STUDI ANALISIS CURVE NUMBER DARI SATUAN PETA TANAH INDONESIA TERHADAP DEBIT BANJIR BENDUNG PATARUMAN

Authors

  • Anwar Sadili Fakultas Teknik, Universitas Perjuangan Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, Indonesia
  • Anri Noor Annisa Ramadan Fakultas Teknik, Universitas Perjuangan Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, Indonesia
  • Novi Asniar Fakultas Teknik, Universitas Perjuangan Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.36423/jitsi.v1i2.542

Abstract

Abstrack - Runoff is one of the hydrological variables that is very important in supporting water resources development activities, one of which is the development of water resources, namely the construction of water structures. In carrying out such a development, data is needed,while only few rivers have discharge data. The purpose of this study is to identify and clasify soil types and obtain CN (Curve Number) values in the Pataruman catchment area based on Indonesian Unit Land Map, to analyze flood discharge plans with variations in the CN model and to determine the effect of CN values on flood discharge observations in the Pataruman River Bassin. The method used is the SCS-CN method where as CN is determined based on the characteristics of the catchment area, namely, soil type, land use, and previous soil moisture / AMC conditions. The computation of flood hydrograph this was conducted with help of the HEC-HMS model. The model was initially calibrated and validated based on the available data obtained from 2013 to 2018. There are 33 types of soil scattered in 5 areas in DTAPataruman. In AMC I conditions the average CN value in the Pataruman DTA is 62, in AMC II conditions is 78 and in AMC III conditions is 89. The HEC-HMS simulation results,show that the highest peak discharge occurred in 2016 amounting to 539.9 m3 /s with the average discharge174.51 m3 /s, and the lowest discharge occurred in 2015 at 431 m3 /s with an average discharge of 95 m3 /s. According to objective function of Mean Absolute Percentage Error, the error is found to be less than 10,54-12,58. The appropriate flood discharge simulation in the Pataruman DTA is in AMC I conditions where the previous soil moisture influences the flood discharge planning.

KeywordCN (Curve Number), DTA Pataruman, Flood Discharge.

AbstrakLimpasan permukaan merupakan  salah  satu variabel  hidrologi  yang  sangat  penting  dalam menunjang kegiatan pengembangan sumber daya air, salah satu pengembangan sumber daya air yaitu pembuatan bangunan air. dalam melakukan suatu pembangunan tersebut diperlukan data debit, tidak semua sungai memiliki data debit yang tersedia. Tujuan dari penelitian ini mengklasifikasi dan mengidentifikasi jenis tanah dan mendapatkan nilai CN pada DTA Pataruman berdasarkan SPT Indonesia, menganalisa debit banjir rencana dengan variasi model CN dan mengetahui pengaruh nilai CN terhadap debit banjir pengamatan di DTA Pataruman. Metode yang digunakan adalah metode SCS-CN yang ditentukan berdasarkan karakteristik DTA yaitu, jenis tanah, penggunaan lahan, dan kondisi kelengasan tanah sebelumnya/AMC. Debit pada penelitian ini diestimasi dengan menggunakan aplikasi model HEC-HMS yang dikalibrasi dan divalidasi untuk menggambarkan nilai debit sungai dengan menggunakan nilai CN dari setiap sub DTA dan kondisi curah hujan dari tahun 2013-2018. Terdapat 33 jenis tanah yang tersebar dalam 5 wilayah di DTA Pataruman. Pada kondisi AMC I nilai rata-rata CN sebesar 62, pada kondisi AMC II sebesar 78 dan pada kondisi AMC III sebesar 89. Hasil simulasi HEC-HMS debit puncak tertinggi terjadi pada tahun 2016 sebesar 539,9 m3/s dengan rata-rata debit 174,51 m3/s, dan debit terendah terjadi pada tahun 2015 sebesar 431 m3/s dengan rata-rata debit 95 m3/s. Hasil uji kelayakan nilai MAPE diperoleh 10,54-12,58 % menunjukan bahwa kesalahan model dalam memprediksi debit sangat kecil. Simulasi debit banjir yang sesuai pada DTA Pataruman yaitu dalam kondisi AMC I dimana kelengasan tanah sebelumnya berpengaruh dalam perencanaan debit banjir.

