Perjuangan Nature Pharmaceutical Conference https://e-journal.unper.ac.id/index.php/pnpc <p>1st Perjuangan Nature Pharmaceutical Conference</p> <p><strong><em>Perjuangan Nature Pharmaceutical Conference</em></strong>, yang diterbitkan oleh Program Studi Farmasi Universitas Perjuangan Tasikmalaya, memberikan wadah bagi publikasi hasil penelitian dan analisis kritis di bidang farmasi dan kesehatan. Konferensi ini memungkinkan para peneliti, praktisi, dan akademisi untuk berbagi penemuan, inovasi, dan pemahaman mereka tentang perkembangan terkini dalam bidang tersebut. Prosiding dari konferensi ini menjadi sarana penting dalam berbagi pengetahuan, ide, dan solusi yang relevan dengan farmasi dan kesehatan. Kegiatan ini dilakukan setiap tahun sekali melalui pelaksanaan seminar nasional dan penerbitan prosiding</p> Universitas Perjuangan Tasikmalaya en-US Perjuangan Nature Pharmaceutical Conference STUDI IN SILICO SENYAWA YANG TERKANDUNG DALAM TANAMAN ARTEMISIN (Artemisia annua L.) SEBAGAI ANTI SARS -COV2 https://e-journal.unper.ac.id/index.php/pnpc/article/view/1379 <p>SARS-CoV-2 adalah anggota virus dengan genus Betacoronavirus, pada virus ini sebelumnya dikenal sebagai sindrom atau biasa disebut dengan MERS (Middle East Respatory Syndrome). Secara genetik SARS- CoV-2 yang ditemui pada saat ini mempunyai kemiripan secara genetik dengan SARS yang ditemui pada tahun 2002. Coronavirus akan menjadi infektif jika mencapai tempat yang sediakan pada area seluler pertumbuhan virus serta mutasi virus.Tanaman Artemisin <em>(Artemisia annua L.)</em> sudah digunakan selaku racikan etnomedisinal yang berarti sepanjang 2 milenium. Artemisin <em>(Artemisia annua L.)</em> berkhasiat sebagai antipiretik, antiseptik, antibakteri, antispasmodik, karminatif, stimulan, dan tonik. Dan Artemisin <em>(Artemisia annua L.)</em> juga adalah herbal yang memiliki khasiat sebagai antivirus dan menunjukkan efek penghambatan pada strain virus Corona. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui efektivitas dan ikatan yang terjadi pada senyawa yang terkandung dari tanaman Artemisin <em>(Artemisia annua L.) </em>dengan penambatan molekular antara ligan antivirus dengan reseptor Main protease (Mpro) dengan mengetahui nilai <em>binding affinity</em>, ikatan hydrogen, ikatan hidrofobik, farmakokinetik serta molekular dinamik. Untuk reseptor yang digunakan antara lain 5R7Y, 7JKV, 7TLL, dan 7VH8. Sedangkan obat pembandingnya yaitu Remdesivir, Molnupiravir, Nirmatrelvir, dan Favipiravir. Dari 20 senyawa diambil senyawa terbaik dari setiap reseptor, senyawa yang memiliki nilai <em>binding affinity</em> lebih rendah yaitu 1,3-O-Dicaeffoylquinic, Methyl-3,4-di-O-caffeoylquinic acid dan Dauceterol. Maka dapat diprediksi bahwa ketiga senyawa tersebut mempunyai ikatan yang stabil dan efektifivitas yang lebih baik sehingga dapat dijadikan sebagai kandidat pengobatan Covid-19.</p> Saeful Amin Andyny Dwinovia Rianty Taufik Hidayat Copyright (c) 2024 Perjuangan Nature Pharmaceutical Conference 2024-01-24 2024-01-24 1 1 1 24 KADAR KALSIUM KARBONAT LIMBAH CANGKANG TELUR AYAM RAS SERTA PEMANFAATAN MENJADI SEDIAAN GEL TABIR SURYA https://e-journal.unper.ac.id/index.php/pnpc/article/view/1390 <p>Limbah cangkang telur merupakan salah satu limbah perkotaan yang tergolong limbah organik. Limbah ini berpotensi sebagai polusi bagi lingkungan, karena memerlukan waktu yang cukup lama untuk dapat diuraikan oleh mikroba tanah. Limbah cangkang telur dapat dimanfaatkan dalam bidang farmasi khususnya kosmetika, karena memiliki kandungan senyawa utama yaitu kalsium karbonat (CaCO<sub>3</sub>) sebanyak ± 98% yang bekerja dengan cara memblok sinar <em>ultraviolet</em> yang akan terpapar pada kulit terutama UV B. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan kalsium karbonat dari limbah cangkang telur ayam ras sebagai sediaan gel tabir surya. Formula gel dibuat dengan berbagai konsentrasi cangkang telur ayam F1(10%), F2(15%) dan F3(20%). Dilakukan penelitian kuantitatif pada serbuk cangkang telur ayam ras dengan metode titrasi komplesometri untuk mendapatkan kadar kalsium karbonat. Selanjutnya dilakukan evaluasi karakteristik fisik gel meliputi, organoleptik, homogenitas, pH, daya sebar, daya lekat, dan viskositas. Berdasarkan hasil data penelitian titrasi kompleksometri didapatkan kadar kalsium karbonat dalam cangkang telur ayam ras sebanyak 90%. Hasil evaluasi fisik sediaan gel menunjukkan F1, F2, dan F3 memiliki karakter fisik, dan memenuhi syarat sebagai sediaan gel. Maka dapat ditarik kesimpulannya bahwa limbah cangkang telur ayam ras dapat dimanfaatkan sebagai sediaan gel tabir surya.</p> khoerunisa Ali Nofriyaldi Salsabila Adlina Copyright (c) 2024 Perjuangan Nature Pharmaceutical Conference 2024-01-24 2024-01-24 1 1 25 37 KARAKTERISTIK SEDIAAN HAND AND BODY LOTION EKSTRAK ETANOL KACANG MERAH (Phaseolus vulgaris L.) https://e-journal.unper.ac.id/index.php/pnpc/article/view/1393 <p>Kacang merah (<em>Phaseolus vulgaris</em> L.) mengandung vitamin B dan vitamin A yang dapat digunakan untuk perawatan kulit. Salah satu kosmetik perawatan kulit yaitu <em>lotion</em> yang dapat melindungi dan menjaga kelembaban kulit karena didalamnya terdapat emulsi yang terdiri dari fase minyak dan fase air. Ekstrak etanol kacang merah mempunyai nilai IC<sub>50 </sub>53,91-65,10 ppm. