Uji Perkecambahan Benih Padi Lokal Jawa Barat Akibat Pemberian Giberelin pada Kondisi Cekaman Rendaman

Authors

DOI:

https://doi.org/10.36423/agroscript.v2i1.356

Abstract

ABSTRAK

 

Penelitian ini mengkaji pengaruh konsentrasi giberelin terhadap perkecambahan padi lokal Jawa Barat pada kondisi cekaman rendaman.

Upaya peningkatan produksi beras Nasional dihadapkan pada masalah cekaman biotik dan abiotik yang dapat mengganggu pertumbuhan dan hasil tanaman padi. Varietas padi tahan rendaman dibutuhkan untuk mengantisipasi terjadinya penurunan hasil akibat banjir.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan terhadap perkecambahan padi lahan rawan banjir, diantaranya :

  1. Konsentrasi giberelin (g2) 10 mg.L-1 memberikan hasil terbaik pada pengamatan untuk masing-masing varietas lokal mesir (v1).
  2. Varietas tanaman padi secara mandiri berpengaruh terhadap jumlah kecambah umur 14 HST (hari setelah tanam), dan vigor benih.

Author Biography

Roni Assafaat Hadi, Universitas Winaya Mukti

Agriculture Faculty

References

Arteca, R.N. 1996. Plant Growth Substances : Principles and Applications. Chapman and Hall, New York.

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2013. Deskripsi Varietas Unggul Baru. Padi. Balibangtan - Kementerian Pertanian, Sukamandi.

Balai Penelitian Tanaman Padi. 2005. Varietas Padi Toleran Salinitas. Balitpa, Sukamandi.

Brian P.W. and Hemming H.G. 1955. The Effect of Gibberellic Acid on Shoot Growth of Pea Seedlings. Physiologia Plantarum. Vol. 8, Issue 3, July 1955 : 669 – 681.

Campbell, Neil A. 2002. Biologi Jilid 2. Erlangga : Jakarta.

Copeland, L.O. 1978. Seed Germination. Principles of Seed Science and Technology 4 : 7. Burgess Publishing Company, Minneapolis – Minnesota.

Dharmawan, Agus. 2005. Ekologi Hewan. Malang : Universitas Muhammadiyah Press. Campbell, at. Al. 2003. Biologi Jilid 2. Erlangga, Jakarta.

Direktorat Jendral Prasarana dan Sarana Pertanian. 2013. Kajian Potensi Lahan Untuk Perluasan Tanaman Padi Sawah. Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian, Kementerian Pertanian Republik Indonesia.

Kurniasih, B. 2002. Pengaruh Salinitas Terhadap Perkecambahan. Agr. UMY 10 : 14 – 23.

Lita Sutopo. 2004. Teknologi Benih. Pengujian Benih – Vigour Benih. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Manurung, S.O. dan M. Ismunadji. 1988. Morfologi dan Fisiologi Padi. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, Bogor.

Marschner, H. 1998. Mineral Nutrition of Higher Plants. Dalam Ratna Yuniati. 2004. Penapisan Galur Kedelai Glycine max L. Toleran Terhadap NaCl untuk Penanaman di Lahan Salin. Makara, Sains Vol. 08, No. 1, April 2004 : 21 - 24. FMIPA Universitas Indonesia, Depok.

Moore, Thomas C. 1979. Biochemistry and Physiology of Plant Hormones. Springer – Verlag New York Inc., New York.

Neumann P.M., E. V. Volkenburgh and R. E. Cleland. 1988. Plant Physiol. 88-233.

Orcutt D. M. and E. T. Nielsen. 2000. The Physiology of Plant Under Stress : Soil and Biotic Factors. Dalam Ai Komariah, H. 2011. Tanaman pada Lingkungan Tercekam Edisi 2. Winaya Mukti University Press, Bandung.

Osmand. 1987. Ecology 2nd Edition : Individual, Populations and Communities. Boston Oxford, London.

Pearson dan Ayres. 1960. Dalam Sriwidodo. 1985. Penyaringan Sifat Toleran Terhadap Salinitas pada Padi Sawah dan Kaitannya dengan Beberapa Karakter Agronomik. Tesis. Fakultas Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Ratna Yuniati. 2004. Penapisan Galur Kedelai Glycine max L. Toleran Terhadap NaCl untuk Penanaman di Lahan Salin. Makara, Sains Vol. 08, No. 1, April 2004 : 21 - 24. FMIPA Universitas Indonesia, Depok.

Sadjad, S. 1993. Dari Benih Kepada Benih. Grasindo, Jakarta.

Salisbury, F.B. 1957. Plant Life. Scientific American Inc., New York.

Salisbury, F.B. and Cleon W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan : Biokimia Tumbuhan. ITB, Bandung.

Salisbury, F.B. dan C.W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan. Penerjemah: Diah R., Lukman dan Sumaryono). Jilid 1. Edisi Keempat. Penerbit ITB. Bandung.

Sinaga. 2008. Peran Air Bagi Tanaman. http:// puslit.mercubuana.ac.id/ file/8artikel%20sinaga.pdf. Diunduh 5 Juli 2009.

Sitompul, S.M. dan B. Guritno. 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman. UGM-Press. Yogyakarta.

Soemartono, Bahrin Samad dan R. Hardjono. 1982. Bercocok Tanam Padi. C. V. Yasaguna, Jakarta.

Sumarsono, S. Anwar, S. Budianto dan D. W. Widjayanto. 2006. Penampilan Morfologi dan Produksi Bahan Kering Hijauan Rumput Gajah dan Kolonjono di Lahan Pantai yang Dipupuk dengan Pupuk Organik dan Dua Level Pupuk Urea. Fakultas Peternakan Universitas Dipenogoro, Semarang.

Toto Warsa dan Cucu, S. A. 1982. Teknik Perancangan Percobaan (Rancangan dan Analisis). Serial Pengenalan Dasar – dasar Statistik Terapan. Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Bandung.

Waskom, R.M., T.A. Bauder, J.G. Davis and G.E. Cardon. 2003. Diagnosing Saline and Sodic Soil Problems. CSU Cooperative Extension Fact Sheet no. 0.521. CSU Cooperative Extension, Ft. Collins, CO.

Wareing, P.F. and Phillips, I.D.J. 1981. Growth And Differentiation In Plants. 3rd edition. Pergamon Press. New York.

Widjaja - Adhi, I.P.G., IGM. Subiksa, Sutcipto Ph. dan B. Radjagukguk. 1990. Pengelolaan Tanah dan Air Lahan Pasang Surut, Studi Kasus Karang Agung, Sumatera Selatan. Dalam Usaha Tani di Lahan Pasang Surut dan Rawa. Risalah Seminar Hasil Penelitian Proyek Swamps II. Bogor, 19 - 21 September 1989.

Yan, W., R. Dilday, R. Helms and F. Bourland. 2004. Effect of Giberrellic Acid on Rice Germination and Seedling Emergence in Stress Condition. Arkansas Agricultural Experiment Station Research Series 517. 303 – 316.

Downloads

Published

2020-06-30

How to Cite

Hadi, R. A. (2020). Uji Perkecambahan Benih Padi Lokal Jawa Barat Akibat Pemberian Giberelin pada Kondisi Cekaman Rendaman. AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences, 2(1), 1–9. https://doi.org/10.36423/agroscript.v2i1.356

Issue

Section

Articles