PENGARUH PENGETAHUAN PASCA KONSELING TERHADAP KEPATUHAN TERAPI ANTIRETROVIRAL PADA ODHIV DI RUMAH SAKIT X GARUT

Authors

  • Fadhilla Genialita Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Garut, Jawa Barat, Indonesia
  • Nuari Doni Anshar Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Garut, Jawa Barat, Indonesia
  • Susanti Risa Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Garut, Jawa Barat, Indonesia
  • Latiefah Asri Dewi Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Garut, Jawa Barat, Indonesia
  • Nurazizah Ai Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Garut, Jawa Barat, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.36423/pharmacoscript.v8i2.2258

Keywords:

ARV, HIV, ODHIV, Pengetahuan, Kepatuhan, Konseling

Abstract

Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan virus yang melemahkan sistem kekebalan tubuh manusia dan dapat berkembang menjadi penyakit Acquired Immuno deficiency Syndrome (AIDS). Orang dengan HIV (ODHIV) memerlukan terapi seumur hidup karena virus tidak dapat dieliminasi, namun dapat dikontrol melalui terapi antiretroviral (ARV). Kepatuhan terapi menjadi kunci keberhasilan, dan konseling berperan penting dalam meningkatkan pemahaman pasien terhadap penyakit dan pengobatannya guna menekan jumlah virus dalam tubuh. Tujuan penelitian ini yaitu menilai pengaruh pengetahuan ODHIV yang telah mendapatkan konseling terhadap kepatuhan dalam terapi antiretroviral di salah satu rumah sakit di Garut. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik. Sampel didapatkan menggunakan teknik purposive sampling.  Data diambil secara konkuren menggunakan kuesioner dengan skala pengukuran Guttman. Skor total dari kuesioner pengetahuan terapi ARV diklasifikasikan menjadi kategori baik (76-100%), cukup (60-75%), dan kurang (<60%). Skor dari kuesioner kepatuhan terapi ARV dikategorikan menjadi baik (skor > median) dan buruk (skor < median). Untuk menilai pengaruh antara pengetahuan dan kepatuhan terapi ARV dianalisis menggunakan uji korelasi Spearman’s rho dengan p-value <0.05. Hasil menunjukkan 81% responden memiliki pengetahuan yang terapi ARV yang baik dan 93% responden memiliki kepatuhan terapi ARV yang baik. Berdasarkan uji korelasi menunjukkan adanya pengaruh yang kuat antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan terapi ARV (p<0.05). Hal ini menunjukkan semakin baik pengetahuan pasien, maka semakin patuh pasien menjalani terapi ARV.

References

BPS Kabupaten Garut. (2017, April 13). Jumlah kasus HIV/AIDS, IMS, DBD, diare, TB, dan malaria menurut kecamatan di Kabupaten Garut, 2017. Retrieved from Badan Pusat Statistik Kabupaten Garut: https://garutkab.bps.go.id/id/statistics-table/1/MzMyIzE=/jumlah-kasus-hiv-aids-ims-dbd-diare-tb-dan-malaria-menurut-kecamatan-di-kabupaten-garut-2017.html

Bezabhe, W. M., Chalmers, L., Bereznicki, L. R., & Peterson, G. M. (2016). Adherence to antiretroviral therapy and virologic failure: A meta-analysis. Medicine, 95(15), e3361. https://doi.org/10.1097/MD.0000000000003361

Debby, C., Sianturi, S. R., & Susilo, W. H. (2019). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan minum obat ARV pada pasien HIV di RSCM Jakarta. Jurnal Keperawatan, 10(1), 15-22.

Dipiro, J. T., Yee, G. C., Haines, S. T., Nolin, T. D., Ellingrod, V. L., & Posey, M. (2023). DiPiro’s Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach (12th ed). McGraw Hill.

Fitri, R. F. (2021). Hubungan dukungan tenaga kesehatan dengan kepatuhan minum obat pada ODHA di wilayah kerja Puskesmas Temindung Samarinda. Borneo Student Research, 2(2).

