Pertumbuhan Kultur Meristem Porang (Amorphophallus muelleri Blume) dengan Penambahan Kombinasi Benzylaminopurine (BAP) dan Indole Butyric Acid (IBA)
DOI:
https://doi.org/10.36423/agroscript.v6i2.2012Keywords:
BAP, IBA, meristem culture, porangAbstract
Porang (Amophopallus muelleri Blume) tanaman yang potensial dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Kebutuhan produksi porang untuk dalam dan luar negeri sampai saat ini masih kurang akibat faktor sifat dormansi yang dimiliki tanaman porang. Kultur jaringan menawarkan solusi untuk mengatasi masalah dorman karena teknik ini tidak bergantung pada musim dan produknya bersifat unggul karena ditanam secara aseptik pada media sintetik yang kaya nutrisi dan zat pengatur tumbuh (ZPT). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keberhasilan inisiasi dan establishment serta pengaruh BAP dan IBA terhadap pertumbuhan kultur meristem porang (Amorphophallus muelleri Blume). Eksplan yang digunakan adalah bulbil porang yang dikecambahkan. Penelitian ini dilakukan dengan rancangan acak lengkap dengan perlakuan ZPT sintetik berupa kombinasi BAP dan IBA dengan masing-masing tiga perlakuan yaitu 0 ppm, 1 ppm, 2 ppm. Pengamatan pada perlakuan kombinasi meliputi waktu munculnya meristemoid, warna dan tekstur meristemoid, persentase meristemoid, persentase kontaminan, persentase tunas, jumlah tunas, dan jumlah akar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua perlakuan kecuali B1 berhasil survive dengan 0% kontaminasi, semua perlakuan kecuali B1 membentuk meristemoid dengan persentase 100%. Perlakuan B7 (BAP 1 ppm dan IBA 2 ppm) menghasilkan waktu muncul meristemoid tercepat dengan warna hijau, putih dan kuning, serta struktur meristemoid yang kompak. Dan perlakuan B4 merupakan perlakuan yang berhasil tumbuh menjadi eksplan dengan 8 tunas dan 15 helai daun.
References
Adawiyah, A. (2011). Pengaruh giberelin (GA3) dan air kelapa terhadap organogenesis kultur jaringan krisan (Chrysanthemum morifolium Ram.) var. Mustika Kaniya. [Skripsi]. UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Adawiyah, A., Supriyatna, A., Amalia, N. N., Muhsin, M. E., Annisa, R., & Solihah, S. F. (2021). Optimasi sterilisasi eksplan umbi dan bulbil porang (Amorphopalus muelleri Blume.) pada kultur in vitro. AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences, 3(2), 121–131. Retrieved from: https://doi.org/10.36423/agroscript.v3i2.833.
Apriliyani, R., & Wahidah, B. F. (2021). Perbanyakan anggrek Dendrobium sp. secara in vitro: faktor-faktor keberhasilannya. Filogeni: Jurnal Mahasiswa Biologi, 1(2), 33–46. Retrieved from: https://doi.org/10.24252/filogeni.v1i2.21992
Ashraf, M. F., Aziz, M. A., Kemat, N., & Ismail, I. (2014). Effect of cytokinin types, concentrations and their interactions on in vitro shoot regeneration of chlorophytum borivilianum sant. & fernandez. Electronic Journal of Biotechnology, 17(6), 275–279. Retrieved from: https://doi.org/10.1016/j.ejbt.2014.08.004
Aziz, M. M., Ratnasari, E., & Rahayu, Y. S. (2014). Induksi kalus umbi iles-iles (Amorphophallus muelleri) dengan kombinasi konsentrasi 2 , 4-D dan BAP secara in vitro. LenteraBio, 3(2), 109–114. Retrieved from: https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/lenterabio/article/view/8037
Chairiyah, N., Harijati, N., & Mastuti, R. (2014). Pengaruh waktu panen terhadap kandungan glukomannan pada umbi porang (Amorphophallus muelleri Blume) periode tumbuh ketiga. Research Journal of Life Science, 1(1), 37–42. Retrieved from: https://doi.org/10.21776/ub.rjls.2014.001.01.6.
Ekowati, G., Yanuwiadi, B., & Azrianingsih, R. (2015). Sumber glukomanan dari edible araceae di Jawa Timur. J-Pal, 6(1), 32–41.
