SERBUK EFFERVESCENT KOMBINASI EKSTRAK JAHE MERAH (Zingiber officinale var.rubrum) DAN MADU SEBAGAI PENGOBATAN RADANG TENGGOROKAN

Authors

  • Anna Yuliana Universitas Bakti Tunas Husada Tasikmalaya
  • Widia Ningsih Universitas BTH Tasikmalaya
  • Hendy Suhendy Universitas Bakti Tunas Husada Tasikmalaya

DOI:

https://doi.org/10.36423/pharmacoscript.v7i1.1381

Keywords:

Faringitis, Effervescent, Ekstrak Jahe Merah, Streptococcus pyogens

Abstract

Faringitis atau radang tenggorokan merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri, virus maupun jamur. Bakteri yang dapat menyebabkan faringitis atau radang tenggorokan yaitu bakteri Streptococcus β hemoliticus grup A atau Streptococcus pyogenes. Pengobatan penyakit infeksi biasanya menggunakan antibiotik, tetapi penggunaan antibiotik yang sering dapat menyebabkan resistensi.  Jahe merah merupakan tanaman yang mempunyai kandungan senyawa metabolit sekunder seperti  fenol, flavonoid, saponin dan minyak astiri yang memiliki aktivitas salah satunya yaitu sebagai antibakteri. Selain tanaman jahe, madu juga mempunyai kandungan vitamin C dan pinobankisne yang bermanfaat sebagai antibakteri dan berfungsi untuk menurunkan tingkat keparahan batuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi antibakteri ekstrak jahe merah terhadap Streptococcus pyogenes secara invitro. Rimpang jahe merah di ekstraksi menggunakan etanol 96%. Untuk mengetahui apakah kombinasi ekstrak jahe merah dan madu dapat dijadikan sebagai sediaan serbuk effervescent serta untuk mengetahui apakah sediaan serbuk effervescent kombinasi ekstrak jahe merah dan madu tersebut masih memberikan aktivitas antibakteri Streptococcus pyogenes penyebab radang tenggorokan. Formulasi serbuk effervescent dibuat dengan konsentrasi 1%, 5% dan 10% ekstrak jahe merah dengan penambahan madu 5%. Uji karakteristik serbuk effervescent meliputi uji organoleptik, kelembaban, waktu alir, sudut istirahat, waktu larut, tinggi busa, pH serta uji hedonik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak rimpang jahe merah dapat memberikan aktivitas antibakteri terhadap bakteri Streptococcus pyogenes penyebab radang tenggorokan dan formulasi serbuk effervescent telah memenuhi persyaratan uji karakterisktik fisik sediaan tetapi tidak memberikan aktivitas antibakteri terhadap Streptococcus pyogenes.

References

Aina, G. Q., & Harlita, T. D. (2020). Skrining Fitokimia dan Formulasi Serbuk Effervescent Kombinasi Ekstrak Bawang Dayak dan Jahe Merah sebagai Minuman Kesehatan Saluran Cerna. Sinteza, 2(2), 58–66. https://doi.org/10.29408/sinteza.v2i2.7308

Amalia, N., & Mudiana, N. (2017). Granul Effervescent Ekstrak Kulit Bawang Merah ( Allium cepa L . ) Sebagai Obat Herbal Pengobatan Infeksi Bakteri Streptococcus pyogenes Penyebab Faringitis. Media Farmasi Indonesia, 12(2), 1181–1188.

Awanis, M. A., & Mutmainnah, A. A. (2019). Uji Anti Bakteri Ekstrak Oleoresin Jahe Merah (Zingiber officinale var. rubrum) Terhadap Bakteri Streptococcus pyogenes. Jurnal Ilmiah Kedokteran, 3(1), 33–41.

Courtney, A. (2012). Formularies. Pocket Handbook of Nonhuman Primate Clinical Medicine, 213–218. https://doi.org/10.1201/b12934-13

Damanis, F. V. M., Wewengkang, D. S., & Antasionasti, I. (2020). Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Ascidian Herdmania Momus Dengan Metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil). Pharmacon, 9(3), 464. https://doi.org/10.35799/pha.9.2020.30033

Dwi Rusita, Y., Desty Rakhmayanti, R., & Kemenkes Surakarta, P. (2019). Universitas Muhammadiyah Semarang Seminar Nasional Publikasi Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Formulasi Sediaan Serbuk Effervescent Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera L.). Prosiding Seminar Nasional Unimus, 2(0), 118–125. http://prosiding.unimus.ac.id

Hayati, R., Sari, A., & Alfina, N. (2019). Serbuk effervescent kombinasi ekstrak buah pare (Momordica charantia L.) dan buncis (Phaseolus vulgaris L.) sebagai nutraseutikal. AcTion: Aceh Nutrition Journal, 4(1), 42. https://doi.org/10.30867/action.v4i1.155

Izza, E. alfiana, & Lina, O. R. (2019). Aktivitas Antibacteri Air Perasan Jeruk Purut, Jeruk Nipis, dan Jeruk Lemon pada Stertococus pyogenes. 1–7.

