AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences https://e-journal.unper.ac.id/index.php/agroscript <p align="justify"><strong>AGROSCRIPT Journal of Applied Agricultural Sciences </strong>is an Open Access Journal published by <a href="https://unper.ac.id/">Universitas Perjuangan Tasikmalaya</a>. Established in 2019, <strong>AGROSCRIPT</strong> is published biannually in June and December. The journal features original research articles and review articles in the field of agrotechnology. <strong>According to the decree of the Ministry of Education, Culture, Research, and Technology of the Republic of Indonesia (SK No. 225/E/KPT/2022), AGROSCRIPT Journal of Applied Agciultural Sciences has been accredited <a href="https://sinta.kemdikbud.go.id/journals/profile/9536">SINTA 4</a> for five years, starting from Vol. 2 No. 2 (December 2020) through Vol. 7 No. 1 (June 2025).</strong></p> <ul> <li> <p align="justify"><strong>Country of Publication:</strong> Indonesia</p> </li> <li> <p align="justify"><strong>Publisher:</strong> <a href="https://unper.ac.id/">Universitas Perjuangan Tasikmalaya</a></p> </li> <li> <p align="justify"><strong>e-ISSN:</strong> <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1564811800">2685-9491</a> ; <strong>p-ISSN:</strong> <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1564815694">2685-9505</a> </p> </li> <li> <p align="justify"><strong>URL:</strong> <a href="https://e-journal.unper.ac.id/index.php/agroscript">AGROSCRIPT Journal of Applied Agricultural Sciences</a></p> </li> <li> <p align="justify"><strong>DOI:</strong> prefix 10.36423</p> </li> <li> <p align="justify"><strong>Publication Frequency:</strong> June and December</p> </li> <li> <p align="justify"><strong>Scope:</strong> This journal publish articles in the major of agrotechnology and related field, including agronomy and horticulture, crop production, plant biotechnology, plant microbiology, plant breeding, soil science, plant protection, post harvest-handling, and soilless cultivation / hydroponics system</p> </li> <li> <p align="justify"><strong>Indexed &amp; Abstracted:</strong> <a href="https://e-journal.unper.ac.id/index.php/agroscript/indexing">Yes</a></p> </li> <li> <p align="left"><strong>Contact &amp; Submission Email:</strong> agroscript@unper.ac.id<img src="https://e-journal.unper.ac.id/public/site/images/efrin_agroscript/sertifikat-peringkat-4-agroscript-page-0001.jpg" alt="" width="1263" height="894" /></p> </li> </ul> Universitas Perjuangan Tasikmalaya en-US AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences 2685-9505 <p>The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be transferred to AGROSCRIPT Journal of Applied Agricultural Sciences</p> <p>This is an open-access journal in accordance with the <a href="https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/">Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0)</a> license.</p> <p><img src="https://www.e-journal.unper.ac.id/public/site/images/efrin_agroscript/cc-by-sa-copy.png" alt="" width="119" height="44" /></p> Pengaruh Pemberian Berbagai Taraf Dosis Biochar terhadap Pertumbuhan Tanaman Pakcoy (Brassica rapa L.) di Tanah Gambut https://e-journal.unper.ac.id/index.php/agroscript/article/view/2164 <p>Pakcoy umum dibudidayakan di Indonesia, namun produksinya harus seimbang dengan ketersediaan lahan. Meskipun kaya akan bahan organik, lahan gambut memiliki tingkat keasaman yang tinggi, sehingga menyulitkan ketersediaan unsur hara makro dan mikro. Biochar, seperti yang berasal dari tongkol jagung, dikenal mampu meningkatkan kualitas tanah. Tujuan percobaan adalah untuk menentukan dosis terbaik Biochar terhadap pertumbuhan tanaman Pakcoy pada tanah gambut. Percobaan ini dilaksanakan di lahan percobaan Universitas Teuku Umar, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh pada bulan Agustus hingga November 2024. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial dengan perlakuan dosis Biochar tongkol jagung terdiri dari 4 taraf dosis yaitu kontrol, 100 g/polybag, 150 g/polybag, dan 200 g/polybag dengan 5 kali ulangan. Berdasarkan hasil percobaan diketahui bahwa pemberian berbagai taraf dosis Biochar berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tanaman Pakcoy pada seluruh parameter amatan. Taraf dosis terbaik ditunjukkan oleh perlakuan 100 g/polybag dan 200 g/polybag pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun dan diameter batang. Lebih lanjut pada parameter diameter batang ditunjukkan oleh perlakuan 200 g/polybag.