PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DESA LASORI KECAMATAN MAWASANGKA TIMUR KAB.BUTON TENGAH

Authors

  • Musrifin Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Buton, Kota Baubau, Indonesia
  • Muhammad Chaiddir Hajia Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Buton, Kota Baubau, Indonesia
  • Ahmad Yulqiaddin Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Buton, Kota Baubau, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.36423/jitsi.v2i1.979

Abstract

Abstract— Lasori Village, East Mawasangka District, has not installed a clean water distribution system so that people have difficulty getting clean water. Because the springs in Lasori Village, Mawasangka Timur District are so far away, people still rely on brackish water wells for their daily water needs. During the dry season, the wells dry up, and some residents have to buy water to meet their clean water needs. The distance is about 6 kilometers from the settlement, making it difficult for residents who have to walk or use motorized vehicles. The availability of drinking water in East Mawasangka District is a crucial problem that cannot be separated from the way of life. The geometric approach is used to calculate population growth forecasts for the next ten years. In 2020, the population is 1893 and the water demand is 1,5873 liters/second. In 2030, the population is 3037 and the water demand is 2.5466 liters/second. Based on the results of the calculation of water needs using the standard SNI 19-6728.1-2002 (100 liters/person/day), the volume of water in the projected springs (1,496 m3) is sufficient to meet the water needs of the community in Lasori. occupancy. In 2020, the total water demand is 1.9478 liters/second and in 2030, the total water needs are 2489.5 liters/second so that it can be fulfilled. Keywords — Buton Regancy, Kaloko Terminal, Terminal Facility. Abstrak— Desa Lasori, Kecamatan Mawasangka Timur, belum terpasangnya sistem penyaluran air bersih sehingga masyarakat kesulitan mendapatkan air bersih. Karena mata air di Desa Lasori, Kecamatan Mawasangka Timur begitu jauh, masyarakat masih mengandalkan sumur air payau untuk kebutuhan air sehari-hari. Saat musim kemarau, sumur menjadi kering, dan sebagian warga harus membeli air untuk memenuhi kebutuhan air bersih mereka. Jaraknya sekitar 6 kilometer dari pemukiman, sehingga menyulitkan warga yang harus berjalan kaki atau menggunakan kendaraan bermotor. Ketersediaan air minum di Kecamatan Mawasangka Timur merupakan masalah krusial yang tidak dapat dipisahkan dari tata kehidupan. Pendekatan geometrik digunakan untuk menghitung prakiraan pertumbuhan penduduk sepuluh tahun ke depan. Pada tahun 2020, jumlah penduduk adalah 1893 dan kebutuhan air adalah 1,5873 liter/detik. Pada tahun 2030, jumlah penduduk 3037 dan kebutuhan air adalah 2,5466 liter/detik. Berdasarkan hasil perhitungan kebutuhan air dengan menggunakan standar SNI 19-6728.1-2002 (100 liter/orang/hari), volume air pada proyeksi mata air (1.496 m3) cukup memadai untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat di Lasori. hunian. Pada tahun 2020 diperoleh total kebutuhan air sebesar 1,9478 liter/detik dan pada tahun 2030 diperoleh total kebutuhan air sebesar 2489,5 liter/detik sehingga dapat terpenuhi.. Kata kunci — Air Bersih, Debit Air, Desa Lasori.

Downloads

Published

2022-11-17

How to Cite

Musrifin, Hajia, M. C., & Yulqiaddin, A. (2022). PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DESA LASORI KECAMATAN MAWASANGKA TIMUR KAB.BUTON TENGAH. JITSi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, 2(1), 56–61. https://doi.org/10.36423/jitsi.v2i1.979