Penghambatan Gliocladium sp. Cordo. terhadap Phytophthora capsici Leonian. Penyebab Penyakit Busuk Pangkal Batang Lada Serta Bentuk Formulasinya

Authors

  • Akhmad Faisal Malik 1Directorate of Estate Crops Protection, Jakarta-Indonesia
  • Romauli Siagian Directorate of Estate Crops Protection
  • Farriza Diyasti Directorate of Estate Crops Protection

DOI:

https://doi.org/10.36423/agroscript.v4i1.972

Keywords:

Biokompos, Gliocladium, Persentase, Penghambatan, Phytopthora

Abstract

Penyakit busuk pangkal batang (BPB) pada tanaman lada yang disebabkan cendawan Phytophthora capsici merupakan penyakit penting yang dapat menyebabkan kehilangan hasil hingga 15% per tahun. Pemanfaatan agens hayati merupakan alternatif pengendalian penyakit tanaman yang ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan penghambatan Gliocladium sp. terhadap P. capsici secara in vitro serta mengetahui kemampuannya sebagai dekomposer. Metode penelitian menggunakan metode dual culture antara Gliocladium sp. dengan P. capsici. Sementara itu, biokompos dibuat dengan bahan dasar serbuk gergaji-dedak dengan perbandingan 3:2 untuk mengetahui kemampuan Gliocladium sp. sebagai dekomposer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Gliocladium sp. mampu menghambat pertumbuhan P. capsici dengan persentase penghambatan tertinggi sebesar 54,89% setelah lima hari inokulasi. Di sisi lain, Gliocladium juga mampu mendekomposisi dan tumbuh baik pada bahan organik berupa campuran serbuk gergaji-dedak

References

Agussalim, Raharjo, D., & Assad M. (2017). Kajian pengendalian penyakit busuk pangkal batang lada dengan modifikasi iklim mikro. Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 20(1), 59-67.

Badan Standardisasi Nasional. (2014). SNI 8027.3: 2014. Agens pengendali hayati (APH) Bagian 3: Trichoderma spp. Badan Standardisasi Nasional: Jakarta.

Dewi R. S., & Ahmad, R. Z. (2021). Pemanfaatan Trichoderma spp. dan Gliocladium virens pada pembuatan kompos. Jurnal Mikologi Indonesia, 5(1), 30–40. https://doi.org/10.46638/kmi.v5i1.160

Direktorat Jenderal Perkebunan. (2019). Statistik Unggulan Perkebunan Nasional 2019-2021.

Fitrianti, F (2016). Efektivitas isolat jamur pelapuk dan mikroorganisme lokal dalam menguraikan limbah kulit kakao. Agrovital Jurnal Ilmu Pertanian, 1(1), 9-11. https://doi.org/10.35329/agrovital.v1i1.78

Hasan R., Binna Lv., Uddin, M. J., Yingying, C., Fan, L., Sun, Z., Sun, M., & and Shidong, L. (2022). Monitoring Mycoparasitism of Clonostachys rosea against Botrytis cinerea Using GFP. Journal of Fungi, 8(567), 1-14. https://doi.org/10.3390/jof8060567

Hidayat R. A., & Isnawati, I. (2021). Isolasi dan karakterisasi jamur selulolitik pada fermetodege: pakan fermentasi berbahan campuran eceng gondok, bekatul padi, dan tongkol jagung. LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi, 10(2), 176-187. https://doi.org/10.26740/lenterabio.v10n2.p176-187

Hutabalian, M., Pinem, M. I., & Oemry, S. (2015). Uji antagonisme beberapa jamur saprofit dan endofit dari tanaman pisang terhadap Fusarium oxysporum f.sp. cubens di laboratorium. Jurnal Online Agroekoteknologi, 3(2), 687-695.

Malik A. F., Nurmalita, T. D., & Hidayanti, A. R. (2022). Efficacy of microbial Concortia with liquid organic fertilizer for leaf spot disease control on oil palm nursery. International Journal of Oil Palm, 5(1), 16-25.

Nunilahwati, H., Syafrullah, S., & Kurniawan, R. (2020). Pertumbuhan dan produksi jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada perbedaan komposisi media tanam. Klorofil, 15(1), 45-49. https://doi.org/10.32502/jk.v15i1.3725

Permatasari, N. (2015). Analisis daya saing dan faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor lada Indonesia ke negara tujuan ekspor. Skripsi. Departemen Ilmu Ekonomi. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Risthayeni, P., Hasanuddin, H., & Zahara, F. (2018). Uji efektifitas jamur antagonis Trichoderma sp. dan Gliocladium sp. untuk mengendalikan penyakit pokahbung (Fusarium moniliforme) pada tanaman tebu (Saccharum officinarum). Jurnal Online Agroekoteknologi, 6(2), 339-344.

Rizal, S. (2017). Uji antagonis Gliocladium sp. dalam menghambat pertumbuhan cendawan penyebab penyakit busuk antraknosa (Colletotrichum capsici). J. Sainmatika, 14 (2), 100-106. https://doi.org/10.31851/sainmatika.v14i2.1419

Saefudin, S. (2014). Tantangan dan kesiapan teknologi penyediaan bahan tanam mendukung peningkatan produktivitas nasional tanaman lada (Piper nigrum L.). Perspektif, 13(2), 111-125.

Salem, A. A., & Rahman, A. H. (2015). Optimization and characterization of cellulolytic enzymes produced from Gliocladium roseum. Journal of Agricultural Chemistry and Biotechnology, 6 (11), 473-488. https://doi.org/10.21608/jacb.2015.48469

Soenartiningsih, S., Djaenuddin, N., & Saenong, M. S. (2014). Efektivitas Trichoderma sp. dan Gliocladium sp. sebagai agen biokontrol hayati penyakit busuk pelepah daun pada jagung. Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan, 33(2), 129-135. https://doi.org/10.21082/jpptp.v33n2.2014.p129-135

Soesanto, L. (2013). Pengantar Pengendalian Hayati Penyakit Tanamanedisi Ke-2. Pt Rajawali Pers. Jakarta.

Syawal, M., Lasmini, S. A., & Ramli, R. (2018). Pengaruh komposisi dedak dan tepung jagung pada bahan media serbuk gergaji terhadap pertumbuhan dan hasil jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus). e-J. Agrotekbis, 6(3), 321-328. https://jurnal.faperta.untad.ac.id/index.php/agrotekbis/article/view/364

Yulianto, E. (2014). Evaluasi potensi beberapa jamur agens antagonis dalam menghambat patogen Fusarium sp. pada tanaman jagung (Zea mays L.) Tesis. Universitas Bengkulu. Bengkulu.

Downloads

Published

2022-06-25

How to Cite

Malik, A. F. ., Siagian, R. ., & Diyasti, F. (2022). Penghambatan Gliocladium sp. Cordo. terhadap Phytophthora capsici Leonian. Penyebab Penyakit Busuk Pangkal Batang Lada Serta Bentuk Formulasinya. AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences, 4(1), 39–47. https://doi.org/10.36423/agroscript.v4i1.972

Issue

Section

Articles