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan dan evaluasi fisik sediaan <em>lotion</em> sesuai dengan persyaratan yang ada di Farmakope Indonesia (FI) dan <em>Handbook of Pharmaceutical Excipients</em>. Formulasi yang digunakan menggunakan bahan sebagai berikut: asam stearate, cera alba, NaOH, carbopol 940, tween 80, span 80, nipagin, nipasol, oleum rosae dan aquadest. Penelitian ini menggunakan 4 formulasi <em>lotion</em> dengan konsentrasi ekstrak etanol kacang merah (zat aktif) sebanyak 0%, 2,5%, 5% dan 10%. Kemudian sediaan <em>lotion</em> diuji sifat fisiknya. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sediaan <em>lotion</em> ekstrak etanol kacang merah dengan berbagai variasi konsentrasi memenuhi persyaratan uji evaluasi fisik meliputi organoleptik, homogenitas, uji viskositas, uji pH, uji daya sebar, uji daya lekat, uji tipe emulsi dan uji hedonik. Formulasi <em>lotion</em> dengan konsentrasi 2,5% sangat memberikan kenyamanan dan kepuasan bagi responden. Kepuasan responden meliputi tekstur, warna, dan aroma yang terdiri dari penampilan sediaan serta memiliki kekentalan dan daya sebar yang baik sehingga memberi rasa nyaman saat digunakan pada kulit.</p> Sinta Nur Apipah Ali Nofriyaldi Srie Rezeki Nur Endah Copyright (c) 2024 Perjuangan Nature Pharmaceutical Conference 2024-01-24 2024-01-24 1 1 38 46 POTENSI EKSTRAK RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga L.) DALAM SEDIAAN TRANSDERMAL PATCH SEBAGAI ANTIINFLAMASI https://e-journal.unper.ac.id/index.php/pnpc/article/view/1407 <p>Rimpang kencur (<em>Kaempferia galanga</em> L.) secara empiris sering digunakan oleh masyarakat sebagai obat nyeri akibat peradangan dan terbukti mempunyai efektivitas antiinflamasi. Inovasi obat dari rimpang kencur perlu dikembangkan menjadi sediaan <em>transdermal patch</em> untuk menghindari <em>first-pass metabolism</em>. Polimer berperan penting dalam menentukan sifat fisik dan pelepasan zat aktif pada sediaan <em>patch</em>. Penelitian ini bertujuan untuk membuat dan mengetahui pengaruh polimer HPMC dan PVP yang optimal terhadap karakteristik <em>transdermal patch</em> ekstrak etanol rimpang kencur. Sediaan <em>transdermal patch</em> dibuat menggunakan kombinasi formula polimer F1 (HPMC 2 g : PVP 1 g), F2 (HPMC 1,5 g : PVP 1,5 g), F3 (HPMC 1 g : PVP 2 g) dengan metode <em>solvent casting</em>. Data evaluasi di analisis secara eksperimental dan statistik memakai uji t (<em>test</em>). Hasil paling optimal yakni F1 berbentuk <em>film</em>, berwarna cokelat kekuningan, aroma khas kencur berpadu mentol, tekstur dan kondisi permukaan kering; halus; rata; lentur; tidak lengket serta diperoleh keseragaman bobot (0,078 0,001); ketebalan <em>patch</em> (0,11 mm 0,000); ketahanan lipat &gt;300 lipatan; pH (6,92 0,006); dan daya serap kelembaban (7,638 % <u> </u> 0,462). Sehingga dapat disimpulkan bahwa kombinasi polimer HPMC dan PVP berpengaruh terhadap karakteristik ketahanan lipat dan daya serap kelembaban sediaan <em>patch</em>.</p> Tammy Riyanda Julianti Richa Mardianingrum Salsabila Adlina Copyright (c) 2024 Perjuangan Nature Pharmaceutical Conference 2024-01-24 2024-01-24 1 1 47 63 UJI MUTU EKSTRAK ETANOL DAUN PALA MUDA DAN DAUN TUA (Myristica fragans) https://e-journal.unper.ac.id/index.php/pnpc/article/view/1408 <p><em>Daun pala</em> (<em>Myristica fragrans</em>) <em>merupakan</em> salah satu bagian tanaman yang menghasilkan metabolit sekunder dan dapat dimanfaatkan baik untuk bidang pangan, kosmetika maupun pengobatan. Untuk itu, diperlukan proses ekstraksi yang bertujuan menarik komponen kimianya. Dalam memperoleh ekstrak yang baik, harus dilakukan pengujian terhadap beberapa parameter mutu ekstrak. Penelitian ini bertujuan mengetahui parameter mutu ekstrak daun pala muda dan tua agar menghasilkan ekstrak yang baik. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik. Daun pala muda dan tua diekstraksi dengan metode maserasi dengan pelarut etanol 96%, lalu dipekatkan dengan evaporator rotary. Kemudian dilakukan pengujian parameter mutu ekstrak baik spesifik maupun non spesifik. Hasil identifikasi senyawa kimia daun pala mengandung alkaloid, flavonoid, saponin dan tanin. Parameter mutu ekstrak daun pala muda seperti susut pengeringan 3,67%, bobot jenis 1,0132 g/mL, kadar air 6,25%, kadar abu total 9,75%. Pada ekstrak daun pala tua, susut pengeringan 2,53%, bobot jenis 1,0115 g/mL, kadar air 5,34%, kadar abu total 7,81%.