PENGARUH PEMBERIAN LIMBAH KULIT KECAMBAH KACANG HIJAU TERHADAP ENERGI METABOLIS, LEMAK ABDOMINAL DAN BOBOT BADAN AKHIR ITIK MAGELANG JANTAN

Penulis

  • Catur Basuki Universitas Diponegoro
  • I Mangisah Universitas Diponegoro
  • B Sukamto Universitas Diponegoro

DOI:

https://doi.org/10.36423/baar.v1i2.269

Abstrak

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian limbah kecambah kacang  hijau  dalam  ransum  terhadap  energi  metabolis,  lemak  abdominal  dan bobot badan akhir pada itik Magelang jantan.Magelang jantan. Materi yang digunakan adalah itik Magelang jantan umur 4 minggu sebanyak 120 ekor dengan rata-rata bobot badan 930,66 ± 136 g. Rancangan percobaan  yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan dan 5 kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 6 ekor itik. Perlakuan yang digunakan meliputi  T0  =  Ransum  kontrol,  T1  =  Ransum  dengan  5%  tepung  limbah kecambah kacang hijau, T2 = Ransum dengan 10% tepung limbah kecambah kacang hijau dan T3 = Ransum dengan 15% tepung limbah kecambah kacang hijau.  Parameter  yang  diamati  adalah  energi  metabolis,  lemak  abdominal  dan bobot badan akhir yang diuji menggunakan uji F tabel. Weight  Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tepung limbah kecambah kacang hijau berpengaruh nyata (p> 0,05) terhadap energi metabolis dan tidak berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap konsumsi ransum, lemak abdominal dan bobot badan akhir. Kesimpulan  dari  penelitian  ini  adalah  penggunaan  tepung  limbah kecambah kacang hijau dalam ransum sampai 15% menurunkan energi metabolis tetapi tidak meningkatkan bobot badan akhir itik Magelang jantan, serta belum mampu menurunkan kadar lemak abdominal terhadap itik magelang jantan.

Kata Kunci: itik Magelang, limbah kecambah kacang hijau, energi metabolis, lemak abdominal, bobot badan akhir.

Referensi

Abun. 2007. Pengukuran Nilai Kecernaan Ransum yang mengandung Limbah Udang Windu Produk Fermentasi pada Ayam Petelur. Makalah Ilmiah. Universitas Padjadjaran. Jatinangor.

Badan Standardisasi Nasional Indonesia 2006. SNI. 01-3908-2006: Pakan Itik Meri (Duck Starter).

Bintang, I, A, K,. M. Silalahi, T. Antawidjaya dan Y.C. Rahardjo. 1997. Pengaruh berbagai tingkat kepadatan gizi ransum terhadap kinerja pertumbuhan itik jantan lokal dan silangannya. Balai Penelitian Ternak Bogor. Bogor.

Dewanti, R,, M. Irham dan Sudiyono. 2013. Pengaruh penggunaan eceng gondok (Eichornia crassipes) terfermentasi dalam ransum terhadap persentase karkas, nonkarkas dan lemak abdominal itik lokal jantan umur delapan minggu, Buletin Peternakan. 37(1):19-25

Imawan, M. R. Sutrisna, R. Kurtini T. 2016. Pengaruh Ransum dengan Kadar Protein Kasar berbeda Terhadap Pertumbuhan Itik Betina Mojosari. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu: 4(4): 300-306.

Mahfudz. L. D., T. A. Sarjana dan W. Sarengat. 2011. Efisiensi Penggunaan Protein Ransum yang Mengandung Limbah Destilasi Minuman Beralkohol (LDMB) Oleh Burung Puyuh (Coturnix coturnix japonica) Jantan. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2010. Fakultas Peternakan, Universitas Diponegoro. Semarang. Hal. 887−894.

Mangisah. I., M.H. Nasoetion, W. Murningsih dan Arifah. 2008. Pengaruh serat kasar ransum terhadap pertumbuhan, produksi dan penyerapan volatile fatty acids pada itik tegal. Majalah Ilmiah Peternakan : 10 (3) : 83-88.

Mangisah. I., B. Sukamto dan M. H. Nasution. 2009. Implementasi daun eceng gondok fermentasi dalam ransum itik. Journal Indonesia Tropical Animal Agriculture. 34 (2) : 127–133.

Maryuni, S. S. dan C. H. Wibowo. 2005. Pengaruh Kandungan Lisin dan Energi Metabolis dalam Ransum yang mengandung Ubi Kayu Fermentasi terhadap Konsumsi Ransum dan Lemak Ayam Broiler. J. Indon. Trop. Anim. Agric. 30(1):26-33.

Poendjiadji A. 2005. Dasar-dasar biokimia. UI Press. Jakarta.

Rahayu, I., Sudaryani, T., dan Santosa, H. 2011. Panduan Lengkap Ayam. PT. Penebar Swadaya. Jakarta.

Saputra, P. H., O, Sjofjan dan I. H. Djunaidi. 2001. Pengaruh Pemberian Fitobiotik meniran(Phyllanthus niruri, L.) dalam pakan terhadap kecernaan protein kasar dan energi metabolis ayam pedaging. Universitas Brawijaya. Malang.

Setiawan. I dan E. Sujana. 2009. Bobot Akhir, Persentase Karkas dan Lemak abdominal Ayam Broiler yang Dipanen pada umur yang berbeda. Seminar Nasional Fakultas Peternakan Unpad “Pengembangan Sistem Produksi dan Pemanfaatan Sumber daya Lokal Untuk Kemandirian Pangan Asal Ternakâ€. Bandung. ISBN:978-602-95808-0-8.

Soeharsono. 1977. Respon Ayam Broiler terhadap Berbagai Kondisi Lingkungan, Universitas Padjajaran. Bandung. (Disertasi Doktor),

Supriyadi. 2009. Panduan Lengkap Itik. Penebar Swadaya. Jakarta

Maryuni, S. S. dan C. H. Wibowo. 2005. Pengaruh Kandungan Lisin dan Energi Metabolis dalam Ransum yang mengandung Ubi Kayu Fermentasi terhadap Konsumsi Ransum dan Lemak Ayam Broiler. J. Indon. Trop. Anim. Agric. 30(1):26-33.

Tanwiriah, W., D. Garnida dan I.Y. Asmara. 2006. Pengaruh Tingkat Protein dalam Ransum terhadap Performan Entok Lokal pada Periode Pertumbuhan. Seminar Teknologi Peternakan dan Veteriner. Fakultas Peternakan Universitas Padjajaran. Bandung.

Yuniarti, M. Fajar, W. Vitus, D, Y, B, I. 2015. Kecernaan protein dan energy metabolis akibat pemberian zat aditif cair buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) pada burung puyuh japonica betina umur 16-50 hari. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan. 25(3): 45-52.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2019-10-03