PENGENTASAN KEMISKINAN INDONESIA: ANALISIS INDIKATOR MAKROEKONOMI DAN KEBIJAKAN PERTANIAN

Penulis

  • Dudi Septiadi Universitas Mataram
  • Muhammad Nursan Universitas Mataram

DOI:

https://doi.org/10.36423/hexagro.v4i1.371

Abstrak

Kemiskinan merupakan masalah pembangunan ekonomi yang harus segera diatasi. Kemiskinan memiliki dampak pada penurunan kualitas hidup, menghambat terciptanya sumberdaya manusia unggul, menciptakan beban sosial ekonomi masyarakat, meningkatkan kriminalitas dan menurunkan ketertiban umum. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk; 1) menganalisis konsep dan perkembangan kemiskinan Indonesia; dan 2) menganalisis pengaruh indikator makroekonomi dan kebijakan pertanian terhadap pengentasan kemiskinan Indonesia. Metode analisis penelitian yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Data yang digunakan merupakan data time series dari tahun 1988-2017. Alat analisis yang digunakan adalah Aplikasi Eviews-9.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum tingkat kemiskinan terus mengalami penurunan akan tetapi terus mengalami perlambatan. Kemiskinan juga diiringi oleh fenomena ketimpangan pendapatan yang semakin melebar sehingga menyulitkan penduduk yang sangat miskin untuk lepas dari kemiskinan.Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor indikator makroekonomi yang terdiri dari variabel pertumbuhan ekonomi, belanja pemerintah untuk infrastruktur, inflasi dan nilai tukar rupiah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel kemiskinan. Faktor kebijakan pertanian yang terdiri dari variabel produksi beras memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel kemiskinan, sedangkan variabel total impor beras tidak berpengaruh nyata terhadap variabel kemiskinan.  Kata Kunci: Kebijakan Pertanian, Makro Ekonomi, Pengentasan Kemiskinan Indonesia 

Biografi Penulis

Dudi Septiadi, Universitas Mataram

Agribisnis

Muhammad Nursan, Universitas Mataram

Agribisnis

Referensi

Badan Pusat Statistik. 2019. Data Tabel Dinamis. Jakarta: BPS

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. 2019. Laporan

Dercon, S. and Krishnan, P. 1998. Changes in Poverty in Rural Ethiopia 1989– 1995: Measurement, Robustness tests and Decomposition. CSAE Working Paper Series WPS 98.7. Centre for the Study of African Economies, Oxford.

Khandker, S. 1989. Improving rural wages in India. Policy, Planning, and Research Working Paper 276. Washington, D.C.: World Bank

Malmberg, A., Hawton,K., & Simkin, S. 1997. A study of Suicide in Farmers and Wales. Journal of Psychosomatic Research, 43(1), 107-111

Olowa OW. 2012. Concept, Measurement and Causes of Poverty: Nigeria in Perspective. AmericanJournal of Economics. 2(1): 25-36.

Perkins, P, Fedderke, J and Luiz, J. 2005. An Analysis of Economic Infrastructure Investment in South Africa. South African Journal of Economics, Vol. 73:2.

Ravallion, M., & Datt, G. (2002). Why has economic growth been more propoor in some states of India than others? Journal of Development Economics, 68(2), 381–400.Seetanah, B, Ramessur, S and Rojid, S. 2009. Does Infrastructure Alleviates Poverty in Developing Countries?. International Journal of Applied Econometrics and Quantitative Studies, V6-2

Septiadi, D., Harianto, H., & Suharno, S. (2016). Dampak Kebijakan Harga Beras dan Luas Areal Irigasi Terhadap Pengentasan Kemiskinan di Indonesia. Jurnal Agribisnis Indonesia, 4(2), 91. https://doi.org/10.29244/jai.2016.4.2.91-106

Yanti Nurfitri, 2009. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Inflasi, Dan Tingkat Kesempatan Kerja Terhadap Tingkat Kemiskinan Di Indonesia Tahun 1999 - 2009. Yogyakarta: UPN Yogyakarta.

Yudha, ORP. 2013. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Upah Minimum Tingkat Pengangguran Terbuka, dan Inflasi Terhadap Kemiskinan di Indonesia Tahun 2009-2011. Semarang: UNNES

##submission.downloads##

Diterbitkan

2020-02-28

Cara Mengutip

Septiadi, D., & Nursan, M. (2020). PENGENTASAN KEMISKINAN INDONESIA: ANALISIS INDIKATOR MAKROEKONOMI DAN KEBIJAKAN PERTANIAN. Jurnal Hexagro, 4(1). https://doi.org/10.36423/hexagro.v4i1.371

Terbitan

Bagian

Articles