Kata kunciCN (Curve Number), DTA Pataruman, Debit Banjir.

References

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad S. 2010. Konservasi Tanah dan Air. Bogor: IPB Press.

Elisa. 2016. Fenomena Aliran Sungai. Universitas Gadjah Mada:Yogyakarta.

Eleni, Dkk. 2014. A Curve Number approach to formulate hydrological response units within distributed hydrological modelling

Fuadi, Zahrul. 2008. Tinjauan Daerah Aliran Sungai Sebagai Sistem Ekologi Dan Manajemen Daerah Aliran Sungai. Lentera: Vol 6, No.1.

Hendrayanto. 2009. Modul Mata Kuliah Hidrologi Hutan. Bogor: Departemen Manajemen Hutan Fakultas Kehutanan IPB.

Hikmatullah, Dkk. 2014. Petunjuk Teknis Survei dan Pemetaan Sumberdaya Tanah Tingkat Semi Detail Skala 1:50.000. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Bogor. 34 hal.

Jayadi. R., 2005. Optimasi Tata Guna Lahan dan Penerapan Rekayasa Teknik dalam Analisa Banjir di Daerah Aliran Sungai: Studi Kasus Daerah Aliran Sungai Ciliwung di Huludi Bendung Katulampa. Vol.12,No.2:53-6.

Matei, Domnita. 2010. GIS used for determination of the maximum discharge invery small basins (under 2 km2).

Murtiono UH. 2008. Kajian Model Estimasi Volume Limpasan Permukaan, Debit Puncak Aliran, dan Erosi Tanah Dengan Model Soil Conservation Service(SCS), Rasional danModified Universal Soil Loss Equation (MUSLE) (Studi Kasus di Das Keduang, Wonogiri). Jurnal Forum Geografi Volume (22, No.2, Desember 2008: 169-185).

Putro,Bosarito, Tanzil Furqon, Satrio Hadi Wijoyo. 2018. Prediksi Jumlah Kebutuhan Pemakaian Air Menggunakan Metode Exponential Smoothing.

Rahayu, S. Dkk. 2009. Monitoring Air di Daerah aliran sungai. World Agroforestry Centre - Southeast Asia Regional Office.104p. Bogor, Indonesia.

Rahim. 2006. Pengendalian Erosi Tanah: Dalam Rangka Pelestarian Lingkungan Hidup. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Savvidou, Eleni, Dkk. 2014. A curve number approach to formulate hydrological response units within distributed hydrological modelling.

Soekardi, M., N. Suharta dan S. Ritung. 1989. Macam - macam peta tanah dan kegunaannya. Informasi Penelitian Tanah, Air, Pupuk dan Lahan. Pusat Penelitian Tanah, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

Sosrodarsono, Takeda K. 2006. Hidrologi Untuk Pengairan. Jakarta: PT. Pradnya Paramitha.

Sukarman. 2005. Identifikasi Unsur -unsur Satuan Peta Tanah Semi Detail Menggunakan Citra.

Triatmodjo. 2009. Hidrologi Terapan. Beta Ofset,Yogyakarta.

Wahyunto, Dkk. 2016. Petunjuk Teknis Pedoman Survei dan Pemetaan Tanah Tingkat Semi Detail Skala 1:50.000. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Bogor. 44 hal.

Downloads

Published

2022-11-17

How to Cite

Sadili, A., Noor Annisa Ramadan, A., & Asniar, N. (2022). STUDI ANALISIS CURVE NUMBER DARI SATUAN PETA TANAH INDONESIA TERHADAP DEBIT BANJIR BENDUNG PATARUMAN. JITSi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, 1(2), 83–95. https://doi.org/10.36423/jitsi.v1i2.542

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)