Status Mineral Darah (Ca, P, Mg, Zn, Cu) Kambing Kacang yang diberi Pakan Pelengkap Multinutrien Blok

Penulis

  • Muhamad Dinar Arrizqi Universitas Diponegoro
  • B.I.M. Tampoebolon Universitas Diponegoro
  • Surahmanto Surahmanto Universitas Diponegoro
  • Retno Iswarin Pujaningsih Universitas Diponegoro

DOI:

https://doi.org/10.36423/baar.v2i1.223

Abstrak

Penelitian untuk mengkaji status mineral darah (ca, p, mg, zn, cu) kambing kacang yang diberi pakan pelengkap multinutrien blok. Materi yang digunakan dalam penelitian ini antara lain obat cacing, multinutrien blok (MNB), pakan, alkohol dan 12 ekor kambing kacang jantan umur 7 bulan sehat secara klinis dengan 4 perlakuan level MNB yang berbeda. Kambing dibagi kedalam 3 kelompok bobot badan yaitu Kelompok I : 17,5 – 20 kg, Kelompok II : 15 – 16,5 kg, Kelompok III : 13,5 – 15 kg setiap kelompok berisi 4 ekor kambing. Setiap kelompok kambing mendapat 4 perlakuan berbeda berupa level pemberian MNB. Alat yang digunakan terdiri dari 12 buah kandang individu, 12 palung, 12 ember, 12 buah spet 10 ml dan jarum suntik, label, 12 buah tabung vacuulab dengan EDTA, cooling box, alkohol dan alat tulis untuk mencatat serta memberi label pada sampel darah. Kambing dibagi kedalam 3 kelompok bobot badan setiap kelompok berisi 4 ekor kambing yang melipti T0 : Hijauan + Konsentrat + Tanpa Pemberian MNB, T1 : Hijauan + Konsentrat + MNB sebanyak 5 g, T2 : Hijauan + Konsentrat + MNB sebanyak 10 gr dan T3 : Hijauan + Konsentrat + MNB sebanyak 15 g. Parameter yang diamati yaitu kadar Ca, P, Mg, Zn dan Cu di dalam plasma darah kambing. Data analisis menggunakan analisis ragam dan dilanjutkan dengan uji lanjut wilayah ganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian MNB (0, 5, 10 15 g) tidak berpengaruh terhadap status mineral (Ca, P, Mg, Zn, Cu) dalam plasma darah kambing kacang. Simpulan dari penelitian ini bahwa pemberian MNB (0, 5, 10, 15 g) memberikan efek yang sama terhadap status mineral (Ca, P, Mg, Zn, Cu) dalam plasma darah kambing kacang.Kata Kunci : Multinutrien blok, kambing kacang, status mineral, plasma darah

Referensi

Blood, D. C. dan J. A. Henderson. 1974. Veterinary Medicine. Baillere Tindall, London.

Chowdhury, B. A. dan R. K. Chandra. 1987. Biological and health implication of toxic heavy metals and essential trace element intractions. Progress in Food and Nutrition Science. 28 (1): 55–113.

Crampton, E. W., dan L. E. Lloyd. 1959. Fundamental of Nutrition. W. H. Freeman and Company, Sanfrancisco.

Coles, E. H. 1974. Veterinary Clinical Pathology. W. B. Saunder Co., Philadelphia.

Darmono dan S. Bahri. 1989. Status beberapa mineral makro (Na, K, Ca, Mg, dan P) dalam saliva dan serum sapi di Kalimantan Selatan. Penyakit Hewan. 22 (40): 138-142.

Darmono. 1995. Logam dalam Sistem Biologi Makhluk Hidup. Penerbit Universitas Indonesia (UI Press), Jakarta.

Delima, M. 2008. Pengaruh pemberian urea molases mineral blok terhadap kadar mineral serum sapi yang memperlihatkan gejala defisiensi mineral. Agripet. 8 (1): 45-49.

Ebel, H. and Gunther, T. (1980). Magnesium metabolism. Journal of Clinical Chemistry and Clinical Biochemistry. 18 (1): 257–270.

Ensminger, M. E., J. E. Oldfield dan W. W. Heinemann. 1990. Feeds and Nutritiom Digest. Institut des Sciences Agronomiques du Burundi, Bujumbura.

Georgievskii. 1982. Mineral Nutrition of Animal. English Transition Butterworth and Co., English.

Kurnianto, E. 2010. PemuliaanTernak. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Kurniawan. 2010. Status Kandungan Mineral Pada Sapi yang Bunting dan Tidak Bunting Setelah di IB di Kecamatan Ketaping Kabupaten Padang Pariaman. Fakultas Peternakan, Universitas Andalas, Padang. Tesis.

Linder, C. M. 1992. Nutritional Biochemistry and Metabolism. California State University, California.

National Academy of Sciences (NAS). 1980. Mineral Tolerance of Domestic Animals. Washington, D.C.

Payne, J. M. 1977. Metabolic Diseases in Farm Animal. William Heinemann Medical Books Ltd, London.

Piliang, W. G. 2002. Nutrisi Vitamin. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Robinson, D. L., L. C. Kappel dan J. A. Boling. 1989. Management Practices to Overcome the Incidence of Grass Tetany. Journal of Animal Science. 67 (12): 3470-3484.

Sharma, M. C., S. Raju, C. Joshi, H. Kaur dan V. P. Varshney. 2003. Studies on serum micro-mineral, hormone and vitamin profile and its effect on production and therapeutic management of buffaloes in Haryana State of India. J. Animal Science. 16 (4): 519-528.

Toharmat, T dan T. Sutardi. 1985. Kebutuhan mineral makro untuk produksi Susu pada sapi perah laktasi Dihubungkan dengan kondisi faalnya. Karya Ilmiah. Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Underwood, E. J. dan N. F. Suttle. 1999. The Mineral Nutrition of Livestock. CAB International, Wallingford.

Vrzgula, L. 1990. Metabolic Disorders and their Prevention in Farm Animals. Amsterdam Elsevier, Amsterdam.

Williamson dan G. Payne. 1993. Pengantar Peternakan di Daerah Tropis. Universitas Gajah Mada Press, Yogyakarta. (Diterjemahkan oleh S.G.N.D. Darmadja).

##submission.downloads##

Diterbitkan

2020-04-25