</p> Gina Agustien Ali Nofriyaldi Ade Yani Copyright (c) 2024 Perjuangan Nature Pharmaceutical Conference 2024-01-24 2024-01-24 1 1 64 71 STUDI PEMANFAATAN TUMBUHAN BERKHASIAT OBAT PADA MASYARAKAT DI BEBERAPA DESA DI KECAMATAN KARANG NUNGGAL TASIKMALAYA https://e-journal.unper.ac.id/index.php/pnpc/article/view/1517 <p>Tumbuhan berkhasiat obat telah lama digunakan masyarakat, salah satunya masyarakat di Desa Sarimukti, Desa Cikapinis dan Desa Cikupa Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji berdasarkan pengetahuan dan pengalaman masyarakat dalam memanfaatakan tumbuhan sebagai obat. Pemilihan responden dilakukan dengan metode purposif sampling dengan jumlah responden sebanyak 200 orang sebagai perwakilan pada tiap masyarakat. Metode pengambilan datanya dengan wawancara menggunakan kuisioner. Berdasarkan hasil penelitian, tumbuhan yang berkhasiat obat tercatat ada 90 spesies yang termasuk ke dalam 45 familia. Familia terbanyak dari zingiberaceae (7,75%), euphorbiaceae (4,93%), asteraceae (4,23%). Bagian tanaman yang paling banyak digunakan adalah daun (58,45%) dengan cara pengolahan direbus (48,59%) dan cara penggunaan (70,42%) diminum. Sumber perolehan terbanyak dari hutan dengan persentase 32,39%.</p> Nur Laili Dwi Hidayati Deliani Fajar Setiawan Diana Sri Zustika Copyright (c) 2024 Perjuangan Nature Pharmaceutical Conference 2024-01-24 2024-01-24 1 1 72 85 UJI AKTIVITAS SALEP EKSTRAK ETANOL DAUN JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia) TERHADAP LUKA SAYAT PADA MENCIT PUTIH (Mus musculus) https://e-journal.unper.ac.id/index.php/pnpc/article/view/1416 <p>Daun jeruk nipis <em>(Citrus aurantifolia)</em> merupakan tanaman yang banyak ditanam oleh masyarakat karena memiliki banyak manfaat baik dibidang pangan maupun pengobatan. Pada bagian daunnya memiliki khasiat untuk kesehatan seperti antibakteri,antiinflamasi dan antioksidan. Kandungan dalam daun jeruk nipis telah diteliti memiliki manfaat dalam membantu proses penyembuhan luka karena mengandung sejumlah metabolit sekunder seperti flavonoid,alkaloid,tanin,dan saponin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas penyembuhan luka sayat pada mencit putih. Sampel penelitian ini menggunakan 25 mencit galur <em>Swiss webster</em> dan dibagi menjadi 5 kelompok (kontrol negatif,kontrol positif, salep konsentrasi 20%,salep konsentrasi 40% dan salep konsentrasi 60%). Salep dioleskan pada punggung mencit dengan pemakaian 2 kali sehari. Data lama penyembuhan luka sayat dianalisis dengan menggunakan uji ANOVA. Data yang diperoleh menunjukan hasil yang signifikan (p&lt;0,05). Rata-rata penyembuhan luka sayat pada kontrol negatif 14 hari, hasil kontrol positif 8 hari , kelompok konsentrasi 20% 13 hari, kelompok konsentrasi 40% 12 hari , kelompok konsentrasi 60% 11 hari. Berdasarkan lama penyembuhan luka, salep ekstrak etanol daun jeruk nipis pada konsentrasi 60% lebih baik dalam mempercepat proses penyembuhan luka sayat dibandingkan konsentrasi 20%, konsentrasi 40%.</p> Juniar Sukmawanti Nitya Nurul Fadilah Gina Septiani Agustien Copyright (c) 2024 Perjuangan Nature Pharmaceutical Conference 2024-01-24 2024-01-24 1 1 86 98 EVALUASI KUALITAS HIDUP PASIEN KANKER SERVIKS DI RSHS BANDUNG https://e-journal.unper.ac.id/index.php/pnpc/article/view/1417 <p>Kanker serviks merupakan kanker kedua tertinggi penyebab kematian pada kaum wanita setelah kanker payudara. Angka harapan hidup penderita kanker yang umumnya masih rendah dan juga pengobatan dengan berbagai jenis terapi sangat mempengaruhi kualitas hidup pasien. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi kualitas hidup pasien kanker serviks di RSHS Bandung. Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data secara prosfektif menggunakan kuisioner EQ5D5L versi bahasa Indonesia yang diperoleh dari <em>euroqol.org</em> dalam bentuk file dan dicetak menjadi lembar kuisioner. Responden penelitian ini adalah semua pasien kanker serviks yang dirawat selama periode bulan Juni tahun 2021 di RSHS Bandung. Setelah data selesai ditabulasikan dilakukan analisis secara kualitatif untuk meggambarkan kondisi sosiodemografi pasien. Hasil kusioner EQ5D5L dilakukan analisis menggunakan tabel <em>value set indonesia</em> untuk mengetahui nilai utilitas dan nilai <em>Visual Analog Scale</em> (VAS) kualitas hidup pasien kanker serviks, dan mengetahui bagaimana pengaruh dari tindakan pengobatan terhadap nilai utilitas dan nilai VAS pasien kanker serviks yang dirawat di RSHS Bandung pada periode penelitian. Hasil penelusuran data pasien yang diperoleh dari rekam medis diperoleh 37 pasien yang dirawat pada periode bulan Juni 2021. Pada saat penelitian ini dilakukan masih dalam keadaan pandemi Covid-19, sehingga semua pasien selain pasien Covid-19 di minimalkan untuk dirawat di rumah sakit. Hasil kualitas hidup pasien kanker serviks di RSHS periode Juni 2021 mengalami perbaikan setelah dilakukan terapi dari 0,08 menjadi 0,58 (skala 0-1) dan nilai <em>Visual Analog Scale</em> (VAS) 59,73 menjadi 72,3 (skala 0-100).