa yang hit yaitu β-sitronelol dengan <em>fit score</em> 43,00. Pada <em>molecular docking</em>, senyawa longipinocarvone menunjukkan kemiripan paling tinggi dengan <em>native ligand</em> yaitu afimoxifene (4-OHT), dengan energi bebas Gibbs paling negatif (-8,20 kkal/mol) dan konstanta inhibisi paling kecil (0,98 µM). Di antara senyawa metabolit sekunder yang terkandung dalam daun kemangi imbo, longipinocarvone menunjukkan potensi untuk dikembangkan sebagai agen antikanker payudara tertarget pada ER⍺.</p>2024-08-10T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Masayu Kyla Fa’aizah, Nabilah Rahmadhani, Sitti Masyithah, Fiona Puspita Sari, Nayla Maymuna Fathin, Agus Rusdin, Dhania Novitasarihttps://e-journal.unper.ac.id/index.php/PHARMACOSCRIPT/article/view/1794FORMULASI DAN EVALUASI DARI EKSTRAK Monascus purpureus SEBAGAI PEWARNA ALAMI KOSMETIK DEKORATIF2024-07-24T08:17:51+00:00Shaleha Resharesharesmawati@universitas-bth.ac.idYuliana Annaannayuliana@universitas-bth.ac.idNurdianti Lusiannayuliana@universitas-bth.ac.idWahyudin Nabila Ainiannayuliana@universitas-bth.ac.id<p>Penggunaan kosmetik dekoratif saat ini semakin meningkat terutama pada kaum wanita yang selalu ingin terlihat cantik sehingga membuat penampilan terlihat lebih percaya diri dan dapat menutupi kekurangan pada area wajah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pigmen kapang <em>Monascus purpureus</em> dapat digunakan sebagai pewarna alami pada sediaan kosmetik dekoratif. Pigmen merupakan metabolit sekunder yang diproduksi melalui proses fermentasi <em>Monascus purpureus</em> pada beras sebagai substrat. Beras diekstrasi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96%. Formula kosmetik yang dibuat adalah perona pipi, perona mata dan l<em>ipcream, </em>dengan 4 formula untuk setiap sediaan (F0-F3). Evaluasi sediaan yang dilakukan meliputi uji organoleptik, uji daya oles, uji stabilitas, uji pH, uji iritasi, uji homogenitas, uji kesukaan, uji keretakan, dan uji daya sebar. Sediaan tersebut memiliki konsentrasi yang berbeda. Hasil analisis data metode friedmant menunjukkan bahwa F2 memiliki <em>lipcream</em> yang paling disukai, F3 memiliki perona pipi yang paling disukai, dan F2 memiliki perona mata yang paling disukai.</p>2024-08-10T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Resha Shaleha, Anna Yuliana, Lusi Nurdianti, Nabila Aini Wahyudinhttps://e-journal.unper.ac.id/index.php/PHARMACOSCRIPT/article/view/1777PENGETAHUAN DAN SIKAP TENAGA KESEHATAN TERHADAP OBAT HALAL DI KOTA SAMARINDA2024-07-10T01:35:52+00:00Suparningtyas Juniza Firdhajfsuparningtyas@gmail.comJanggo Abdul Rahmanjfsuparningtyas@gmail.comRijai Laodejfsuparningtyas@gmail.com<p>Produk farmasi halal mendapatkan perhatian yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir karena meningkatnya permintaan akan produk yang sesuai dengan prinsip Islam. Sebagai pemangku kepentingan utama dalam industri pelayanan kesehatan, petugas kesehatan memainkan peran penting dalam memastikan keselamatan dan kesejahteraan pasien, khususnya dokter dan apoteker sebagai lini terdepan. Penelitian ini bertujuan untuk menilai tingkat pengetahuan dan sikap tenaga kesehatan terhadap obat halal, menggali pemahaman mereka tentang obat halal dan sikap mereka terhadap peresepan dan pemberian produk tersebut. Metode penelitian observasi secara cross sectional menggunakan kuisioner terhadap 58 apoteker dan dokter di kota Samarinda yang ditentukan secara <em>purposive sampling</em>. Beberapa karakteristik responden juga dianalisis selain tingkat pengetahuan dan sikap. Tingkat pengetahuan dan sikap ditentukan dengan analisis univariat sehingga diperoleh bahwa sebaran tingkat pengetahuan apoteker dan dokter yang tergolong tinggi, secara berurutan yaitu 89,4% dan 85,2%. Begitu pula sikap apoteker dan dokter juga tergolong tinggi terhadap obat halal, secara berurutan yaitu sebesar 82,4% dan 87,5%.