Performa Skor Kondisi Badan (BCS) dan Fisiologis Kambing Peranakan Etawa Pada Sistem Pemeliharaan Intensif dengan Semi-Intensif
DOI:
https://doi.org/10.36423/baar.v7i2.2360Abstrak
Kambing Peranakan Etawah (PE) merupakan sumber daya genetik yang menjanjikan untuk produksi daging karena memiliki kemampuan adaptasi dan produktivitas yang baik. Skor Kondisi Tubuh (Body Condition Score/BCS) berfungsi sebagai indikator praktis untuk menilai cadangan lemak dan kualitas manajemen pemeliharaan, sedangkan parameter fisiologis seperti denyut jantung, suhu tubuh, dan frekuensi pernapasan memberikan gambaran mengenai kesejahteraan ternak pada kondisi pemeliharaan yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi performa BCS dan respons fisiologis kambing PE pada sistem pemeliharaan intensif di Teaching Farm Sandongan (Lingsar) dan sistem semi-intensif di Teaching Farm Sambik Elen (Bayan). Penelitian dilaksanakan pada 1–30 Juni 2025 dengan menggunakan 32 ekor kambing (20 ekor di Sandongan dan 12 ekor di Sambik Elen). BCS dinilai dengan skala 1–5, sedangkan parameter fisiologis diukur pada pukul 09.00–10.00 WITA. Data dianalisis menggunakan uji t pada taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kambing di Sambik Elen memiliki BCS yang lebih tinggi secara signifikan (3,6±0,49) dibandingkan dengan di Sandongan (2,4±0,60) (P<0,05), yang mencerminkan adanya perbedaan nutrisi dan manajemen antar lokasi. Namun, denyut jantung, suhu tubuh, dan frekuensi pernapasan tidak berbeda nyata (P>0,05) dan masih berada dalam kisaran fisiologis normal. Temuan ini menegaskan bahwa sistem pemeliharaan lebih berpengaruh terhadap BCS dibandingkan stabilitas fisiologis, sehingga ketersediaan pakan dan manajemen pemeliharaan menjadi faktor penting dalam menjaga produktivitas optimal kambing PE.
Kata kunci: Body Condition Score, Fisiologis, Kambing Peranakan Etawah, Manajemen.
Referensi
Aminurrahman, A., Priyanto, R., & Jakaria, J. 2021. Evaluasi Ukuran-Ukuran Tubuh pada Sapi Belgian Blue, Peranakan Ongole dan Silangannya. Jurnal Agripet, 21(1).
Çam, M., Olfaz, M., & Soydan, E. 2010. Body measurements reflect body weights and carcass yields in Karayaka sheep. Asian Journal of Animal and Veterinary Advances, 5(2).
Esmay, M. L. 1978. Principle of Animal environmental. Texbook Ed. AVI Publishing Company, Inc. Wesport, Co.
Kellogg, W. (n.d.). With Dairy Cattle. University of Arkansas Cooperative Extension, 1–6. https://www.uaex.edu/publications/PDF/FSA-4008.pdf
Maesya, A., & Rusdiana, S. 2018. Prospek pengembangan usaha ternak kambing dan memacu peningkatan ekonomi peternak. Agriekonomika. https://journal.trunojoyo.ac.id/agriekonomika/article/view/4459/0
Nugraha, W. T. 2021. Bangsa-Bangsa Ternak Perah. CV. Pena Persada. Jawa Tengah.
Nurmi, A. 2016. Respons fisiologis domba lokal dengan perbedaan waktu pemberian pakan dan panjang pemotongan bulu. EKSAKTA: Jurnal Penelitian Dan Pembelajaran MIPA, 1(1).
Payne, W. J. A. 1993. Pengantar Peternakan di Daerah Tropis.
Pramono, H., Suharyati, S., & Santosa, P. E. 2014. Respon fisiologis kambing boerawa jantan fase pascasapih di dataran rendah dan dataran tinggi. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu, 2(2).
Prasita, D., Samsudewa, D., & Setiatin, E. 2015. Hubungan antara Body Condition Score(BCS) dan lingkar panggul terhadap litter size Kambing Jawarandu di Kabupaten Pemalang. Agromedia, 33(2), 65–70.
Purwanto, H., & Muslih, D. 2006. Tata laksana pemeliharaan pedet sapi perah. Temu Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian.
Rianita, R. 2014. Laporan Pratikum Ilmu Tilik Ternak Pendugaan Bobot Badan dan Body Condittion Scoreing (BCS) Kambing PE. Jurusan Perternakan, Fakultas Pertanian. Universitas Sri Wijaya.
Roche, J. R., Friggens, N. C., Kay, J. K., Fisher, M. W., Stafford, K. J., & Berry, D. P. 2009. Invited review: Body condition score and its association with dairy cow productivity, health, and welfare. Journal of Dairy Science, 92(12), 5769–5801.
Saleh, A. A., Rashad, A. M. A., Hassanine, N. N. A. M., Sharaby, M. A., & Zhao, Y. 2021. Evaluation of morphological traits and physiological variables of several Chinese goat breeds and their crosses. Tropical Animal Health and Production, 53(1). https://doi.org/10.1007/s11250-020-02549-3
Sarwono, B. 1991. Beternak kambing unggul. Niaga Swadaya.
Sitaresmi, P. I., Widyobroto, B. P., Bintara, S., & Widayati, D. T. 2020. Effects of body condition score and estrus phase on blood metabolites and steroid hormones in Saanen goats in the tropics. Veterinary World, 13(5), 833–839. https://doi.org/10.14202/vetworld.2020.833-839
Smith, J. B., & Mangkoewidjojo, S. (1988). Pemeliharaan, pembiakan dan penggunaan hewan percobaan di daerah tropis. Penerbit Universitas Indonesia.
Sudjana, D. R. 2005. Metode statistika.
Susilorini, T. E., Maylinda, S., Surjowardojo, P., & Suyadi, S. 2014. Importance of body condition score for milk production traits in Peranakan Etawah goats.
Thompson, J., & Meyer, H. 2006. Body condition score of sheep [Internet].[Diunduh 2022 Jun 10]. Tersedia Pada: Http://Oregonstate. Edu/Dept/Animal. s Ciences/Bes. Html.
Widiyono, I., Sarmin, S., & Yanuartono, Y. 2020. Influence of body condition score on the metabolic and reproductive status of adult female Kacang goats. Journal of Applied Animal Research, 48(1), 201–206. https://doi.org/10.1080/09712119.2020.1764361.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Aminurrahman Aminurrahman, Rezki Amalyadi, I Gede Nano Septian, Ryan Aryadin Putra

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.