</p> Dedy Frianto Maya Arfania Auliya A Suwantika Didik Setiawanliya Ajeng Diantini Copyright (c) 2024 Perjuangan Nature Pharmaceutical Conference 2024-01-24 2024-01-24 1 1 99 105 UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN DEODORAN SPRAY DARI EKSTRAK DAUN SIRIH (Piper betle L.) TERHADAP Staphylococcus epidermidis https://e-journal.unper.ac.id/index.php/pnpc/article/view/1418 <p>Salah satu masalah dalam kehidupan sehari-hari adalah bau badan, masyarakat umumnya menggunakan berbagai teknik untuk memerangi bau badan salah sataunya dengan memakai deodoran. Tanaman yang dikenal sebagai daun sirih (<em>Piper betle </em>L.) memiliki sifat antibakteri. Zat alkaloid, flavonoid, tannin, dan saponin yang terdapat pada daun sirih memiliki efek antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri sediaan deodoran <em>spray </em>ekstrak daun sirih terhadap <em>Staphylococcus epidermidis</em>. Dengan metoode maserasi, simplisia daun sirih diekstraksi dan ditentukan karakteristik ekstrak kentalnya melalui skrinig fitokimia. Berbagai konsentrasi sediaan deodoran <em>spray </em>yaitu F1 2,5%, F2 5% dan F3 7,5% dibuat dengan menggunakan ekstrak daun sirih sebagai bahan aktif. Sediaan deodoran <em>spray </em>dilakukan evaluasi yang meliputi uji organoleptis, uji pH, uji viskositas, uji kejernihan, dan uji aktivitas antibakteri. Dari hasil evaluasi menunjukkan bahwa ketiga formulasi menunjukan hasil memenuhi persyaratan yang didukung dengan zona hambat hasil penelitian yaitu F1 2,5% = 11,94 mm (kuat), F2 5% = 15,65 mm (kuat) dan F3 7,5% = 17,48 mm (kuat). Konsentrasi terbaik untuk sediaan deodoran <em>spray </em>yaitu F3 7,5% (17,48 mm). Menurut hasil data <em>One Way Anova</em>, zona hambat terhadap bakteri <em>Staphylococcus epidermidis </em>dipengaruhi oleh konsentrasi ekstrak daun sirih.</p> Mela Budiarti Gina Septiani Agustien Nitya Nurul Fadilah Copyright (c) 2024 Perjuangan Nature Pharmaceutical Conference 2024-01-24 2024-01-24 1 1 106 117 APLIKASI DAN EVALUASI KARAGENAN DARI RUMPUT LAUT ASLI INDONESIA SEBAGAI BAHAN BAKU CANGKANG KAPSUL KERAS https://e-journal.unper.ac.id/index.php/pnpc/article/view/1423 <p>Karagenan merupakan polimer yang dihasilkan dari proses ekstraksi rumput laut spesies <em>Rhodophyta </em>dengan larutan basa natrium hidroksida pH 13 dapat digunakan sebagai bahan baku cangkang kapsul keras karena mempunyai karakteristik fisik elastis dan halus. Tujuan penelitian ini adalah untuk pengaplikasian karagenan hasil ekstraksi natrium hidroksida pH 13 sebagai bahan baku pembuatan film cangkang kapsul keras yang memenuhi karakteristik mutu fisik. Formulasi larutan yang digunakan pada penelitian ini terdiri atas empat pelakuan yaitu konsentrasi karagenan 3%, 4%, 5% dan 6%. Hasil dari penelitian ini didapatkan konsentrasi terbaik karagenan yang digunakan untuk pembuatan film cangkang kapsul yaitu konsentrasi 5%. Karakteristik fisik film cangkang kapsul yaitu lapisan tipis elastis yang tidak mudah patah, viskositas 220 cP, susut pengeringan 18,92%, waktu hancur 15,34 menit, uji tarik 53.48 mPa, elongasi 23%, modulus elastisitas 2,32 mPa dan uji higroskopisitas 33,67%. Simpulan dari penelitian ini adalah karagenan hasil ekstraksi natrium hidroksida pH 13 dapat digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan cangkang kapsul keras karena secara umum karakteristik fisik film telah memenuhi persyaratan</p> Wahyu Priyo Legowo Rival Ferdiansyah Deby Tristiyanti Copyright (c) 2024 Perjuangan Nature Pharmaceutical Conference 2024-01-24 2024-01-24 1 1 118 135 PEMANFAATAN EKSTRAK ETANOL KULIT JERUK LIMAU (Citrus amblycarpa) SEBAGAI KRIM ANTI JERAWAT https://e-journal.unper.ac.id/index.php/pnpc/article/view/1424 <p>Kulit jeruk limau <em>(Citrus amblycarpa) </em>merupakan tanaman yang mengandung senyawa flavonoid, alkaloid, saponin dan tannin yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri. Bentuk sediaan kosmetik yang sering digunakan untuk perawatan kulit adalah bentuk sediaan krim. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antibakteri sediaan krim ekstrak etanol kulit jeruk limau <em>(Citrus amblycarpa) </em>terhadap bakteri <em>Propionibacterium acnes</em>. Ekstrak kulit jeruk limau diperoleh dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Ekstrak kulit jeruk limau diformulasikan dalam bentuk sediaan krim dengan perbandingan konsentrasi f0 (0%), F1 (1%), F2(5%) dan F3(10%). Evaluasi sediaan meliputi pemeriksaan organoleptis, homogenitas, pH, tipe emulsi, viskositas, pengujian daya sebar, daya lekat dan uji stabilitas <em>(cycling test)</em>. Hasil evaluasi yang didapat sebelum dan sesudah <em>cycling test</em> menunjukkan bahwa sediaan krim memenuhi persyaratan organoleptis, homogenitas, pH krim, tipe emulsi, viskositas, daya sebar, kecuali daya lekat pada penelitian ini tidak memenuhi persyaratan. Penelitian uji antibakteri sediaan krim ekstrak etanol kulit jeruk limau menggunakan metode sumuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa zona hambat pada F1, F2 dan F3 yaitu 8,17 mm,9,42 mm, 11,6 mm. pengujian aktivitas antibakteri disini menunjukkan bahwa F3 memberikan aktivitas paling baik dengan zona hambat sebesar 11,6 mm terhadap bakteri <em>P.acnes.