</p>2024-08-19T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Suparningtyas Juniza Firdha, Janggo Abdul Rahman, Rijai Laodehttps://e-journal.unper.ac.id/index.php/PHARMACOSCRIPT/article/view/1775STUDI ETNOMEDISIN TUMBUHAN OBAT ANTIPIRETIK DAN ANTIGASTRITIS PADA MASYARAKAT DESA SIRNABAYA KECAMATAN RAJADESA KABUPATEN CIAMIS2024-08-12T11:24:40+00:00Suhendy Hendyhendysuhendy@universitas-bth.ac.idAlvionita Vinaalvionitavina505@gmail.comRahmiyani Irairarahmiyani@universitas-bth.ic.id<p>Etnomedisin adalah pengetahuan kesehatan dari sudut pandang masyarakat lokal paa suatu etnis tertentu. Masyarakat Desa Sirnabaya Kecamatan Rajadesa Kabupaten Ciamis masih memanfaatkan pengobatan tradisional (Batra) untuk kasus demam dan gastritis e. Praktik pengobatannya selain dilakukan oleh Batra (praktik pengobatan tradisional) di desa tersebut, dilakukan juga secara mandiri oleh masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan wawasan tentang penggunaan obat-obatan sebagai pengobatan antipiretik dan antigastritis yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Sirnabaya. Jenis penelitian menggunakan desain kualitatif metode deskriptif dengan teknik <em>Purposive</em> dan <em>Snowball</em> sampling. Hasil penelitian menunjukkan nilai frekuensi tertinggi sitasi kasus antipiretik adalah daun dadap serep 50,94%, famili <em>fabaceae </em>53,92%, bagian daun 76,69%, cara pengolahan ditumbuk 64,49%, dan cara penyajian dibalurkan 58,80%. Sedangkan pada kasus gastritis adalah kunyit 62,33%, famili <em>zingiberaceae</em> 91,86%, bagian rimpang 73,71%, cara pengolahan direbus 41,46%, dan cara penyajian diminum 99,45%. Sedangkan nilai RKI (Rasio Kesepakatan Informan) tertinggi pada kasus antipiretik yaitu influenza sebesar 0,90 dan kasus antigastritis yaitu anoreksia sebesar 0,88.</p>2024-08-23T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Suhendy Hendy, Alvionita Vina, Rahmiyani Irahttps://e-journal.unper.ac.id/index.php/PHARMACOSCRIPT/article/view/1904STUDI PREFORMULASI GINGEROL DALAM SEDIAAN GEL DENGAN PERBANDINGAN BASIS CARBOPOL DAN VISCOLAM 2024-08-21T14:38:09+00:00Widyastuti Laras Rizkialrizkiawidyastuti@gmail.comZustika Diana Sridianasrizustika@universitas-bth.ac.idNurdianti Lusilusinurdianti@universitas-bth.ac.idGustaman Firmanfirmangustaman@universitas-bth.ac.idAmanda Sisca Julyanisiscaamanda02@gmail.com<p>Jerawat merupakan suatu keadaan yang seringkali menurunkan kepercayaan diri seseorang karena mengganggu penampilan. Pencegahan kulit berjerawat dapat dilakukan dengan perawatan menggunakan kosmetik dalam bentuk sediaan gel untuk penghantaran obat topikal. Tujuan dari penelitian ini untuk membandingkan penggunaan Carbopol dan viscolam sebagai <em>gelling agent</em> dalam formulasi sediaan gel dengan menggunakan bahan aktif gingerol. Metode penelitian meliputi pre-formulasi gingerol, pengujian aktivitas antibakteri gingerol menggunakan metode difusi sumuran, pembuatan formula sediaan gel gingerol dengan konsentrasi 5%, 10%, dan 15% pada masing-masing <em>gelling agent </em>(carbopol dan viscolam). Evaluasi sediaan meliputi pengujian organoleptik, homogenitas, pH, daya sebar, daya lekat, dan viskositas. Penelitian ini menunjukkan bahwa gingerol berhasil dibuat dalam sediaan gel dengan aktivitas antibakteri gingerol terhadap <em>Staphylococcus aureus</em> dengan daya hambat sebesar 14,3%-18,5% dan berpotensi untuk dikembangkan menjadi sediaan gel sebagai antibakteri. Hasil evaluasi fisik sediaan gel menunjukkan bahwa gel dengan carbopol lebih jernih dan lebih kental dibandingkan dengan gel yang menggunakan viscolam sehingga mempengaruhi nilai daya sebar sediaannya.