Keragaman dan Dominasi Serangga Nokturnal di Inkubator Fakultas Pertanian Universitas Perjuangan Tasikmalaya
DOI:
https://doi.org/10.36423/agroscript.v5i2.1249Abstract
Berdasarkan aktivitasnya serangga dapat digolongkan menjadi serangga diurnal dan serangga nokturnal. Kebanyakan serangga nokturnal memiliki peranan sebagai hama yang dapat mempengaruhi kegiatan budidaya pada agroekosistem. Salah satu metode untuk memonitor, mempelajari, memprediksi, dan mengendalikan berbagai hama nokturnal dalam agroekosistem ialah dengan pemanfaatan perangkap cahaya. Pemanfaatan perangkap cahaya bertujuan untuk memonitor peranan serangga nokturnal, indeks keragaman, dan indeks dominansi di sekitaran Inkubator Fakultas Pertanian Universitas Perjuangan Tasikmalaya. Penelitian dilaksanakan pada bulan November hingga Desember 2022 dengan metode pemasangan perangkap cahaya di tiga titik berbeda dengan waktu pengamatan selama tujuh hari. Serangga yang terperangkap kemudian diidentifikasi hingga tingkat spesies kemudian dihitung jumlah populasi yang terperangkap untuk selanjutnya dihitung dingkat keragaman dan dominansinya. Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan, terdapat 17 spesies serangga yang terperangkap yang memiliki perananan berbeda-beda. Sebanyak 14 spesies serangga berperan sebagai hama, 2 spesies serangga sebagai predator, dan 1 spesies serangga sebagai polinator. Berdasrakan indeks keragaman serangga yang terperangkap diketahui bahwa Inkubator fakultas memiliki indeks keragaman serangga yang sedang dengan nilai indeks keragaman secara keseluruhan sebesar H’ = 2,641 yang berarti keanekaragamannya sedang, tekanan ekologisnya sedang, dan kondisi ekosistemnya pun cukup seimbang. Berdasarkan indeks dominansi di Inkubator Fakultas Pertanian Universitas Perjuangan memiliki nilai sebesar C = 0,081 yang berarti tidak terdapat serangga yang mendominasi pada agroekosistem tersebut.
References
Abbas, M., Ramzan, M., Hussain, N., Ghaffar, A., Hussain, K., Abbas, S., & Raza, A. (2019). Role of light traps in attracting, killing and biodiversity studies of insect pests in Thal. Pakistan Journal of Agricultural Research, 32(4), 684-690. Retrieved from: https://doi.org/10.17582/journal.pjar/2019/32.4.684.690.
Afkar, UI., & Aufar, M. (2017). Pertumbuhan dan perkembangan Lasioderma serricorne F. Coleoptera: Anobiidae) pada tembakau (Nicotiana tabacum L.) kering dengan suhu penyimpanan yang berbeda. In Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada.
Aji, R. N., Sumarda, R., & Arita, T. A. (2018). Keanekaragaman jenis serangga nokturnal di Kawasan Deudap Pulo Aceh Kabupaten Aceh Besar. Prosiding Seminar Nasional Biotik 2018, 345–348. Retrieved from: https://doi.org/10.22373/pbio.v6i1.4268.
Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat (BALITTAS). (2018). Prosiding seminar nasional status dan inovasi teknologi tanaman tebu. In Prosiding Seminar Nasional Status dan Inovasi Teknologi Tanaman Tebu.
Barasa, Y. M. (2020). Keanekaragaman serangga pada tanaman jagung hibrida (Zea mays L.) di Lahan Pertanian Desa Ujung Serdang, Kecamatan Tanjung Morawa. Skripsi. Departemen Biologi, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Baswarsiati, B., & Tafakresnanto, C. (2019). Kajian penerapan Good Agricultural Practices (GAP) bawang merah di Nganjuk dan Probolinggo. Agrika, 13(2), 147-161. Retrieved from: https://doi.org/10.31328/ja.v13i2.1206
Borror, D. ., Triplehorn, C. A., & Johnson, N. F. (1992). Pengenalan pelajaran serangga. Terjemahan. Gadjah Mada University.
