UJI AKTIVITAS IMUNOSUPRESAN SEDIAAN SIRUP EKSTRAK ETANOL DAUN BABADOTAN (Ageratum conyzoides L.) DENGAN METODE ANAFILAKSIS KUTAN AKTIF

Authors

  • Hendy Suhendy STIKes Bakti Tunas Husada
  • Yedy Purwandi Sukmawan
  • Rani Rahmawati

DOI:

https://doi.org/10.36423/pharmacoscript.v4i2.732

Keywords:

Anafilaksis kutan aktif, Ageratum conyzoides L, Imunosupresan, Sediaan Sirup

Abstract

Babadotan merupakan tanaman obat yang digunakan masyarakat untuk menangani penyakit kulit, luka dan alergi. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun babadotan terbukti memiliki aktivitas imunosupresan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan aktivitas imunosupresan sirup ekstrak etanol daun babadotan terhadap mencit jantan dengan menggunakan metode anafilaksis kutan aktif. Metode penelitian bersifat eksperimen menggunakan hewan percobaan mencit jantan galur swiss webster dibagi menjadi 5 kelompok masing-masing terdiri dari 5 mencit. Kelompok kontrol positif diberikan cetirizine 10 mg/20 g BB mencit, kelompok kontrol negatif diberikan sirup tanpa zat aktif, kelompok uji dosis 1 diberikan sediaan sirup dengan zat aktif ekstrak etanol babadotan (2,5 mg/20 g BB mencit), kelompok uji dosis 2 (5 mg/20 g BB mencit) dan kelompok uji dosis 3 (10 mg/20 g BB mencit). Pengamatan dilakukan terhadap diameter dan waktu hilangya bentolan biru. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata diameter bentolan biru kelompok kontrol positif, kontrol negative, uji dosis 1, uji dosis 2 dan uji dosis 3 secara berturut-turut sebesar 0,52; 1,60; 1,38; 0,96 dan 0,66 cm dan waktu hilangnya bentolan biru sebesar 24,23; 120,53; 96,46; 72,46 dan 48,34 jam. Uji dosis 3 memiliki aktivitas imunosupresan paling baik karena secara statistik (p<0,05) tidak ada perbedaan signifikan data parameter yang diamati dibandingkan dengan kontrol positif. Perlu dilakukan pengujian toksisitas sediaan untuk melihat sejauh mana profil keamanannya.

References

Andhika D, Oon K, Ella N. Formulasi Dan Uji Sediaan Masker Anti Jerawat Kayu Manis (Cinamomum burmani (Nees& T Nees).Tersedia di perpustakaan Fmipa.unpak.ac.id/fileejurnal%20066109044.docx (Diakes tanggal 25 juli 2017).

Björkstén B, Clayton T, Ellwood P, Stewart A, Strachan D. (2008).Worldwide time trends for symptoms of rhinitis and conjunctivitis: Phase III of the International Study of Asthma and Allergies in Childhood. Pediatric Allergy and Immunology, 19 (2), 110–124.

Caubet., J. C., & Wang J (2011) Curents Understanding of Egg Allergy. Pediatric Clinics Of North America, 58920, 427-443

Depkes RI. (2000) Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat, Cetakan Pertama, 3-11, 17-19, Dikjen POM, Direktorat Pengawasan Obat Tradisional.

Dewitasari W., Rumiyanti I (2017). Randemen dan Skrining Fitokimia pada Ekstrak Daun Sansiviera sp. Rendemen and Phytochemical Streening using Leaf extract of Sanseviera Sp. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan, 17(3), 197-202

Kemenkes. (1979). Farmakope Indonesia Edisi Ketiga, : Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Kemenkes. (1995). Farmakope Indonesia Edisi Keempat, : Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Kemp SF, and Lockey RF. (2002), Anaphylaxis: a review of cause and mechanisms. J Allergy Clin Immunol, 110 (3), 341-348

Kempuraj D, Madhappan B, Christodoulou S, Boucher W, Cao J, Papadopoulou N, Cetrulo CL, Theoharides TC. (2005). Flavonols inhibit proinflammatory mediator release, intracellular calcium ionlevels and protein kinase C theta phosphorylation in human mast cell. Br J pharmacol, 145(7), 934-44.

Park HH, Lee S, Son HY, Park SB, Kim MS, Choi EJ, Singh TS, Ha JH, Lee MG, Kim JE, Hyun MC, Kwon TK, Kim YH, Kim SH. (2008). Flavonoids inhibit histamin release and expression of proinflammatory cytokines in mast cells. Archieves of Pharmaceutical Research, 31(10), 3-11.

Rivai H., Misfadhila, S., Sari., K.L. (2019). Analisis Kualitatif dan Kuantitatif Kandungan Kimia dari Ekstrak Heksan, Aseton, Etanol dan Air dari Rimpang Kunyit (Curcuma domestica Val). Universitas Andalas, Padang.

Riwayanti. (2015). Reaksi hipersensitivitas atau alergi. Reaksi Hipersensitivitas atau Alergi. Jurnal Keluarga Sehat Sejahtera, 13 (2), 22-27

Singh, S. B., Devi, W. R., Marina, A., Devi, W. I., Swapana, N., & Singh, C. B. (2013). Ethnobotany, phytochemistry and pharmacology of Ageratum conyzoides Linn (Asteraceae). Journal of Medicinal Plants Research, 7(8), 371–385.

Sugarda, W.O. Dewi, K.D.C. Putra, K.W.A Yogiswara, M.B. Sukawati, C.B.A. C. Sutresna, P.A.R. Dewi, N.L.G.J. Arisanti, C.I.S. Yustiantara, P.S (2019). Formulasi Sediaan Sirup Peningkat Imunitas Dari Herba Meniran (Phylantus niruri L.). Jurnal Kimia, 13(2), 139-144.

Suhendy, H. (2019). Aktivitas Immunomodulator Ekstrak Etanol Daun Babadotan [Ageratum Conyzoides (L.)] Terhadap Mencit Jantan Galur Swiss Webster. Journal of Pharmacopolium, 2(1), 9–14.

Downloads

Published

2021-08-18 — Updated on 2021-08-26