Kajian Penggunaan Antibiotik pada Komoditas Perkebunan

Authors

  • Farriza Diyasti Direktorat Perlindungan Perkebunan-Direktorat Jenderal Perkebunan
  • Eva Lizarmi Direktorat Perlindungan Perkebunan-Direktorat Jenderal Perkebunan

DOI:

https://doi.org/10.36423/agroscript.v3i2.826

Keywords:

Antimicrobial, Bactericides, Ralstonia, Resistensi, PHT

Abstract

Resistensi antimikroba (Antimicrobial Resistence/AMR) telah menjadi isu global yang mengkhawatirkan kesehatan masyarakat. Selain disebabkan penggunaan obat-obatan pada manusia dan hewan, pengaplikasian bakterisida yang mengandung antibiotik juga mengambil peran terjadinya AMR ini. Khusus pada komoditas perkebunan, diperoleh informasi penyakit yang disebabkan oleh bakteri umumnya berasal dari kelompok Ralstoniaceae. Data penggunaan bahan pengendali berupa bakterisida yang mengandung antibiotik di lapangan masih sangat terbatas, sehingga menjadi kendala pemangku kepentingan dalam mengambil kebijakan terkait penggunaan antibiotik ini. Tulisan ini bertujuan mengkaji penggunaan antibiotik pada komoditas perkebunan dengan mengumpulkan dan menelaah informasi dari berbagai sumber. Berdasarkan data yang terhimpun, penggunaan antibiotik dalam mengendalikan penyakit bakteri pada komoditas perkebunan masih pada kategori risiko rendah, dan telah lama tidak direkomendasikan lagi sejak  diterapkannya Gerakan Pengendalian Hama Terpadu (PHT) pada tahun 2018, dengan mengkombinasikan beberapa teknik pengendalian yang ramah lingkungan. Namun tindakan pengawasan tetap harus dilakukan secara ketat di lapangan untuk menghindari terjadinya resistensi antibiotik yang berdampak buruk bagi lingkungan.

References

[DITLINBUN]. Direktorat Perlindungan Perkebunan. (2021). Sistem Pelaporan dan Rekapitulasi Data OPT (SiPeReDa). sipereda.ditjenbun.pertanian.go.id.

[KEMENKES]. Kementerian Kesehatan. (2015). Penggunaan antibiotik bijak dan rasional kurangi beban penyakit infeksi.URL:https://www.kemkes.go.id/article/view/15081100001/penggunaan-antibiotik-bijak-dan-rasional-kurangi-beban-penyakit-infeksi.html. (diakses pada 15 September 2021).

Chen, J., Yu, Y., Li, S., & Ding, W. (2016). Resveratrol and coumarin: Novel agricultural antibacterial agent against Ralstonia solanacearum in vitro and in vivo. Molecules 21. https://doi.org/10.3390/molecules21111501

Chen, Y., Yan, F., Chai, Y., Liu, H., Kolter, R., Losick, R., & Guo, J. (2013). Biocontrol of tomato wilt disease by Bacillus subtilis isolates from natural environments depends on conserved genes mediating biofilm formation. Environmental Microbiology, 15(3), 848–864. doi: 10.1111/j.1462- 2920.2012.02860.x.

Dall, C. (2020). Study questions antibiotic recommendations for crops. URL: https://www.cidrap.umn.edu/news-perspective/2020/06/study-questions-antibiotic-recommendations-crops. (diakses pada 2 Oktober 2021).

FAO & WHO. 2015. Codex Alimentarius: Codes texts of foodborne antimicrobial resistance. Rome, FAO and Geneva, WHO. 223 pp. URL: http://www.fao.org/3/a-i4296t.pdf. (diakses pada 2 Oktober 2021).

Hariyadi, BW. (2017). Analisis kehilangan hasil pada tanaman cengkeh akibat serangan bakteri pembuluh kayu cengkeh (BPKC) studi kasus di kecamatan wonosalam kabupaten jombang. J Gontor AGROTECH Science Vol. 3 No. 1, Juni 2017 DOI: 10.21111/agrotech.v3i1.899. URL: http://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/agrotech. (diakses 15 Oktober 2021).

Hidayanti, E., & Yuniari, F. (2013). Perkembangan serangan penyakit bakteri pembuluh kayu cengkeh (BPKC), Pseudomonas syzygii di Provinsi Jawa Timur. URL: adoc.pub_perkembangan-serangan-penyakit-bakteri-pembuluh-ka.pdf (diakses pada 4 Oktober 2021).

Irwan, S. (2013). Hama dan penyakit tanaman cengkeh. URL: http://syarifirwan.blogspot.com/2013/06/hama-dan-penyakit-cengkeh-tanaman.html. (diakses pada 20 Oktober 2021).

Jacobs A. (2019). Citrus Farmers Facing Deadly Bacteria Turn to Antibiotics, Alarming Health Ofcials—The New York Times. The New York Times. URL: https:// www.nytimes.com/2019/05/17/health/antibiotics-oranges-forida.html. (diakses pada 18 Oktober 2021).

