Pertumbuhan Bibit Jeruk Asal Kuok Hasil Okulasi pada Berbagai Tingkat Naungan dan Umur Batang Bawah
DOI:
https://doi.org/10.36423/agroscript.v1i2.326Abstract
Citrus that comes from Kuok is one of famous local comodity in Riau Province with limited production. To improve the production of citrus it can be done by serving the superior seed throught budding. Rootstock aged and shading levels give effect to the success of budding process. The aims of the study were to obtain the best shade level, suitable rootstock aged and the interaction of rootstock aged with shade level on budding success. This study was conducted on December 2018 to March 2019 at the Experimental Field, Faculty of Agriculture and Animals Science, Islam State University of Sultan Syarif Kasim Riau. This study used split plot design with two factors, shading levels (0%, 50%, 70%) and rootstock aged (4, 8, 12 month) with three replications. The parameters this measured in this study were growth percentage of buds, percentage of sprout, percentage of dormancy, bud burst time, length of buds and number of leaves. The results showed that shade level of 0% and the age of rootstock 4 months produced the best growth of citrus seedlings. There is interaction between the shade level 0% and rootstock aged 12 month to the growth of the budding citrus seedlings.
References
Badan Pusat Statistik. (2016). Produksi Jeruk Siam Menurut Provinsi 2012-2016.
Badan Pusat Statistik. (2017). Konsumsi Buah Dan Sayur Susenas Maret 2016.
Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika. (2014). Panduan Budidaya tanaman Jeruk. http://balitjestro.litbang.deptan.go.id/id/234.html. Diakses 4 April 2018.
Dian, A. P. S. (2013). Pertumbuhan Bibit Jeruk Keprok (Citrus nobilis) Hasil Okulasi Pada Berbagai Media Tanam dan Umur Batang Bawah Rough Lemon. Skripsi. Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Endarto, O. dan E. Martini. (2016). Pedoman Budidaya Jeruk Sehat. Balai Penelitian Tanaman Jeruk Dan Buah Subtropika (Balitjestro) Bekerja sama dengan Agfor Sulawesi.
Fatur, H. R., Roedy, S., Nur, E. S. (2018). Pengaruh Umur Batang Bawah dan Naungan Terhadap Keberhasilan Grafting pada Tanaman Durian (Durio zibethinus Murr.) Lokal. Buana Sains. 18 (1) : 21 - 28.
Fauzi, R., Meiriani., & Asil, B. (2016). Pengaruh Persentase Naungan Terhadap Bibit Mucuna bracteata D.C Asal Stek dengan Konsentrasi IAA yang Berbeda. Medan. Jurnal Agroteknologi, 4 (3) : 2114 - 2126.
Gunawan, E. (2016). Perbanyakan Tanaman. Bogor. Agromedia Pustaka. 104 hal.
Gustiarini, A., Sarman & E. I. Swari. (2017). Respon Pertumbuhan Bibit Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Asal Stum Mata Tidur Di Polybag Terhadap Persentase Naungan dan Volume Air. Fakultas Pertanian Universitas Jambi.
Harahap, J., Hafiz, F., & Sutikno, A. (2017). Jenis Dan Populasi Hama Lalat Buah (Bactrocera Spp.) Pada Tanaman Jeruk (Citrus nobilis Lour) Di Desa Kuok Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar. JOM FAPERTA, 4 (1) : 1 – 8.
Hardiyanto, Arry, S., Agus, S., Setiono & Hadi, M. (2010). Panduan Teknis Teknologi Produksi Benih Jeruk Bebas Penyakit. Kota Batu/ BALITJESTRO. 61 Hal.
Heryana, N., Saefudin, & Ling, S. (2014). Pengaruh Umur Batang Bawah Terhadap Persentase Keberhasilan Okulasi Hijau Pada Tiga Klon Karet (Hevea brasiliensis Muell Agr.). J. TIDP 1 (2), 95 - 100.
Hodijah, S. (2012). Pengaruh Understem terhadap Pertumbuhan Vegetatif Jeruk Besar (citrus grandis (l.) Osbeck) Kultivar Cikoneng. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Winaya Mukti.
Kartika, T.S & Sari, A.D.P.. (2013). Pertumbuhan Mata Tunas Jeruk Keprok (Citrus nobilis) Hasil Okulasi pada Berbagai Media Tanam dan Umur Batang Bawah Rough Lemon (C. jambhiri). Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia (JIPI), 18 (2) : 97 - 101.
Kurniawati, D., M, Santoso & E, Widaryanto. (2014). Pertumbuhan Jenis Mata Tunas Pada Okulasi Beberapa Klon Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg). Jurnal Produksi Tanaman, 6 (1) : 532-539.
Nurhasanah, F. (2003). Keberhasilan Okulasi Jeruk Manis ‘Ansui†(Citrus sinensis (L.) Osbeck) pada Batang Bawah Jeruk Rough Lemon (Citrus jambhiri Lush) yang Berbeda Umur dan Cara Penanamannya. Skripsi. Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor. 40 hal.
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. (2016). OUTLOOK Komuditas Pertanian Sub Sektor Hortikultura. Kementrian Pertanian.
Sakiroh dan Saefudin. (2014). Pengaruh Tingkat Naungan dan Media Tanam terhadap Persentase Pecah Mata Tunas dan Pertumbuhan Bibit Karet Okulasi Hijau. J. TIDP 1 (2) : 101-108.
Sutami, M. Athahillah, M.S.N. Gusti. (2009). Pengaruh umur batang bawah dan panjang entris terhadap keberhasilan sambungan bibit jeruk siam Banjar Label Biru. http://faperta.unlam.ac.id/. Diakses pada [20 Mei 2019].
Tambing, Y., & S. Launde. (2009). Kajian Umur Bibit Bawah Nangka dan Takaran Pupuk Pelengkap benih Nutrifarm-SD terhadap Keberhasilan Pertautan sambungan Pucuk. Agroland 16(1): 33-39.
Tobing, D. M. A. L., Eva, S. B. & Luthfi, A. M. S. (2013). Identifikasi Karakter Morfologi dalam Penyuluhan Deskripsi Jeruk Siam (Citrus nonilis) di Beberapa Daerah Kabupaten Karo. Medan. Jurnal Agroteknologi, 2 (1) : 72 - 85.
Wahyudi, E., Indah, P., dan Ervina, A. (2017). Perbedaan Batang Bawah dan Masa Penyimpanan Entres Terhadap Pertumbuhan Okulasi Bibit Jeruk Siam Madu (Citrus nobilis). Jurnal Agroteknologi, 8 (1) : 35 - 40.
Yusran, & Noer, A. H. (2011). Keberhasilan okulasi varietas jeruk manis pada berbagai perbandingan pupuk kandang. Litbang Sulteng, 4(2), 97-104.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be transferred to AGROSCRIPT Journal of Applied Agricultural Sciences
This is an open-access journal in accordance with the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0) license.