Datau, R., Kaligis, J. B., & Wanta, N. N. (2018). Serangan hama Crocidolomia pavonana F. (Lepidoptera: Pyralidae) pada pertanaman kubis di Rurukan, Paslaten, dan Kumelembuai Kota Tomohon. Cocos, 10(6), 1-5. Retrieved from: https://doi.org/10.35791/cocos.v1i4.24167.
Harahap, F. R. S., Afrianti, S., & Situmorang, V. H. (2020). Keanekaragaman serangga malam (nocturnal) di kebun kelapa sawit PT. Cinta Raja. Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan, 8(3). 122-133. Retrieved from: https://doi.org/http://dx.doi.org/10.30605/perbal.v8i3.1542
Hasyimuddin, H., Bulan, S., & Usman, A. A. (2017). Peran ekologis serangga tanah di perkebunan Patallassang Kecamatan Patallassang Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan. Prosiding Seminar Nasional Biology for Life, November, 70–78. Retrieved from: https://doi.org/10.24252/psb.v3i1.4818.
Hidayat, A. R., Ramadhan, R. A. M., & Nasrudin, N. (2022). Keanekaragaman dan dominasi serangga di persawahan di Kecamatan Mangkubumi, Indihiang, dan Cibereum Kota Tasikmalaya. AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences, 4(2), 48–56. Retrieved from: https://doi.org/10.36423/agroscript.v4i2.986
Jumrodah, J., Purwanti, D. Y., & Sari, P.. (2023). Keanekaragaman serangga malam (Nocturnal) di Desa Teluk Bogam Pakalan Bun. Titian Ilmu: Jurnal Ilmiah Multi Sciences, 15(1), 54–62. Retrieved from: https://doi.org/10.30599/jti.v15i1.2102.
Krebs, C.J. (1999). Ecological methodology, Addison-Educational Publishers, California, 581. McCafferty.
Lestari, V. C., Erawan, T. S., Melanie, M., Kasmara, H., & Hermawan, W. (2018). Keanekaragaman Jenis Kupu-kupu Familia Nymphalidae dan Pieridae di Kawasan Cirengganis dan Padang Rumput Cikamal Cagar Alam Pananjung Pangandaran. Jurnal Agrikultura, 29(1), 1–8. Retrieved from: https://doi.org/10.24198/agrikultura.v29i1.16920.
Liao, F., Wang, L., Wu, S., Li, Y. P., Zhao, L., Huang, G. M., Niu, C. J., Liu, Y. Q., & Li, M. G. (2010). The complete mitochondrial genome of the fall webworm, Hyphantria cunea (Lepidoptera: Arctiidae). International Journal of Biological Sciences, 6(2), 172–186. Retrieved from: https://doi.org/10.7150/ijbs.6.172
Lis, J. A., Ziaja, D. J., Lis, B., & Gradowska, P. (2017). Non-monophyly of the “cydnoid” complex within Pentatomoidea (Hemiptera: Heteroptera) revealed by Bayesian phylogenetic analysis of nuclear rDNA sequences. Arthropod Systematics and Phylogeny, 75(3), 481–496. Retrieved from: https://www.researchgate.net/publication/321709013_Non monophyly_of_the_cydnoid_complex_within_Pentatomoidea_Hemiptera_Heteroptera_revealed_by_Bayesian_phylogenetic_analysis_of_nuclear_rDNA_sequences.
Mokodompit, H. S., Pollo, H. N., & Lasut, M. T. (2019). Identifikasi jenis serangga hama dan tingkat kerusakan pada Diospyros Celebica Bakh. Eugenia, 24(1), 64–75. Retrieved from: https://doi.org/10.35791/eug.24.2.2018.22794
Muliani, Y., Mustariani, E., & Ramdyan, R. W. (2019). Pengaruh konsentrasi minyak kemiri sunan (Reutealis trisperma (Blanco) Airy Shaw) terhadap larva Crocidolomia binotalis Zell. (Lepidoptera; Pyralidae) hama pada tanaman sawi (Brassica juncea L.). AGROSCRIPT Journal of Applied Agricultural Sciences, 1(2), 78–88. Retrieved from: https://doi.org/10.36423/agroscript.v1i2.271
Nugroho, A., Atmowidi, T., & Kahono, S. (2019). Diversitas serangga penyerbuk dan pembentukkan buah tanaman kakao (Theobroma cacao L.). Jurnal Sumberdaya Hayati, 5(1), 11–17. Retrieved from: https://doi.org/10.29244/jsdh.5.1.11-17
Odum, E. P. (1996). Dasar-dasar Ekologi. Edisi Ketiga. Diterjemahkan oleh Tjahjono Samingan (Edisi Ketiga). Gadjah Mada University Press.