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2014). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pengobatan Antiretroviral. Kemenkes RI.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2015). Pedoman Nasional Tatalaksana Klinins Infeksi HIV. Kemenkes RI.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2019). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran (PNPK) Tata Laksana HIV. Kemenkes RI.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2022). Laporan eksekutif perkembangan HIV/AIDS dan penyakit infeksi menular seksual (PIMS) triwulan IV. Kemenkes RI.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Kemenkes RI. (2024, December 31). Infeksi oportunistik pada ODHA (Orang dengan HIV/AIDS). Kemenkes Ditjen Keslan. https://keslan.kemkes.go.id/view_artikel/3907/infeksi-oportunistik-pada-odha-orang-dengan-hiv-aids#:~:text=Infeksi%20Oportunistik%20(IO)%20pada%20ODHA,mereka%20yang%20tidak%20terinfeksi%20HIV.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2024). HAS 2024: Hak Setara untuk Semua, Bersama Kita Bisa Menuju Ending AIDS Tahun 2030. Ditjen P2, Kementerian Kesehatan. Retrieved from https://p2.kemkes.go.id/has-2024-hak-setara-untuk-semua-bersama-kita-bisa-menuju-ending-aids-tahun-2030

Maulida, A., Yuswar, M. A., & Purwanti, N. U. (2022). Gambaran tingkat kepatuhan berobat antiretroviral pada pasien HIV/AIDS. Journal Syifa Science & Clinical Research, 4(3).

Notoadmojo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan (cet. 2, ed. revisi). Rineka Cipta.

Payumi & Imanuddin, B. (2021). Hubungan penerapan sistem informasi terhadap keberhasilan program perilaku hidup bersih dan sehat di wilayah Kerja Puskesmas Sepatan tahun 2020. Jurnal Health Sains 2 (1), 102-111.

Purnama, N. R. (2006). Pedoman pelayanan kefarmasian untuk orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Kemenkes RI.

Putri, A. J., Darwin, E., & Efrida. (2015). Pola infeksi oportunistik yang menyebabkan kematian pada penyandang AIDS di RS Dr. M. Djamil Padang tahun 2010-2012. Jurnal Kesehatan Andalas, 4(1).

Septiansyah, E., Fitriangga, A., & Irsan, A. (2018). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan pasien HIV/AIDS dalam menjalani terapi antiretroviral di Care Support Treatment RSJ sungai bangkong Pontianak. Jurnal Mahasiswa PSPS FK Universitas Tanjungpura, 4(1).

Soemijarto, T. A., Nurhayatun, E., & Putri, D. P. (2024). The relationship between knowledge level and adherence to antiretroviral therapy among HIV patients. MSHMJ (Medical and Surgical Health Management Journal), 2(4), 129–134.

Sri, A I.. Aila, K., Bambang, S., Kofrat, P., & Endang, B. (2023). Faktor yang berhubungan dengan kepatuhan minum obat ARV pasien rawat jalan. Jurnal Ilmiah Permas, 13(4), 1577-1586.

Unzila, S. R., Nadhiroh, S. R., & Triyono, E. A. (2016 Vol. 11 No. 1). Hubungan kepatuhan anti retroviral therapy (ART) satu bulan terakhir dengan kualitas hidup pasien HIV/AIDS di RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Media Gizi Indonesia, 11(1), 24-31.

Wasti, S. P., Simkhada, P., Randall, J., Freeman, J. V., & Teijlingen, E. V. (2012). Factors influencing adherence to antiretroviral treatment in Nepal: a mixed-methods study. PLoS One, 7(5):e35547. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0035547

World Health Organization. (2024, June 13). WHO launches new reports to intensify fight against HIV, hepatitis and STIs. https://www.who.int/indonesia/id/news/detail/13-06-2024-who-launches-new-reports-to-intensify-fight-against-hiv--hepatitis-and-

Wulandari, E. A., & Rukmi, D. K. (2021). The correlation between the level of knowledge and the adherence on arv therapy of ODHA in Yogyakarta. Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas, 5(3).

Downloads

Published

2025-08-31