Pengaruh Konsentrasi Giberelin (GA3) terhadap Perkecambahan Beberapa Varietas Padi Sawah pada Cekaman Salinitas Tinggi

Authors

  • Roni Assafaat Hadi Universitas Winaya Mukti

DOI:

https://doi.org/10.36423/agroscript.v1i2.333

Abstract

Penelitian  ini  bertujuan  untuk :  (1) mempelajari  pengaruh  interaksi  antara  konsentrasi giberelin (GA3) dengan beberapa varietas padi sawah pada kondisi cekaman salinitas tinggi terhadap perkecambahan, dan (2)  konsentrasi  giberelin  (GA3)  dan  varietas  padi  sawah  yang  memberikanpengaruh  terbaik  terhadap  perkecambahan,padi  sawah. Penelitian dilaksanakan  di  Laboratorium dan Screen House Fakultas Pertanian Universitas Winaya Mukti Tanjungsari – Kabupaten Sumedangdengan ketinggian tempat 850 m dpl. Adapun waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2014 sampai dengan bulan April 2015. Penelitian menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok(RAK) pola  faktorial,  yang terdiri  atas dua  faktor  yaitu  konsentrasi  giberelin  (GA3)  dan  beberapaverietas  padi  sawah  pada  cekaman  salinitas  tinggi.  Faktor  pertama  adalah  konsentrasi  giberelin(GA3) (G), terdiri atas empat taraf : g0 = perendaman benih selama 24 jam dalam giberelin 0 mg.L-1, g1 = perendaman benih selama 24 jam dalam giberelin 20 mg.L-1, g2 = perendaman benih selama 24jam dalam giberelin 40 mg.L-1, g3 = perendaman  benih selama 24 jam dalam giberelin 60 mg L-1. Faktor kedua adalah varietas padi sawah (P), terdiri atas delapan taraf : p1 = Inpari 10, p2 = Inpari20, p3 = Inpari 25, p4 = Inpari 26, p5 = Inpari 27, p6 = Inpari 30, p7 = Inpara 4, dan p8 = Banyuasin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tterdapat pengaruh interaksi antara konsentrasi giberelin dan beberapa varietas padi sawah pada cekaman salinitas tinggi terhadap perkecambahan padi sawahdan  terdapat  konsentrasi  giberelin (GA3) dan  varietas  padi  sawah yang  menghasilkan perkecambahan, pertumbuhan dan hasil terbaik pada cekaman salinitas tinggi.

References

Afzal, I., Basra, S.M.A dan Iqbal, A. (2005). The Effect of Seed Soaking With Plant Growth Regulators on Seedling Vigor of Wheat Under Salinity Stress. Journal of Stress Physiology and Biochemistry, 1(1), 6 – 14.

Aksi Agraris Kanisius. (1990). Budidaya Tanaman Padi. Kanisius, Yogyakarta.

Aksi Agraris Kanisius. (1992). Budidaya Tanaman Padi. Kanisius, Yogyakarta.

Arteca, R.N. (1996). Plant Growth Substances: Principles and Applications. Chapman and Hall, New York.

Ashraf, M. dan Foolad, M.R. (2005). Pre-sowing Seed Treatment - a Shotgun Approach to Improve Germination, Growth and Crop Yield Under Saline and Non-saline Conditions. Adv. Agron. 88, 223-271.

Audus, L.J. (1972). Plant Growt Substances. Leonard Hill Books. London.

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. (2007). Pengelolaan Tanaman Terpadu Padi Lahan Rawa Pasang Surut. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Jakarta.

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. (2010). Deskripsi Varietas Unggul Baru. Padi. Balibangtan - Kementerian Pertanian, Sukamandi.

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. (2013). Deskripsi Varietas Unggul Baru. Padi. Balibangtan - Kementerian Pertanian, Sukamandi.

Castro, R.V., dan Sabado, S.R. (1977). Influence of Varying Level of Salt Applied at Different Stages on The Growth and Yield of Rice. Grains J., 2(3), 43 – 45.

Copeland, L.O. (1978). Seed Germination. Principles of Seed Science and Technology 4: 7. Burgess Publishing Company, Minneapolis – Minnesota.

Sasmitamihardja, D dan Arbayah,S. (1996). Fisiologi Tumbuhan. Jurusan Biologi FMIPA IPB, Bogor.

Priyansyah, D.R. (2012). Keragaan dan Identifikasi Genotip Padi Sawah Toleran Terhadap Cekaman Salinitas Tinggi. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Winaya Mukti, Tanjungsari.

Devian. (2012). Karakteristik dan Deskripsi Tanaman Padi. URL: http://pagemenu.blogspot. com/2012/09/karakteristik-dan-deskripsi-tanaman-padi.html (diakses tanggal 13 Agustus 2014).

Dharmawan, A. (2005). Ekologi Hewan. Malang: Universitas Muhammadiyah Press.

Campbell. (2003). Biologi Jilid 2. Erlangga, Jakarta.

Direktorat Jendral Prasarana dan Sarana Pertanian. (2013). Kajian Potensi Lahan Untuk Perluasan Tanaman Padi Sawah. Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian, Kementerian Pertanian Republik Indonesia.

Doorenbos, J. dan Pruitt, W.O. (1977). Guidlines for Predicting Crop Water Requirements. FAO Irrigation and Drainage Paper. Food and Agriculture Organization of The United Nations. Rome. 61.

Dunand, R. T. (1999). Improvement of Rice Production With Plant Growt Regulators. Rice Research Centre. Lousiana State University.

Dunand, R. T. dan Dilly, R.R. (1997). New Use for Gibberelic Acid Seed Treatment in Rice. Louisiana Agriculture 40 (2) : 20.

Dwijoseputro. (1984). Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Granesia, Jakarta.

Esrita. (2010). Dalam Erlin Yuli A., Tutik Nurhidayati dan Kristanti Indah P. 2011. Aplikasi Zat Pengatur Tumbuh Indole Acetic Acid (IAA) dan Kinetin pada Cekaman Salinitas (NaCl) Terhadap Pertumbuhan Eksplan Nodus Kultur Jaringan Tembakau (Nicotiana tabacum L. var. Prancak 95). Tugas Akhir. Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.

Food and Agriculture Organization. (2005). 20 Hal untuk Diketahui Tentang Dampak Air Laut pada Lahan di Provinsi NAD. URL: http://www.fao.org (diakses tanggal 13 Agustus 2014).

Hess, D. (1975). Plant Physiology. Springer – Verlag New York Inc. United State of America. 333p. Dalam Wattimena, G.A. 1988. Zat Pengatur Tumbuh Tanaman. Pusat Antar Universitas IPB, Bogor. 247 hal.

Wiroatmodjo, J. (1986). Biofiltrasi pada Budidaya Padi di Daerah yang Terkena Intrusi Air Laut. Buletin Agronomi 19 (1).

Downloads

Published

2020-01-02

How to Cite

Hadi, R. A. (2020). Pengaruh Konsentrasi Giberelin (GA3) terhadap Perkecambahan Beberapa Varietas Padi Sawah pada Cekaman Salinitas Tinggi. AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences, 1(2). https://doi.org/10.36423/agroscript.v1i2.333

Issue

Section

Articles