Pinontoan, O. R., Lengkong, M., & Makal, H. V. G. (2011). Hama penting tanaman ubi jalar (Ipomea batatas L.(Lamb)) Di Kabupaten Minahasa, Minahasa Utara, dan Kota Tomohon. Eugenia, 17(2), 114–122. Retrieved from: https://doi.org/10.35791/eug.17.2.2011.3532
Plarre, R., & Krüger-Carstensen, B. (2011). An attempt to reconstruct the natural and cultural history of the webbing clothes moth Tineola bisselliella Hummel (Lepidoptera: Tineidae). Journal of Entomological and Acarological Research, 43(2), 83-93. Retrieved from: https://doi.org/10.4081/jear.2011.83
Prastiti, D. (2019). Kalajengking Air : predator bersayap yang “malas” terbang. In Departemen Hama Dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada.
Pratiwi, H. (2018). Keanekaragaman serangga pada tanaman jagung (Zea mays). Jurnal Ilmu Agrotek, 4(1), 1–15.
Ramadhan, R. A. M., & Isnaeni, S. (2022). Perangkap cahaya sebagai komponen pengendalian hama terpadu di Kelompok Wanita Tani Mawar Bodas Kota Tasikmalaya. 7(1), 26–34. Retrieved from: https://doi.org/https://doi.org/10.30653/002.202271.10
Ramadhan, R. A. M., Mirantika, D., & Septria, D. (2020). Keragaman serangga nokturnal dan peranannya terhadap agroekosistem di Kota Tasikmalaya. AGROSCRIPT Journal of Applied Agricultural Sciences, 2(2), 114–125. Retrieved from: https://doi.org/https://doi.org/10.36423/agroscript.v2i2.585
Sayuthi, M., Santoso, T., Harahap, I. S., & Kastosuwondo, U. (2011). Simtomatologi dan waktu kematian rayap Macrotermes gilvus Hagen (Isoptera: Famili Termitidae) setelah infeksi cendawan Metarhizium brunneum Petch. Jurnal Ilmu-ilmu Hayati, 10(6), 11–18. Retrieved from: https://doi.org/10.14203/beritabioloi.v10i6.1941.
Setyawan, A., Suba, R.B., & Harmonis, H. (2021). Keragaman jenis ngengat pada tiga tipe habitat di Kawasan Hutan Pendidikan Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman. Seminar Ilmiah Kehutanan Mulawarman 9, 2, 12–26. Retrieved from: https://repository.unmul.ac.id/handle/123456789/15901.
Sharma, A. K., & Bisen, K. U. (2013). Taxonomic documentation of insect pest fauna of vegetable ecosystem collected in light trap. International Journal of Environmental Science: Development and Monitoring, 4(3), 2231–1289. Retrieved from: https://www.ripublication.com/ijesdmspl/ijesdmv4n3_01.pdf.
Wu, S., Youngman, R. R., Kok, L. T., & Laub, C. A. (2016). Sublethal effect of Beauveria bassiana and Metarhizium brunneum (Hypocreales: Clavicipitaceae) on Cyclocephala lurida (Coleoptera: Scarabaeidae). Journal of Entomological Science, 51(1), 43–53. Retrieved from: https://doi.org/10.18474/15-19.1
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 R. Arif Malik Ramadhan, Istia Siti Amalia, Dewi Nur Azizah, Silvia Nurhidayah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be transferred to AGROSCRIPT Journal of Applied Agricultural Sciences
This is an open-access journal in accordance with the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0) license.