</em></p> Lina Rahmawati Rizkuloh Salsabila Adlina Chalista Khoerunnisa Copyright (c) 2024 Perjuangan Nature Pharmaceutical Conference 2024-01-24 2024-01-24 1 1 136 152 UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN ACNE PATCH EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI TERHADAP BAKTERI Propionibacterium acnes https://e-journal.unper.ac.id/index.php/pnpc/article/view/1431 <p>Daun jambu biji (<em>Psidium guajava </em>L<em>.</em>) memiliki kandungan senyawa tanin, flavonoid, dan saponin yang dapat menghambat bakteri penyebab jerawat. Namun, apabila digunakan secara langsung kurang efisien karena tidak menyerap dengan baik pada wajah. Sediaan <em>Patch </em>merupakan suatu inovasi dan modifikasi untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan penggunanya, serta menutupi infeksi jerawat agar tidak terkontaminasi. Tujuan penelitian ini untuk membuat ekstrak daun jambu biji dalam sediaan <em>acne patch</em> dengan pengujian aktivitas antibakteri terhadap <em>Propionibacterium acnes</em>. Formulasi penelitian dibuat dalam beberapa variasi konsentrasi yaitu F0 0%; F1 2,5%; F2 5%; dan F3 7,5%. Evaluasi fisik sediaan yang dilakukan meliputi organoleptik, ketebalan, keseragaman bobot, daya lipat, kelembapan, dan pH. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi sumuran. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak daun jambu biji memenuhi karakteristik yang baik sebagi sediaan <em>acne patch</em>. Semakin besar konsentrasi ekstrak daun jambu biji maka semakin besar pula diameter zona hambat yang dihasilkan. F3 memiliki zona hambat terbesar yaitu 21,16 mm ± 0,52 dan termasuk kedalam kategori sangat kuat.</p> Susanti Susanti Cindy Oktania Nurpriatna Lina Rahmawati Rizkuloh Copyright (c) 2024 Perjuangan Nature Pharmaceutical Conference 2024-01-24 2024-01-24 1 1 153 169 APLIKASI KAFEIN DALAM SEDIAAN LIPCREAM SEBAGAI ANTIOKSIDAN https://e-journal.unper.ac.id/index.php/pnpc/article/view/1512 <p>Bibir merupakan salah satu bagian kulit yang membutuhkan perlindungan agar kelembaban bibir tetap terjaga. Para remaja saat ini lebih memilih lipstik berupa <em>lipcream</em>. Kafein semakin banyak digunakan dalam kosmetik karena aktivitas biologisnya yang tinggi dan manfaatnya untuk <em>skin barrier</em>. Kafein merupakan alkaloid turunan xantin, yaitu 1,3,7-trimetilxantin bersifat basa lemah dan garamnya mudah terurai dalam air. Kafein diformulasikan dalam sediaan <em>lipcream</em> lalu dilanjutkan uji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH. Basis lipcream (LC) memiliki IC<sub>50</sub> sebesar 15,205<em> lipcream</em><u> +</u>0,43. Adanya kafein meningkatkan aktivitas antioksidan sediaan <em>lipcream</em> karena <em>lipcream</em> dengan kafein 1% (LCK-1) memiliki memiliki IC<sub>50 </sub>sebesar 7,037<u>+</u>0,34, dan <em>lipcream</em> dengan kafein 1,5% (LCK-1,5) sebesar 7,037<u>+</u>0,34 yang termasuk dalam kategori sangat kuat.</p> Ine Suharyani Alfiyana Renny Amelia Copyright (c) 2024 Perjuangan Nature Pharmaceutical Conference 2024-01-24 2024-01-24 1 1 170 177 UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN FACIAL WASH GEL EKSTRAK ETANOL DAUN PAITAN (Tithonia diversifolia) TERHADAP BAKTERI Propionibacterium acnes https://e-journal.unper.ac.id/index.php/pnpc/article/view/1385 <p>Tanaman paitan atau sering dikenal sebagai tanaman insulin dan terdapat senyawa flavonoid, alkaloid, saponin, terpenoid. Tujuan dari penelitian ini untuk memformulasikan sediaan <em>facial wash gel </em>antibakteri dari ekstrak daun paitan terhadap bakteri penyebab jerawat yaitu <em>Propionibacterium acnes</em>. Simplisia daun paitan di sekresi dengan metode maserasi kemudian dilakukan karakterisasi dengan skrining fitokimia. Ekstrak kental daun paitan digunakan sebagai variasi konsentrasi F1 2%, F2 4% dan F3 6%. <em>Facial wash gel </em>ekstrak duan paitan selanjutnya dievaluasi yang meliputi uji organoleptis, uji pH, uji daya sebar, uji stabilitas busa, uji viskositas, uji hedonik dan uji aktivitas antibakteri. Hasil menunjukkan bahwa dari ketiga formula memenuhi persyaratan evaluasi. Adapun zona hambat yang dihasilkan dari <em>facial wash gel </em>yaitu F 1 2% = 10,10 mm, F2 4% = 11,83 mm dan F3 6% = 13,31 mm. Ekstrak daun paitan dengan variasi konsentrasi dapata dibuat menjadi sediaan <em>facial wash gel </em>sesuai dengan karakteristik sediaan. <em>Facial wash gel </em>ekstrak daun paitan secara keseluruhan memiliki efektivitas pertumbuhan bakteri <em>Propionibacterium acnes</em>.</p> Rizgy Anggia Salsabila Adlina Nitya Nurul Fadilah Copyright (c) 2024 Perjuangan Nature Pharmaceutical Conference 2024-01-24 2024-01-24 1 1 178 190 FORMULASI SEDIAAN SAMPO ANTIKETOMBE EKSTRAK ETANOL KULIT PISANG KEPOK (Musa paradisiaca L) DAN AKTIVITASNYA TERHADAP JAMUR Pityrosporum ovale https://e-journal.unper.ac.id/index.php/pnpc/article/view/1425 <p>Ketombe adalah salah satu kelainan kulit kepala yang disebabkan oleh jamur dan bakteri. Mikroorganisme yang diduga sebagai penyebab utama ketombe adalah <em>Pityrosporum ovale</em>. <em>Pityrosporum ovale</em> adalah jamur lipofilik yang merupakan flora normal pada kulit kepala manusia. Kulit pisang kepok (<em>Musa paradisiaca L</em>) mengandung senyawa antioksidan berupa flavonoid yang berfungsi menstimulasi folikel rambut. