Hubungan Karakteristik Feses dan Kecernaan Bahan Kering pada Kambing Kejobong Muda dan Dewasa yang diberi Proporsi Hijauan dan Konsetrat Berbeda

Penulis

  • Dea Alfia Rizky Universitas Diponegoro
  • A. Purnomoadi Universitas Diponegoro
  • Sutaryo Sutaryo Universitas Diponegoro

DOI:

https://doi.org/10.36423/baar.v2i2.299

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji karakteristik feses dan kecernaan bahan kering (BK) pada kambing Kejobong muda dan dewasa yang diberi pakan dengan imbangan hijauan dan konsentrat berbeda. Materi yang digunakan adalah 8 ekor kambing Kejobong muda (5 bulan) dengan bobot badan (BB) 14,03 ± 1,46 (CV 10,43%), 8 ekor kambing Kejobong dewasa (9 bulan) dengan BB 22,32 ± 1,99 kg (CV 8,92%). Pakan yang diberikan berupa pakan komplit bentuk pellet yang tersusun atas rumput Kolonjono (Panicum muticum) dan konsentrat dengan bahan pakan penyusun adalah (gaplek, bungkil kedelai, dedak padi, molases dan  mineral mix). Penelitian menggunakan rancangan tersarang (nested design) dengan faktor pakan dalam umur. Kambing muda dan dewasa diberi pakan dengan rasio hijauan dan konsentrat yang berbeda (T1= 70% rumput : 30% konsentrat dan T2= 30% rumput : 70% konsentrat). Parameter yang diamati adalah karakteristik feses meliputi keremahan, kepipihan kadar air dan kecernaan BK. Data dianalisis menggunakan Uji-T. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan umur dan proporsi pakan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap karakteristik feses. Perbedaan umur dan proporsi hijauan dan konsentrat yang berbeda tidak mempengaruhi karakteristik feses dan kecernaan pada kambing Kejobong.Kata kunci : umur, kambing Kejobong, kecernaan bahan kering, karakteristik feses

Referensi

Anggorodi. 1994. Ilmu Makanan Ternak Umum. Penerbit Gramedia. Jakarta.

Arora, S. P. 1989. Pencernaan Mikrobia pada Ruminansia. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta

Johnson, R. and W. Taylor. 2001. Skills for Midwifery Practice. Elsevier Science. University of Hertfordshire, New Zealand.

Parakkasi, A. 1999. Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak. Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta.

Puastuti, W. 2009. Manipulasi bioproses dalam rumen untuk meningkatkan penggunaan pakan berserat. J. Wartazoa. 19: 180 – 190.

Purbowati, E. and E. Rianto. 2009. Study of Physical Characteristics and Performance of Kejobong Goats in Kejobong, Purbalingga, Central Java, Indonesia. AAPP Animal Science Congress 14th. Taiwan.

Putro, G. A. 2010. Pengaruh suplementasi probiotik cair EM4 terhadap kecernaan bahan kering dan bahan organik ransum domba lokal jantan. Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Skripsi.

Santoso, S. A. B., G. Puspitasari, A. Muktiani, Sunarso dan A. Purnomoadi. 2015. A sytudy on the use of fecal characteristics for fees digestibility determination in goat. J. Indon. Trop. Anim. Agric 40 (1): 59 -67.

Santoso, S. A. B., G. Puspitasari, A. Muktiani, Sunarso dan A. Purnomoadi. 2015. A sytudy on the use of fecal characteristics for fees digestibility determination in goat. J. Indon. Trop. Anim. Agric 40 (1): 59 -67.

Widiyono, I., H. Wuryastuti, S. Indarjulianto dan H. Purnamaningsih. 2003. Frekuensi nafas, pulsus dan gerak rumen serta suhu tubuh pada kambing Peranakan Ettawa selama 3 bulan pertama kehidupan pasca lahir. J. Sains Veteriner. 21(2): 39 - 42.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2020-09-30