DESAIN SENYAWA DERIVAT HALOFUGINON TERHADAP ENZIM PROLIL-tRNA SINTETASE Plasmodium falciparum SECARA IN SILICO

Authors

  • Yuniarta Tegar Achsendo Faculty of Pharmacy, University of Surabaya
  • Gonsalez Fransisco Candra Faculty of Pharmacy, University of Surabaya
  • Azis Arif Maulana Faculty of Pharmacy, University of Surabaya
  • Kesuma Dini Faculty of Pharmacy, University of Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.36423/pharmacoscript.v7i2.1705

Keywords:

Antimalaria, Halofuginon, Optimasi senyawa penuntun, Prolil-tRNA sintetase

Abstract

Malaria adalah salah satu penyakit infeksi yang memiliki tingkat kematian cukup tinggi. Penyakit ini disebabkan oleh parasit Plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Sejak tahun 2004 obat pilihan utama untuk malaria adalah obat kombinasi artemisinin (ACT). Salah satu obat yang dapat dikembangkan sebagai calon obat antimalaria saat ini yaitu halofuginon dan turunannya. Halofuginon bekerja dengan metode inhibisi enzim prolil-tRNA sintetase pada Plasmodium falciparum (PfPRS). Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimasi struktur senyawa halofuginon untuk mendapatkan senyawa baru yang poten dan tidak toksik.  Tahapan modifikasi senyawa dilakukan dengan bantuan webserver ADMETopt untuk memperoleh beberapa rekomendasi senyawa derivat. Senyawa turunan ini kemudian disikrining menggunakan webserver SwissADME dengan melihat parameter absorbsi serta deteksi gugus fungsi PAINS dan toksikofor. Senyawa yang memenuhi kriteria dilakukan molecular docking untuk mendapatkan nilai binding energy dan untuk mengetahui interaksi ikatannya dengan residu asam amino enzim PRS. Hasil penelitian ini diperoleh 2 senyawa: 8‐[3‐(7‐bromo‐6‐kloro‐4‐okso‐3,4‐dihidrokuinazolin‐3‐il)‐2‐oksopropil]‐7‐hidroksi‐3,4‐dihidro‐2H‐1,3‐benzoksazin‐2,4‐dion dan 3‐(3‐{2‐amino‐5‐okso‐5H,6H‐imidazo[4,5‐d]azepin‐4‐il}‐2‐oksopropil)‐7‐bromo‐6‐kloro‐3,4‐dihidrokuinazolin‐4‐on. Kedua senyawa ini memiliki nilai energi interaksi sebesar -10,79 kkal/mol dan -10,19 kkal/mol yang mendekati nilai dari halofuginon sebesar -10,98 kkal/mol. Selanjutnya perlu dilakukan verifikasi dengan melakukan uji in vitro terhadap enzim PRS dan parasit Plasmodium falciparum, serta uji toksisitas agar didapat turunan febrifugin yang poten dan non-toksik.

References

Arantes, P. R., Polêto, M. D., Pedebos, C., & Ligabue-Braun, R. (2021). Making it Rain: Cloud-Based Molecular Simulations for Everyone. Journal of Chemical Information and Modeling, 61(10), 4852–4856.

Baell J.B., & Holloway G.A. (2010). New Substructure Filters for Removal of Pan Assay Interference Compounds (PAINS) from Screening Libraries and for Their Exclusion in Bioassays. Journal of Medicinal Chemistry, 53(7), 2719–2740.

Brenk R., Schipani A., James D., Krasowski A., Gilbert I. H., Frearson J., & Wyatt, P. G. (2008). Lessons Learnt from Assembling Screening Libraries for Drug Discovery for Neglected Diseases. ChemMedChem, 3(3), 435–444.

Daina, A., & Zoete, V. A. (2016). BOILED-Egg To Predict Gastrointestinal Absorption and Brain Penetration of Small Molecules. ChemMedChem, 11(11), 1117–1121.

Daina, A., Michielin, O., & Zoete, V. (2017). SwissADME: a free web tool to evaluate pharmacokinetics, drug-likeness and medicinal chemistry friendliness of small molecules. Scientific Reports, 42717.

Downloads

Published

2024-08-08