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan ekstrak etanol kulit pisang kepok sebagai sampo antiketombe dengan variasi konsentrasi F0 0%, F1 5%, F2 10%, dan F3 15% dilakukan dengan metode eksperimental laboratorium. Semua formulasi sediaan sampo dievaluasi meliputi organoleptik, homogenitas, pH, viskositas, tinggi busa, daya sebar, serta uji aktivitas sediaan sampo antiketombe terhadap jamur <em>Pityrosporum ovale</em>. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa semua sediaan sampo telah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. Uji aktivitas sediaan sampo antiketombe terhadap jamur <em>Pityrosporum ovale </em>dengan menggunakan metode cakram diperoleh bahwa sediaan sampo ekstrak etanol kulit pisang kepok memiliki aktivitas terhadap jamur <em>Pityrosporum ovale</em> dengan nilai zona hambat 17,2583 mm ada pada F3 dengan konsentrasi 15% (kategori kuat).</p> Lina Rizkuloh Shofa Fauziah Salsabila Adlina Copyright (c) 2024 Perjuangan Nature Pharmaceutical Conference 2024-01-24 2024-01-24 1 1 191 199 FORMULASI HERBAL LIP BALM DARI EKSTRAK ETANOL KULIT JERUK MANIS (Citrus x aurantium L) SEBAGAI ANTIOKSIDAN DAN PELEMBAB BIBIR https://e-journal.unper.ac.id/index.php/pnpc/article/view/1426 <p><em>Green cosmetics </em>(kosmetik yang mengandung bahan alam) merupakan salah satu tren produk kecantikan yang sedang melesat di Indonesia, termasuk herbal lip balm. Herbal lip balm yang memiliki aktivitas antioksidan dan pelembab sangat baik dalam mencegah dan mengatasi berbagai permasalahan pada bibir. Salah satu tanaman yang dapat diformulasikan menjadi herbal lip balm adalah kulit jeruk manis karena telah terbukti memiliki aktivitas antioksidan. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengoptimasi formulasi sediaan herbal lip balm dari ekstrak etanol kulit jeruk manis serta menguji aktivitas antioksidannya agar menghasilkan produk yang bermutu, aman, dan efektif. Optimasi basis lip balm dilakukan dengan memvariasikan konsentrasi cera alba pada 5, 10, dan 15%. Evaluasi sediaan yang dilakukan meliputi uji organoleptic, homogenitas, pH, pengukuran titik lebur, uji iritasi, dan uji kesukaan. Pengujian aktivitas antioksidan ekstrak dan sediaan lip balm dilakukan menggunakan metode DPPH. Hasil penelitian menunjukkan formulasi herbal lip balm yang paling baik mutu, keamanan, dan stabilitasnya yaitu formula 3 dengan penggunaan cera alba 5% dan kandungan ekstrak kulit jeruk manis 3%. Aktivitas herbal lip balm tertinggi juga ditunjukkan oleh lip balm formula 3 dengan IC<sub>50</sub> sebesar 86,89 ppm yang termasuk pada golongan antioksidan kuat.</p> Hanina Liddini Hanifa Siti Hindun Dhea Nurul Hidayat Copyright (c) 2024 Perjuangan Nature Pharmaceutical Conference 2024-01-24 2024-01-24 1 1 200 211 FORMULASI MASKER PEEL OFF ANTI ACNE DARI EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) https://e-journal.unper.ac.id/index.php/pnpc/article/view/1429 <p>Kuit buah manggis (<em>Garcinia mangostana </em>L.) memiliki aktivitas <em>anti acne. </em>Senyawa yang beraktivitas sebagai <em>anti acne </em>pada kulit buah manggis tersebut yaitu senyawa xanton diantaranya alfa-mangostin, gamma-mangostin, dan <em>garcinone</em>. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ekstrak etanol kulit buah manggis sebagai <em>anti acne </em>terhadap bakteri <em>staphylococcus epidermidis, staphylococcus aureus dan propionibacterium acnes </em>sehingga dapat digunakan dalam sediaan masker <em>peel off</em>. Konsentrasi ekstrak yang digunakan dalam formulasi sediaan yaitu 2%, 4%, dan 6%. Pengujian ekstrak meliputi penapisan fitokimia dan karakterisasi, sedangkan pengujian sediaan meliputi pemeriksaan mutu dan uji aktivitas anti bakteri menggunakan metode difusi agar. Hasil pengujian penapisan fitokimia positif terhadap pengujian senyawa flavonoid (xanton), sedangkan pengujian karakterisasi kadar abu ekstrak sebesar 2,5% yang telah memenuhi syarat uji. Hasil pemeriksaan aktivitas antibakteri dari semua formula menunjukkan aktivitas antibakteri yang baik dengan menghasilkan zona bening pada rentang 1,5-2,9 mm. Sedangkan hasil pemeriksaan kualitas sediaan masker <em>peel off </em>memiliki kualitas yang baik yaitu tidak terjadi perubahan bentuk, bau, dan warna setelah penyimpanan 28 hari. Nilai pH yang diperoleh yaitu pada rentang 4,81-5,53 yang masih pada rentang nilai pH kulit dengan hasil uji keamanan yang menyatakan bahwa semua formula tidak memberikan iritasi.