Kecernaan Serat dan Total Digestible Nutrients Pakan Akibat Suplementasi Daun Katuk, Jintan Hitam dan Mineral dalam Rumen Sapi Perah secara In Vitro
DOI:
https://doi.org/10.36423/baar.v2i2.556Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan suplementasi herbal (tepung daun katuk dan tepung jintan hitam), penambahan mineral Sulfur Proteinat (S-Proteinat) serta penambahan kombinasi herbal dan mineral terhadap kecernaan serat dan Total Digestible Nutrient (TDN) pakan sapi perah secara in vitro. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan empat ulangan. Perlakuan yang diterapkan adalah T0 = Ransum Kontrol, T1 = T0 + kombinasi herbal (0,50% tepung daun katuk + 0,50% tepung jintan hitam), T2 = T0 + mineral (0,25% S-Proteinat) dan T3 = T1 + mineral (0,25% S-Proteinat). Ransum kontrol terdiri atas hijauan rumput gajah dan konsentrat komersial. Parameter yang diamati adalah kecernaan Neutral Detergen Fibre (KcNDF), kecernaan Serat Kasar (KcSK) dan nilai Total Digestible Nutrient (TDN). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pemberian suplementasi tepung daun katuk dan tepung jintan hitam, mineral S-Proteinat serta kombinasi kedua herbal dan mineral S-Proteinat tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap nilai KcNDF, KcSK dan TDN. Disimpulkan bahwa pemberian suplementasi herbal tepung daun katuk 0,50% BK pakan dan tepung jintan hitam 0,50% BK pakan, mineral S-Proteinat 0,25% BK pakan serta kombinasi kedua herbal dan mineral S-Proteinat belum mampu meningkatkan nilai kecernaan NDF dan SK serta nilai TDN pakan.Kata kunci : kecernaan serat, total digestible nutrients, in vitro, herbal, mineral.References
Akbar M, Sjofjan O dan Minarti S. 2013. Milk production of rabbit doe and kit mortality as affected by dietary katuk leaf meal (Sauropus androgynus L. Merr). JITV. 18(4):233-238.
Andarwulan, N., R. Batari, D. A. Sandrasari, B. Bolling, dan H. Wijaya. 2010. Flavonoid content and antioxidant activity of vegetables from Indonesia. Food Chem. 121:1231-1235.
Asmara, A., Y. L. Purnamadewi dan D. Lubis. 2016. Keragaman produksi susu dan efisiensi usaha peternakan sapi perah rakyat di Indonesia. Jurnal Manajemen & Agribisnis. 1(13):14-25.
Hernaman, I., B. Ayuningsih, D. Ramdani, dan R. Z. Al Islami. 2017. Pengaruh perendaman dengan filtrat abu jerami padi (FAJP) terhadap lignin dan serat kasar tongkol jagung. Jurnal Agripet. 17(2):139-143.
Jamil, A. S., B. Adi, B. Prasaja, A. Ariani dan Z. Hardi. 2014. Aktivitas antimikroba ekstrak biji Nigella sativa terhadap viabilitas bakteri probiotik secara in vitro dan in vivo. Jurnal Pharmacy. 11(2):214-228.
Karto, A. A. 1999. Peran dan kebutuhan sulfur pada ternak ruminansia. Wartazoa. 8(2):38-43.
NRC (National Research Council). 2001. Requirement of Dairy Cattle. National Academy Press, Washington D.C.
Nurhaita, N. Jamarun, R. Saladin, L. Warly dan Z. Mardiati. 2008. Efek suplementasi mineral sulfur dan pospor pada daun sawit Amoniasi terhadap kecernaan zat makanan secara in vitro dan karakteristik cairan rumen. Jurnal Indonesia Tropical Animal Agriculture. 33(1):51-58.
Orhan, D. D., B. Ozcelik, S. Ozgen dan F. Ergun. 2010. Antibacterial, antifungal, antiviral activities of some flavonoids. Microbiol Res. 165:496-504.
Putra, N. 2015. Effect antimicrobacterial Nigella sativa for inhibits growth of bacteria. J. Majority. 5(4):70-74.
Rumiyadi. 2011. Efisiensi ekonomis penambahan Katu (Sauropus androgynus l) dalam ransum terhadap produksi sapi perah Friesian Holstein. Jurnal Agromedia. 29(1):39-49.
Santoso, U. 2014. Katuk, Tanaman Multi Khasiat. Badan Penerbit Fakultas Pertanian (BPFP) Universitas Bengkulu, Bengkulu.
Suttle, N. F. 2010. Mineral Nutrition of Livestock. 4th Ed. CAB Internasional, Cambridge.
Suwignyo. 2010. Getah tannin tanaman lamtoro tingkatkan produktivitas susu ternak sapi perah . University of the Philippines Los Banos (Disertasi).
Van Soest, J. P. 1994. Nutrition Ecology Of Ruminant. Edisi Kedua. Cornell University Press, America.