El-Banna, M. F., Farag, N. B.B., Yasssoud, H. Y., & Kasem, M. M. (2023). Exogenous IBA stimulated adventitious root formation of Zanthoxylum beechyanum K. Koch stem cutting: histo-physiological and phytohormonal investigation. Plant Physiology and Biochemistry, 197(2023), 107639. Retrieved from: https://doi.org/10.1016/j.plaphy.2023.107639.
Hamdeni, I., Louhaichi, M., Slim, S., Boulila, A., & Bettaieb, T. (2022). Incorporation of organic growth additives to enhance in vitro tissue culture for producing genetically stable plants. Plants, 11(22), 3078. Retrieved from: https://doi.org/10.3390/plants11223087.
Indriyani, S., & Widoretno, W. (2016). The effect of photoperiod to break dormancy of porang’s (Amorphophallus muelleri Blume) tuber and growth. Research Journal of Life Science, 3(3), 166–171. Retrieved from: https://doi.org/10.21776/ub.rjls.2016.003.03.5
Karjadi, A. K., & Buchory, A. (2008). Pengaruh auksin dan sitokinin terhadap pertumbuhan dan perkembangan jaringan meristem kentang kultivar Granola. Jurnal Hortikultura, 18(4), 380-384. Retrieved from: https://doi.org/10.21082/jhort.v18n4.2008.p%p.
Lestari, E. G. (2011). Peranan zat pengatur tumbuh dalam perbanyakan tanaman melalui kultur jaringan. Jurnal AgroBiogen, 7(1), 63–68. Retrieved from: https://doi.org/10.21082/jbio.v7n1.2011.p63-68.
Imelda, M., Wulansari, A., & Poerba, Y.S.. (2008). Regenerasi tunas dari kultur tangkai daun iles-iles (Amorphophallus muelleri Blume). Biodiversitas, 9(3), 173–176. Retrieved from: https://doi.org/10.13075/biodiv/d090304.
Marlina, N., & Rohayati, E. (2009). Teknik perbanyakan mawar dengan kultur jaringan. Buletin Teknik Pertanian, 14(2), 65-67.
Pasternak, T. P., & Steinmacher, D. (2024). Plant growth regulation in cell and tissue culture in vitro. Plants, 13(2), 327. Retrieved from: https://doi.org/10.3390/plants13020327.
Purnobasuki, H., Dewi, A. S., & Wahyuni, D. K. (2014). Variasi morfologi bunga pada beberapa varietas Chrysanthemum morifolium Ramat. J. Natural B, 2(3), 210–220. Retrieved from: https://doi.org/10.21776/ub.natural-b.2014.002.03.2.
Setiawati, T., Ayalla, A., & Witri, A. (2019). Induksi kalus krisan (Chrysanthemum morifolium Ramat .) dengan penambahan berbagai kombinasi zat pengatur tumbuh (ZPT). EduMatSains: Jurnal Pendidikan, Matematika dan Sains, 3(2), 119–132. Retrieved from: https://doi.org/1033541/edumatsains.v3i2.884.
Shofiyani, A., Purnawanto, A. M., & Aziz, R. Z. A. (2020). Pengaruh berbagai jenis sterilan dan waktu perendaman terhadap keberhasilan sterilisasi eksplan daun kencur (Kaempferia galanga L.) pada teknik kultur in vitro. Agritech: Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto, 22(1), 29-39. Retrieved from: https://doi.org/10.30595/agritech.v22i1.7523
Suminar, E., Rahmawati, V., Sumadi, S., & Nuraini, A. (2024). In vitro multiplication of strawberry in various types and concentrations of cytokinins and auxins. Jurnal Kultivasi, 23(1), 1-7. Retrieved from: https://doi.org/10.24198/kultivasi.v23i1.42727.
Wulandari, E. (2022). Identifikasi bakteri kontaminan pada kultur jaringan bambu jenis Fargesia scabrida. Integrated Lab Journal, 10(02), 99–107. Retrieved from: https://ejournal.uin-suka.ac.id/pusat/integratedlab/article/view/2963.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Ayuni Adawiyah, Siska Tridesianti, Vita Oktaviani, Ucu Julita, Ateng Supriyatna
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be transferred to AGROSCRIPT Journal of Applied Agricultural Sciences
This is an open-access journal in accordance with the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0) license.