Penggunaan minyak safflower (Chartamus tinctorius L.) dan inositol terhadap susut masak dan daya ikat air daging ayam sentul jantan
DOI:
https://doi.org/10.36423/baar.v6i1.1289Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan minyak safflower (Chartamus tinctorius L) dan Inositol dalam ransum terhadap daya ikat air dan susut masak daging ayam sentul jantan umur 13 minggu. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 9 perlakuan dan 3 ulangan. masing-masing perlakuan menggunakan 3 ekor. Perlakuan yang diberikan adalah R0= Ransum Kontrol, R1= Penambahan Minyak Safflower 0,5%, R2= Penambahan Minyak Safflower 1%, R3= Penambahan inositol 0,5%, R4= Penambahan Inositol 1%, R5= Penambahan Minyak Safflower 0,5% dan Inositol 0,5 %, R6= Penambahan Minyak Safflower 0,5% dan Inositol 1%, R7= Penambahan Minyak Safflower 1% dan Inositol 0,5%, R8= Penambahan Minyak Safflower 1% dan Inositol 1%. Hasil analisis variansi menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap susut masak dan nilai daya ikat air. Rataan nilai daya ikat air daging bagian dada yaitu R0 = 56,24 ± 2,16 dan R1 sampai R8 = 54,38 ± 2,05, sedangkan pada daging paha yaitu R0 = 57,74 ± 1,08 dan R1 sampai R8 = 55,82 ± 1,85. Rataan nilai susut masak daging bagian dada yaitu R0 = 28,13 ± 1,01 dan R1 sampai R8 = 29,41 ± 1,70, sedangkan bagian daging paha yaitu R0 = 32,60 ± 1,25 dan R1 sampai R8 = 33,84 ± 1,94. Disimpulkan bahwa daya ikat air dan susut masak daging ayam sentul jantan yang diberi perlakuan minyak safflower dan inositol menghasilkan kadar yang relatif sama, tetapi terjadi kecenderungan penurunan daya ikat air dan peningkatan susut masak.