IDENTIFIKASI PENGGUNAAN OBAT HIGH ALERT PADA PASIEN LANSIA DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH GAMPING BERDASARKAN  BEERS CRITERIA

Supadmi Woro; Rahmana Bahrul Adhim; Sudibyo Joko

doi:10.36423/pharmacoscript.v8i1.2045

Authors

Supadmi Woro Departemen Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Ahmad Dahlan, Indonesia
Rahmana Bahrul Adhim Departemen Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Ahmad Dahlan, Indonesia
Sudibyo Joko Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping, Yogyakarta, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.36423/pharmacoscript.v8i1.2045

Keywords:

Beers Criteria, Lansia, Obat high alert

Abstract

Pasien lanjut usia (lansia) adalah pasien yang sering dikaitkan dengan berbagai penyakit dan penurunan fungsi organ sehingga berisiko lebih besar pada saat menggunakan obat. Penggunaan obat high alert pada lansia perlu kewaspadaan. High alert merupakan obat yang memiliki risiko tinggi menimbulkan efek berbahaya jika penggunaannya tidak tepat. Beers Criteria merupakan salah satu alat untuk mengidentifikasi penggunaan obat pada pasien lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan obat high alert mengacu dalam daftar ISMP dan kajian berdasarkan beers criteria 2019 pada pasien lanjut usia di RS PKU Muhammadiyah Gamping. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional secara retrospektif. Jumlah sampel ditentukan berdasarkan rumus slovin dan diperoleh 417 sampel. Data diambil dari rekam medik elektronik RS PKU Muhammadiyah Gamping periode Juni – Agustus 2023 yang mendapatkan terapi obat high alert. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan menghitung persentase golongan obat high alert yang paling banyak digunakan dan persentase kajian terapi obat high alert berdasarkan beers criteria 2019. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa dari 417 pasien terdapat 233 (55,88%) pasien laki-laki dan 184 (44,12%) pasien perempuan dan dari 643 penggunaan obat high alert berdasarkan ISMP, obat yang paling banyak digunakan adalah obat golongan insulin dengan persentase 39,35%. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa dari seluruh sampel penelitian penggunaan obat high alert pada pasien lanjut usia di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping, terdapat 380 (59,10%) obat masuk dalam beers criteria 2019 sebagai obat yang berpotensi tidak tepat, sementara 263 (40,90%) tidak masuk dalam beers criteria 2019.

References

Adisaputra, A. D., Rumi, A., Tahir, M. T., Zainal, S. F., Sulistiana, S., & Andriani, L. (2022). Identifikasi Potentially Inappropriate Medication (PIM) Berdasarkan Beers Criteria Pada Pasien Covid-19 di RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah. Jurnal Farmasi Klinik Indonesia, 11(4), 331–342.

American Geriatrics Society. (2019). 2019 Updated AGS Beers Criteria® for Potentially Inappropriate Medication Use in Older Adults. Journal of the American Geriatrics Society, 67(4), 674–694.

Anonim, (2021). The National Guidelines On High Alert Medications. Ministry Of Health. Singapore.

Badan Pusat Statistik (BPS). (2022). Statistik Penduduk Lanjut Usia. Badan Pusat Statistik. Indonesia.

British Heart Foundation (BHF). (2023). What are The Side Effects of Amiodarone? British Heart Foundation. https://www.bhf.org.uk/informationsupport/heart-matters-magazine/medical/ask-the-experts/amiodarone. Diakses pada 9 Februari 2025.

Darmawan, E., Ahmad, H., Perwitasari, D. A., & Kusumawardani, N. (2020). Pharmacist intervention can reduce the potential use of inappropriate drugs medications in Indonesian geriatric patients. Journal of Applied Pharmaceutical Science, 10(1), 88–95.

Dewi, U.H., Santoso, A., & Nugraha, D.P. (2021). Identifikasi Potentially Inappropriate Medications pada Pasien Hipertensi Lanjut Usia Berdasarkan Beers Criteria. Mercusuar : Jurnal Ilmiah Farmasi, 2(1), 19 – 25.

Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta. (2024). 9 Penyakit Yang Sering Menyerang Lansia. https://dinkes.jogjaprov.go.id/berita/detail/9-penyakit-yang-sering-menyerang-lansia Diakses pada 27 Oktober 2024.

Fick, D. M. (2019). American Geriatrics Society 2019 Update AGS Beers Criteria® for Potentially Inappropriate Medications Use in Older Adults. Journal of the American Geriatrics Society, 67(4), 674–694.

Halli-Tierney, A. D., Scarbrough. C., & Carroll. D. (2019). Polypharmacy: evaluating risks and deprescribing. American Academy of Family Physicians: New York.