Kurenbach, B., Hill, AM., Godsoe, W., Van Hamelsveld, S., Heinemann, JA. (2018). Agrichemicals and antibiotics in combination increase antibiotic resistance evolution. PeerJ. 2018;6(10):e5801.

Kusumawati, DE., & Istiqomah. (2018). PEMANFAATAN Bacillus subtilis dan Pseudomonas fluorescens DALAM PENGENDALIAN HAYATI Ralstonia solanacearum PENYEBAB PENYAKIT LAYU BAKTERI PADA TOMAT. Jurnal Agro 5(1), 2018.

Masnilah, R., & Pradana, AP. (2019). Penyakit Pada Tanaman Tembakau dan Teknik Pengendaliannya. Univ.Jember. URL: Penyakit Pada Tanaman Tembakau dan Teknik Pengendaliannya (slideshare.net). (diakses pada 7 Oktober 2021).

McManus, PS. (2014). Does a drop in the bucket make a splash? Assessing the impact of antibiotic use on plants. J Curr Opin Microbiol, 19(1):76–82.

Nasrun & Nurmansyah. (2016). Keefektifan formula Pseudomonas fluorescens untuk mengendalikan penyakit layu bakteri dan meningkatkan pertumbuhan tanaman nilam. J Perhimpunan Fitopatologi Indonesia, Volume 12, Nomor 2, Maret 2016 Halaman 46–52 DOI: 10.14692/jfi.12.2.46.

O’Neill J. (2015). Antimicrobials in agriculture and the environment: reducing unnecessary use and waste. URL: http://amr-review.org/sites/default/fles/Antim icrobialsinagricultureandtheenvironment-Reducingunnecessaryuseand waste.pdf. (diakses pada 18 Oktober 2021).

Pal, C., Bengtsson-Palme, J., Kristiansson, E., Larsson, DGJ. (2015). Co-occurrence of resistance genes to antibiotics, biocides and metals reveals novel insights into their co-selection potential. J BMC Genomics 16(1):964.

Rahayu M. (2015). Penyakit layu bakteri bioekologi dan cara pengendaliannya. URL: https://balitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2015/06/16._OK_mudjiOK_284-305-1.pdf. (diakses pada 18 Oktober 2021).

Raini, M. (2015). Kajian pestisida berbahan aktif antibiotika. Media Litbangkes, Vol. 25 No. 1, hal 33 – 42.

Rivero-Menendez, O, Alastruey-Izquierdo, A., Mellado, E. & Cuenca-Estrella, M. 2016. Triazole resistance in Aspergillus spp.: A worldwide problem? Journal of Fungi, 2(3): 21. DOI 10.3390/jof2030021.

Stockwell, & Duffy, B. (2012). Use of antibiotics in plant agriculture. Rev. sci. tech. Off. int. Epiz., 31 (1), p.199-210.

Sundin, GW. & Wang, N. (2019). Annual Review of Phytopathology Antibiotic Resistance in Plant-Pathogenic Bacteria George W. URL: Antibiotic Resistance in Plant-Pathogenic Bacteria (stopamr.eu). (diakses pada 15 Oktober 2021).

Sundin, GW. (2018). Plant disease and control (antibiotic use). URL: https://www.hhs.gov/sites/default/files/sundin-paccarb-2018.pdf . (diakses pada 20 Oktober 2021).

Taylor, P., & Reeder, R. (2020). Antibiotic use on crops in low and middle-income countries based on recommendations made by agricultural advisors. J CABI Agric Biosci 1:1 https://doi.org/10.1186/s43170-020-00001-y.

Trianom, B., Arwiyanto, W., & Joko, T. (2019). Morphological and Molecular Characterization of Sumatra Disease of Clove in Central Java, Indonesia. URL: https://www.researchgate.net/publication/331062245_Morphological_and_Molecular_Characterization_of_Sumatra_Disease_of_Clove_in_Central_Java_Indonesia. (diakses pada 29 September 2021).

Utami, ER. (2012). Antibiotika, resistensi, dan rasionalitas terapi. URL: ejournal.uin-malang.ac.id/index.php/sainstis/article/view/1861. (diakses pada 10 Oktober 2021)

Wan M, Gu R, Zhang T, Zhang Y, Ji H, Wang B, et al. (2019). Conficts of interests when connecting agricultural advisory services with agri-input businesses. Agriculture. 9(10):218.

Weller, D. M., Mavrodi, D. V, van Pelt, J. A., Pieterse, C. M. J., van Loon, L. C., & Bakker, P. A. H. M. (2012). Induced systemic resistance in Arabidopsis thaliana against Pseudomonas syringae pv. tomato by 2, 4- diacetylphloroglucinol-producing Pseudomonas fluorescens. Phytopathology, 102(4), 403–412. https://doi.org/10.1094/PHYTO-08- 11-0222.

Downloads

Published

2022-03-03

How to Cite

Diyasti, F., & Lizarmi, E. (2022). Kajian Penggunaan Antibiotik pada Komoditas Perkebunan. AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences, 3(2), 99–112. https://doi.org/10.36423/agroscript.v3i2.826

Issue

Section

Articles