</p>2024-09-03T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Widyastuti Laras Rizkia, Zustika Diana Sri, Nurdianti Lusi, Gustaman Firman, Amanda Sisca Julyanihttps://e-journal.unper.ac.id/index.php/PHARMACOSCRIPT/article/view/1899POTENSI EKSTRAK ETANOL 96% KULIT LIMAU KUIT (Citrus hystrix DC) SEBAGAI ANTIBAKTERI PADA Staphylococcus aureus DAN Propionibacterium acne2024-10-10T01:35:58+00:00Nurbidayahday91queen@gmail.comArsyad Muhammadarsyadnew@gmail.comHastuti Enyenyhastuti245@gmail.comAmalia Nurnuramaliaaa11@gmail.com<p>Limau kuit (<em>Citrus hystrix</em> DC) memiliki buah dengan cita rasa yang khas dan memiliki rasa asam. Limau kuit di Kalimantan Selatan lebih populer sebagai penyedap rasa pada dunia kuliner dan bumbu dapur dengan cara diambil perasan buahnya. Penelitian terkait kulit limau kuit dengan ekstraksi metode soxletasi belum banyak diteliti, sehingga tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui senyawa zat aktif dalam ekstrak kulit limau kuit dan aktivitas antibakteri terhadap bakteri <em>Staphylococcus aureus</em> dan <em> Propionibacterium acne</em>. Esktraksi dilakukan menggunakan alat soxlet dan uji antibakteri dilakukan dengan menggunakan difusi sumuran. Hasil skrining fitokimia dengan menggunakan uji tabung menunjukan hasil bahwa ekstrak limau kuit menggunakan pelarut etanol 96% mengandung senyawa saponin, alkaloid, fenol, tannin, triterpenoid dan flavonoid. Hasil pengukuran zona hambat ditunjukan pada konsentrasi 20% terkategori lemah, konsentrasi 40% terkategori sedang, dan konsentrasi 60%, 80%, dan 100% terkategori kuat dalam menghambat pertumbuhan <em>S. aureus </em>yaitu berturut-turut 11, 01mm, 12, 64 mm, dan 18,99 mm. Pada bakteri <em>P. acne</em> sampai konsentrasi 20%, 40%, 60%, dan 80% masih memberikan respon hambatan yang lemah dan pada konsentrasi 100% terkategori sedang dengan diameter zona hambat 5,58mm. Hal tersebut menunjukkan pengujian antibakteri limau kuit lebih efektif menghambat pertumbuhan bakteri <em>S. aureus</em> dibandingkan dengan <em>P. acne</em>.</p>2024-11-01T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Nurbidayah, Arsyad Muhammad, Hastuti Eny, Amalia Nurhttps://e-journal.unper.ac.id/index.php/PHARMACOSCRIPT/article/view/1763 STUDI IN SILICO SENYAWA BIOAKTIF DALAM DAUN ZAITUN (Olea europaea L.) SEBAGAI ACE INHIBITOR DALAM HIPERTENSI2024-09-19T01:06:14+00:00Rizal Alya Izzati Zhafiraalya22021@mail.unpad.ac.idPutri Salma Chiarasalma22027@mail.unpad.ac.idAisyah Tasza Noortasza22001@mail.unpad.ac.idArdhita Marshella Dhanumarshella22002@mail.unpad.ac.idRusdin Agusagusrusdin@gmail.comFathin Nayla Maymunanayla21003@mail.unpad.ac.idNovitasari Dhaniadhania@unpad.ac.id<p>Daun zaitun (<em>Olea europaea</em> L.) telah diketahui memiliki efek penurunan tekanan darah dengan salah satu mekanismenya ialah mempengaruhi aktivitas <em>angiotensin-converting enzyme</em> (ACE), namun aktivitas molekuler pada enzim tersebut masih belum ditelusuri. Studi ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi senyawa metabolit sekunder dari daun zaitun terkait dengan karakteristik fisikokimiawi dan profil ADMET, serta interaksinya terhadap ACE melalui studi komputasi. Berdasarkan Samy <em>et al</em>., 2022, dipilih 10 senyawa daun zaitun yang memenuhi Rule of Five dari beberapa senyawa diteliti serta dievaluasi berdasarkan kaidah Lipinski, profil ADMET, skrining farmakofor, dan penambatan molekul. Berdasarkan hasil studi yang dilakukan, senyawa oleuropein aglikon menunjukkan aktivitas paling potensial terhadap target protein ACE (kode PDB: 3BKL) dengan data nilai ikatan bebas dan konstanta inhibisi paling kecil yaitu -7,73 kkal/mol dan 2,16 µM, serta memiliki interaksi pada residu asam amino HIS A: 513 dan TYR A: 523. Hasil studi ini menambah bukti saintifik terkait pengaruh senyawa bioaktif pada daun zaitun khususnya oleuropein aglikon terhadap protein ACE sehingga berpotensi dalam memberikan efek penurunan tekanan darah.</p>2024-11-05T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Rizal Alya Izzati Zhafira, Putri Salma Chiara, Aisyah Tasza Noor, Ardhita Marshella Dhanu, Rusdin Agus, Fathin Nayla Maymuna, Novitasari Dhania