</p> Siti Aminah Salsabila Bancin Rayhan Amadius Weihan Putri Mustika Sari Oviana Lisa Copyright (c) 2025 Siti Aminah, Salsabila Bancin, Rayhan Amadius Weihan, Putri Mustika Sari, Oviana Lisa https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/ 2025-04-24 2025-04-24 7 1 1 11 10.36423/agroscript.v7i1.2164 Uji Toksisitas Insektisida Nabati Ekstrak Batang Serai, Daun Sirsak dan Buah Mengkudu Terhadap Ulat Grayak Jagung (Spodoptera frugiperda J.E. Smith) https://e-journal.unper.ac.id/index.php/agroscript/article/view/2138 <p>Ulat grayak jagung (<em>Spodoptera frugiperda</em>) merupakan ancaman besar bagi tanaman jagung karena dapat menyebabkan kerusakan signifikan di berbagai wilayah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui toksisitas insektisida yang berasal dari ekstrak batang serai (<em>Cymbopogon citratus</em>), daun sirsak (<em>Annona Muricata</em> L.) dan buah mengkudu (<em>Morinda citrifolia </em>L.) terhadap ulat grayak jagung (<em>S. frugiperda</em>). Penelitian ini berlangsung di Laboratorium Hama dan Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Negeri Gorontalo, yang dilaksanakan pada bulan Mei hingga Desember 2024. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 1 faktor dengan 4 perlakuan yaitu ekstrak batang serai (350 mL/L), daun sirsak (375 mL/L), buah mengkudu (400 mL/L), dan tanpa perlakuan (kontrol), masing- masing diulang 4 kali sehingga terdapat 16 unit percobaan. Variabel pengamatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu mortalitas larva <em>S. frugiperda</em>, uji efikasi insektisida nabati terhadap larva <em>Spodoptera frugiperda</em> dan penurunan aktivitas makan larva <em>S. frugiperda</em>. Data hasil penelitian dianalisis dengan Analysis of Variance (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) taraf 5%. Penelitian menunjukkan buah mengkudu mencapai mortalitas tertinggi (60%) pada hari ketiga, sedangkan batang serai tertinggi pada hari keempat (55%). Pada hari ketujuh, efektivitas buah mengkudu mencapai 100%, batang serai 90%, dan daun sirsak 65%. Perlakuan batang serai daun sirsak dan buah mengkudu juga menurunkan aktivitas makan larva <em>Spodoptera frugiperda</em> dengan masing-masing 90%, 52% dan 89% pada hari ketujuh setelah aplikasi.</p> Alun Riansa Pakaya Angry Pratama Solihin Suyono Dude Copyright (c) 2025 Alun Riansa Pakaya, Angry Pratama Solihin, Suyono Dude https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2025-04-24 2025-04-24 7 1 12 23 10.36423/agroscript.v7i1.2138 Identfikasi Cendawan Rhizosfer pada Tanaman Padi Desa Maddenra Kabupaten Sidrap Sulawesi Selatan https://e-journal.unper.ac.id/index.php/agroscript/article/view/2175 <p>Rhizosfer merupakan zona yang sangat penting dalam kehidupan mikroorganisme tanah karena menjadi tempat interaksi antara akar tanaman dan mikroba, termasuk cendawan. Perubahan kondisi fisiologis, seperti adanya serangan penyakit, dapat memengaruhi keragaman dan populasi mikroorganisme di daerah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jenis dan populasi cendawan rhizosfer pada tanaman padi yang menunjukkan gejala penyakit blas dan yang tidak menunjukkan gejala penyakit blas di Desa Maddenra, Kabupaten Sidrap. Penelitian ini dilaksanakan pada September 2020 hingga Januari 2021. Metode yang digunakan meliputi pengambilan sampel tanah rhizosfer, isolasi, pemurnian, perhitungan populasi, serta identifikasi karakteristik cendawan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa populasi cendawan pada tanah rhizosfer tanaman padi bergejala blas secara signifikan lebih rendah dibandingkan dengan tanaman padi tanpa gejala blas. Sebanyak delapan isolat murni berhasil diperoleh, dan temuan ini mengindikasikan bahwa serangan penyakit blas berkorelasi dengan menurunnya populasi cendawan di daerah rhizosfer. Kelimpahan cendawan yang lebih tinggi ditemukan pada tanaman padi yang tidak menunjukkan gejala penyakit blas.</p> Hardi Hardi Yusliani Saharuddin Jumardi Jumardi Muliadi Muliadi Muhammad Jabal Nur Copyright (c) 2025 Hardi Hardi, Yusliani Saharuddin, Jumardi Jumardi, Muliadi Muliadi, Muhammad Jabal Nur https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/ 2025-05-08 2025-05-08 7 1 24 37 10.36423/agroscript.v7i1.2175