Handayani, U., Alifiar, I., & Idacahyati, K. (2019). Studi ketidaksesuaian pengobatan pada pasien geriatri rawat inap. Jurnal Ilmiah Farmasi, 14(2), 1– 8.

Haqoiroh., Novitasari, D., Qoyyim, A. (2023). Evaluasi Potensi Pengobatan Tidak Tepat Pada Pasien Geriatri Rawat Inap di RSUD Arjawinangun Berdasarkan Kriteria Beers 2019. Jurnal Ilmu Farmasi dan Kesehatan, 1(3), 275–284.

Institute for Safe Medication Practices (ISPM). (2024). Acute Care ISMP Medication Safety Alert. https://www.ismp.org Diakses pada 19 November 2024

Julaiha, S. (2018). Identifikasi Potentially Inappropriate Medications (PIMs) Berdasarkan Kriteria STOPP START pada Pasien Geriatri Rawat Inap di RS Advent Bandar Lampung. Jurnal Analis Kesehatan, 7(1), 657 – 665.

Kim, J., & Jesus, O. D. (2023). Medication Routes of Administration. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK568677/ Diakses pada 27 Oktober 2024.

Lubis, I. K., & Susilawati. (2017). Analisis Length Of Stay (LOS) Berdasarkan Faktor Prediktor Pada Pasien DM Tipe II di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Jurnal Kesehatan Vokasional, 2(2), 161 – 166.

Mardaningrat, G. A. M., & Pramarta, D. Y. (2024). Sulfonilurea Menyebabkan Hipoglikemia Berat Pada Pasien Lanjut Usia Dengan DMTipe 2: Laporan Kasus. Jurnal Kedokteran Unram, 13(1), 1 – 5.

Muharni S, Fina A, & Rahayu F. (2019). Analisis Jumlah Obat Terhadap Potentially Inappropriate Medications (PIMs) Berdasarkan Beers Criteria 2015 Pada Pasien Hipertensi Geriatri di Puskesmas Sidomulyo Kota Pekanbaru. Jurnal Penelitian Farmasi Indonesia, 7(2), 70–76.

Nelson, F. (2019). The Dangers of Amiodarone in The Elderly. Medical Republic. https://www.medicalrepublic.com.au/dangers-amiodarone-elderly/2992 Diakses pada 9 Februari 2025.

Nurhasnah, N., Sari, D.K., & Sari, N.P. (2022). Identifikasi Potentially Inappropriate Medications Menggunakan Beers Criteria 2019 pada Pasien Geriatri di Rumah Sakit. Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi, 12(3), 159 – 167.

Putra, I. W. R. W., Prasetya, A. A. N. P. R., & Ratnasari, P. M. D. (2024). Identifikasi Potentially Inappropriate Medication Pasien Geriatri Dengan Beers Criteria 2023 Dan STOPP Criteria Version 3. Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia, 10(1), 238 – 249.

Rahmawati, R., Putri, Y.H., Handayani, D., Pertiwi, R., Nurlita, S.P., Putri, D.K., & Simanullang K.A. (2022). Potensi Penggunaan Obat Yang Tidak Tepat Pada Peresepan Pasien Geriatri Rawat Jalan Geriatri Berdasarkan Kriteria Beers 2019. Jurnal Kefarmasian Akfarindo, 7(2), 60–65.

Rubin, R., Khanna, N. R., & Mclver, L. A. (2022). Aspart Insulin. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK500030/ Diakses pada 27 Oktober 2024.

Sasfi, S. M., Eka, K., & Rizkifani, S. (2022). Evaluasi Pola Peresepan Pasien Geriatri di RSUD Dr. Soedarso Pontianak Berdasarkan Beers Criteria. Jurnal Farmasi Klinik Indonesia, 11(2), 95–104.

Smith, M. D., & Maani, C. V. (2023). Norepinephrine. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537259/ Diakses pada 27 Oktober 2024.

Wahyuni, K. S. P. D., Widyaningrum, E. A., Sari, E. A., & Noerhalizah, D. (2023). Hubungan Jumlah Peresepan Obat Terhadap Potensially Inapropriate Medications Berdasarkan Beers Criteria 2019 Pasien Diabetes Mellitus. Indonesian Journal of Pharmaceutical Education, 3(2), 195 – 202.

Warnock, L. B., & Huang, D. (2023). Heparin. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK538247/ Diakses pada 27 Oktober 2024.

WHO. (2022). Ageing and health. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/ageing-and-health. Diakses tanggal 26 Mei 2024.

Wulansari, A., Wiedyaningsih, C., & Probosuseno. (2023). Potentially Inappropriate Medication (PIM) pada Pasien Geriatri Rawat Inap di RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin. Majalah Farmaseutik. 19(1), 91 – 9.