</p> Anggi Restiasari Haruman Kartamiharja Putri Rifani Sholihah Copyright (c) 2024 Perjuangan Nature Pharmaceutical Conference 2024-01-24 2024-01-24 1 1 212 220 OPTIMASI DAN UJI EFEKTIVITAS ANTI DEPRESI PATCH EKSTRAK ETANOL Nicotiana tabacum L. DENGAN KOMBINASI POLIVINIL ALKOHOL DAN ETIL SELULOSA https://e-journal.unper.ac.id/index.php/pnpc/article/view/1432 <p>Depresi merupakan keadaan emosional dengan gejala sulit tidur, menarik diri, tidak berselera, serta berkurangnya minat dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Mayoritas golongan obat antidepresan memiliki waktu paruh yang pendek. Daun tembakau (<em>Nicotiana tabacum</em> L) memiliki kandungan nikotin yang dapat menurunkan depresi. Sediaan patch daun tembakau transdermal sebagai alternatif pengobatan antidepresan yang dapat memperpanjang waktu paruh obat melalu penggunaan kombinasi polimer dalam patch. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan rasio konsentrasi optimum polimer PVA dan EC melalui sifat fisik dan mekanik pada sediaan patch dan mengevaluasi efektivitas formula optimum patch transdermal ekstrak etanol daun tembakau tikus galur wistar. Metode ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi. Optimasi patch dilakukan dengan menggunakan<em> Simplex lattice design</em> dan menghasilkan 8 run formula. Pengujian FTIR dilakukan untuk melihat gugus fungsi yang terbentuk oleh aktivitas sambung silang. Efektivitas patch dilihat adanya penurunan immobility time dengan metode Forced Swimming Test dan peningkatan aktivitas lokomotor dengan metode Open Field Test pada tikus selama 7 hari. Hasil yang diperoleh adalah komposisi formula optimum patch esktrak daun tembakau dengan komposisi PVA 829 mg dan EC 570 mg. Aktivitas sambung silang dideteksi dengan terdapatnya gugus C=O dan -CH yang terbentuk. Evaluasi efektifitas patch ekstrak etanol daun tembakau menunjukan penurunan immobility time sebesar 34.21% dan kontrol positif sebesar 41.06%. Peningkatan aktivitas lokomotor sediaan patch sebesar 15.90% dan untuk kontrol positif sebesar 44.01%. Kombinasi polimer PVA dan EC menghasilkan patch ekstrak etanol daun tembakau dengan nilai sifat fisik dan mekanik yang baik serta menunjukkan efektivitas antidepresan yang ditandai dengan penurunan immobility time dan peningkatan aktivitas lokomotor.</p> Arini Syarifah Ika Yuni Astuti Galar Sigit Prasuma Aas Dwiyanti Lestari Asih Istiqomah Copyright (c) 2024 Perjuangan Nature Pharmaceutical Conference 2024-01-24 2024-01-24 1 1 221 236 FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN KOSMETIK BLUSH ON KRIM DARI EKSTRAK ETANOL DAUN PACAR AIR (Impatiens balsamina L.) https://e-journal.unper.ac.id/index.php/pnpc/article/view/1435 <p>Kandungan bahan sintetis dalam produk kosmetik sangat berbahaya bagi kesehatan kulit. Penggunaan pewarna alami sangat diperlukan untuk mengurangi penggunaan pewarna sintetis. Salah satu tanaman penghasil warna alami adalah pacar air atau <em>Impatiens balsamina</em> L. Blush on adalah salah satu jenis riasan yang memberikan warna pada pipi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk melakukan formulasi sediaan <em>blush on</em> krim ekstrak daun pacar air sebagai pewarna alami. Daun pacar air dibuat ekstrak dengan pelarut etanol 96% menggunakan metode maserasi. Sediaan dibuat dengan 3 formula dengan konsentari ekstrak yang sama yaitu 10% dengan parameter yang diamati yaitu organoleptis, homogenitas, pH, viskositas, daya sebar, daya oles, dan uji tipe krim. Hasil pengujian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun pacar air dapat diformulasikan menjadi sediaa <em>blush on</em> krim dan stabil berdasarkan parameter pengujian homogenitas, daya sebar, pH dan viskositas.</p> Aisyah Risnawati Srie Rezeki Nur Endah Ali Nofriyaldi Copyright (c) 2024 Perjuangan Nature Pharmaceutical Conference 2024-01-24 2024-01-24 1 1 237 248 STABILITAS SEDIAAN SERUM GEL DARI SARANG BURUNG WALET PUTIH (Aerodramus fuciphagus) https://e-journal.unper.ac.id/index.php/pnpc/article/view/1436 <p>Sarang Burung Walet Putih (<em>Aerodramus fuciphagus</em>) mengandung <em>Epidermal Growth Factor</em> yang memiliki aktivitas pencerah kulit. Senyawa ini diketahui berfungsi mengatur pertumbuhan dan perkembangan sel, serta meningkatkan pertumbuhan epidermal dan karetinasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui stabilitas sediaan serum gel dari sarang burung walet putih dengan konsentrasi 20%, 30%, 40% dan serum gel tanpa sampel (blanko). Pengujian yang dilakukan antara lain: organoleptis, homogenitas, pH, viskositas, dan uji stabilitas. Hasil penelitian menunjukan bahwa bentuk sediaan yang didapat berupa semi solid, tidak berwarna dan memiliki bau vanila. Uji homogenitas menunjukan bahwa kelima formula memiliki homogenitas yang cukup baik. Uji pH berkisar 4,5-6,5 atau sesuai dengan nilai pH kulit, uji viskositas dengan adanya variasi konsentrasi ekstrak mengalami kenaikan. Keempat formula dikatakan stabil memenuhi persyaratan stabilitas. Kandungan kimia yang terdapat pada sarang burung walet berupa protein.</p> Arfani Sofwatun Nisa Srie Rezeki Nur Endah Ali Nofriyaldi Copyright (c) 2024 Perjuangan Nature Pharmaceutical Conference 2024-01-24 2024-01-24 1 1 249 256 PENGARUH WAKTU REKONTITUSI SEDIAAN DRY SIRUP AMOKSISILLIN BUD TERHADAP BAKTERI https://e-journal.unper.ac.id/index.php/pnpc/article/view/1445 <p>Pemberian informasi mengenai penyimpanan ataupun batas penggunaan obat harus dilakukan agar keamanan, efektivitas serta stabilitas obat tetap terjaga. Namun, dalam kenyataan nya pengetahuan tentang BUD (<em>Beyond use date</em>) kebanyakan tidak mengetahui karena batas waktu BUD (<em>Beyond use date</em>) dan kadaluwarsa suatu obat tidak sama. Selain itu informasi BUD suatu obat tidak selamanya tercantum pada wadah sekunder sediaanya. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh waktu rekonstitusi sediaan dry sirup amoksisilin terhadap bakteri <em>Staphylococus Aureus</em> dan <em>Escherecia Colli. </em>Metode penelitian bersifat eksperimental dimana pengujian menggunakan antibiotik amoksisillin 125mg terhadap bakteri <em>Staphylococus Aureus</em> dan <em>Escherecia Colli </em>dengan konsentrasi 2,5% 1,25%0,625% 0,3125% perlakuan dengan mengamati zona bening di tiap konsentrasi dengan interval waktu di hari ke 7 dan 28 . Data yang diperoleh diolah secara statistik dengan metode Anova. Hasil penelitian menunjukkan waktu rekontitusi terbaik dalam interval waktu yang berbeda pada hari ke 7 dan 28 dibuktikan dengan hasil diameter zona bening yang terbentuk pada cawan petri serta kategori hari ke 7 menunjukkan lebih baik dalam menghambat bakteri <em>Staphylococcus aureus </em>dan<em> Escherecia coli </em>dibuktikan dengan kategori sangat kuat dari zona bening yang terbentuk dalam cawan petri sedangkan dihari ke 28 menunjukan kategori kuat.</p> Ilham Alifiar Gina Karunia Hendy Suhendy Anisa Pebiansyah Copyright (c) 2024 Perjuangan Nature Pharmaceutical Conference 2024-01-24 2024-01-24 1 1 257 270 FORMULASI DAN UJI FISIK PATCH EKSTRAK ETANOL DAUN GEDI Abelmoschus manihot (L.) Medik SEBAGAI PENURUN DEMAM https://e-journal.unper.ac.id/index.php/pnpc/article/view/1465 <p>Demam merupakan keadaan saat suhu tubuh lebih tinggi dari biasanya, serta merupakan gejala suatu penyakit. Pengobatan demam biasanya dilakukan dengan beberapa cara seperti pengobatan farmakologi dan non farmakologi. Pengobatan farmakologi dengan cara pemberian obat dan non farmakologi dengan pemberian kompres demam atau menggunakan tanaman obat tradisional seperti daun gedi. Daun gedi sendiri mempunyai kandungan flavonoid. Flavonoid sendiri dapat memberikan efektivitas antipiretik dan antiinflamasi karena bekerja sebagai inhibitor cyclooxygenase (COX). Ekstrak daun gedi di ekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Ekstrak yang diperoleh kemudian dibuat sediaan Patch dengan konsentrasi ekstran 0,5 g, 1 g dan 1,5 g. Patch diuji sifat fisik (organoleptik, pH, ketebalan Patch, Keseragaman bobot). Hasil penelitian ini disimpulkan patch yang mengandung ekstrak daun gedi 1 g merupakan formula terbaik dan memenuhi standar syarat mutu dari pengujian.</p> Neni Gunarti Himyatul Hidayah Nopita Aliani Copyright (c) 2024 Perjuangan Nature Pharmaceutical Conference 2024-01-24 2024-01-24 1 1 271 279 AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAUN KANJAT (Gymnopetalum chinense (Lour) Merr) DAN SARANG SEMUT (Myrmecodia pendans) TERHADAP BAKTERI Escherichia coli (ATCC 8739) DAN Staphylococcus aureus (ATCC 6538) https://e-journal.unper.ac.id/index.php/pnpc/article/view/1387 <p>Daun kanjat (<em>Gymnopetalum Chinense</em> (Lour) Merr) dan sarang semut (<em>Myrmecodia pendans</em>) merupakan tanaman endemik Kalimantan Tengah yang banyak digunakan untuk mengobati berbagai penyakit. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antibakteri daun kanjat (Gymnopetalum chinense (Lour) Merr) dan sarang semut (Myrmecodia pendans) terhadap bakteri Escherichia coli (ATCC 8739) dan Staphylococcus aureus (ATCC 6538) serta mengetahui golongan senyawa aktif yang bertanggung jawab terhadap aktivitas tersebut. Skrining aktivitas antibakteri terhadap <em>Escherichia coli</em> (ATCC 8739) dan <em>Staphylococcus aureus</em> (ATCC 6538) menggunakan metode difusi padat. Untuk mengetahui harga KHM ekstrak menggunakan metode makrodilusi, dilanjutkan pengukuran nilai KBM pada media padat yang sesuai. Untuk mengetahui golongan senyawa yang bertanggung jawab terhadap aktivitas antibakteri digunakan metode uji bioautografi kontak. Hasil penelitian menunjukkan harga KHM ekstrak etil asetat terhadap Escherichia coli (ATCC 8739) 1,25 mg dan Staphylococcus aureus (ATCC 6538) 0,625 mg. Nilai KBM terhadap Escherichia coli (ATCC 8739) 2,5 mg dan Staphylococcus aureus (ATCC 6538) 1,25 mg. Hasil uji bioautografi pada KLT (silika gel 60 F254 kloroform:etil asetat (9:1) v/v) menunjukkan bercak aktif terhadap <em>Escherichia coli</em> (ATCC 8739) memiliki harga 0,86 sedangkan bercak aktif terhadap <em>Staphylococcus aureus</em> (ATCC 6538) memiliki harga Rf 0,16 dan Rf 0,86. Pada kedua bercak terdeteksi senyawa golongan fenolik. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak etil asetat <em>Myrmecodia pedans</em> mengandung senyawa yang diduga memiliki aktivitas antibakteri khususnya terhadap <em>Staphylococcus aureus</em> (ATCC 6538).</p> Shendi Suryana Effan Cahyati Junaedi Khadijah Copyright (c) 2024 Perjuangan Nature Pharmaceutical Conference 2024-01-24 2024-01-24 1 1 280 291