Lubis, N., Prasetiawati, R., & Rahmat, G. (2016). Formulasi , Evaluasi , dan Perbandingan Intensitas Kepedasan Formulation , Evaluation , and Comparison of the Spiciness Intensity of Ginger Effervescents Granules. 3.

Made, N., Shantini, D., Suradnyana, I. G. M., Juanita, R. A., & Kuning, K. (2021). Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Granul Effervescent dari Kombinasi Ekstrak Kunyit Putih ( C urcuma Zedoaria ) dan Kunyit Kuning ( Curcuma Longa L . ) Formulation and Antioxidant Activity Test of Effervescent Granule from Extract Combination of Whi. 7(1), 32–40.

Madeleine W. Cunningham. (2000). Determination of gene expression and serum levels of MnSOD and GPX1 in colorectal cancer. Anticancer Research, 13(1), 255–260.

Nurhayati, L. S., Yahdiyani, N., & Hidayatulloh, A. (2020). Perbandingan Pengujian Aktivitas Antibakteri Starter Yogurt dengan Metode Difusi Sumuran dan Metode Difusi Cakram. Jurnal Teknologi Hasil Peternakan, 1(2), 41. https://doi.org/10.24198/jthp.v1i2.27537

Rahmadani, S., Siti Sa’diah, & Sri Wardatun. (2018). Optimasi ekstraksi jahe merah (. Teknologi Pangan, 1(2), 1–8.

Santosa, L., Yamlean, P. V. Y., & Supriati, H. S. (2017). Formulasi Granul Effervescent Sari Buah Jambu Mete (Annacardium Ocidentale L.). Pharmacon, 6(3), 56–64.

Sari, D., & Nasuha, A. (2021). Kandungan Zat Gizi, Fitokimia, dan Aktivitas Farmakologis pada Jahe (Zingiber officinale Rosc.): Review. Tropical Bioscience: Journal of Biological Science, 1(2), 11–18. http://jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/tropicalbiosci/article/view/5246

Sari, E. P. (2020). Aktivitas Antibakteri Madu Terhadap Pertumbuhan Streptococcus pyogenes. Jurnal Insan Cendekia, 7(1), 28–33.

Srikandi, S., Humaeroh, M., & Sutamihardja, R. (2020). Kandungan Gingerol Dan Shogaol Dari Ekstrak Jahe Merah (Zingiber Officinale Roscoe) Dengan Metode Maserasi Bertingkat. Al-Kimiya, 7(2), 75–81. https://doi.org/10.15575/ak.v7i2.6545

Sulistyarini, I., Sari, D. A., & Wicaksono, T. A. (2019). Skrining Fitokimia Senyawa Metabolit Sekunder Batang Buah Naga (Hylocereus polyrhizus). Jurnal Ilmiah Cendekia Eksakta, 56–62.

Sumarya, I. M., Suarda, I. W., & Sudaryati, N. L. G. (2019). Aktivitas Antibakteri Loloh (Obat Tradisional Bali ) Air Perasan Dan Air Rebusan Daun Sirih Terhadap Bakteri Streptococcus pyogenes Penyebab Radang Tenggorokan. Jurnal Kimia Sains Dan Aplikasi, 22(5), 173–178.

Susanty & Bachmid, F. (2016). Perbandingan Metode Ekstraksi Maserasi dan Refluks terhadap Kadar Fenolik dari Ekstrak Tongkol Jagung (Zea mays L.) (Susanty, Fairus Bachmid). 87–93.

Syahrina, D., & Noval, N. (2021). Optimasi Kombinasi Asam Sitrat dan Asam Tartrat sebagai Zat Pengasam pada Tablet Effervescent Ekstrak Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas L). Jurnal Surya Medika, 7(1), 156–172. https://doi.org/10.33084/jsm.v7i1.2651

Syaputri, F. N., Saila, S. Z., Tugon, T. D. A., R., A. P., & Lestari, D. (2023). Formulasi dan Uji Karakteristik Fisik Sediaan Granul Effervescent Ekstrak Etanol Daun Sirih Merah ( Piper crocatum ruiz) Sebagai Antidiabetes. Jurnal Ilmu Kefarmasian, 4(1), 191–198.

Widiastuti, D., & Pramestuti, N. (2018). Uji Antimikroba Ekstrak Jahe Merah (Zingiber officinale) Terhadap Staphylococcus aureus. Sel Jurnal Penelitian Kesehatan, 5(2), 43–49. https://doi.org/10.22435/sel.v5i2.1489

Wineri, E., Rasyid, R., & Alioes, Y. (2014). Perbandingan Daya Hambat Madu Alami dengan Madu Kemasan secara In Vitro terhadap Streptococcus beta hemoliticus Group A sebagai Penyebab Faringitis. Jurnal Kesehatan Andalas,

Downloads

Published

2024-02-29