The Effect Of Duration Time On Onggok Fermentation With Enrichment N, S, P By Trichoderma Reesei On Nutrien Value
DOI:
https://doi.org/10.36423/baar.v2i1.226Abstrak
The aim of this research was to study the effect of incubation time on onggok fermentation with enrichment N, S, P by Trichoderma reesei on nutrient value. The materials of this research were onggok, T. Reesei and N, S, P element. This research used completely randomized design with 4 treatments different incubation time with 5 replication; T0: 0 day, T1: 2 days, T2: 4 days and T3: 6 days. The parameters observed were crude protein, crude fat, crude fiber, and nitrogen free extract of fermented onggok. Data analysis was used by Analysis of Variance (ANOVA) and continued by Duncan’s Multiple Range test if they were significantly different. Results of this research showed that there were haven’t effect (P>0.05) of the treatment on nutrient value. The conclusion of this research was incubation time on onggok fermentation with enrichment N, S, P by Trichoderma reesei have not been able to decrease crude fiber.
Keywords : Onggok, fermentation, T.reesei
Referensi
AOAC. 2005. Official Methods of Analysis Association of Official Analytical Chemistry, Association of Analytical Chemists. Ed 18th.
Badan Pusat Statistik. 2016. Produksi Tanaman Pangan. Badan Pusat Statistik, Jakata.
Febrianti, T., Oedjijono., dan N. Iriyanti. 2017. Peningkatan nutrien onggok dan dedak sebagai bahan baku pakan melalui fermentasi menggunakan Azospirillum sp. JG3. J. Widyariset. 3 (2): 173 – 182.
Fransistika, R., N. Idiawati., dan L. Destiarti. 2012. Pengaruh waktu fermentasi campuran Trichoderma reesei dan Aspergilus niger terhadap kandungan protein dan serat kasar ampas sagu. J. Kimia dan Kemasan. 1 (1): 45 – 48.
Hafizh, T. 2016. Evaluasi Kualitas Nutrisi Complete Feed Fermentasi Berbahan Dasar Ampas Sagu Dengan Lama Pemeraman yang Berbeda. Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh (Skripsi).
Hamdat, N. H. 2010. Pengaruh Lama Fermentasi Menggunakan Rhizopus oryzae terhadap Protein Kasar dan Serat Kasar Ampas Sagu. Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor, Bogor. (Skripsi).
Hartadi, H. S., Reksohadiprodjo., dan A. D. Tillman. 1997. Komposisi Bahan Pakan Untuk Indonesia. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Hastuti, D., A. N. Shofia., dan B. Iskandar. 2011. Pengaruh perlakuan teknologi amofer (amoniasi fermentasi) pada limbah tongkol jagung sebagai alternative pakan berkualitas ternak ruminansia. J. MEDIAGRO. 7 (1): 55 – 65.
Hilakore, M. A. 2008. Peningkatan Kualitas Nutrisi Putak Melalui Fermentasi Campuran Trichoderma reesei dan Aspergillus niger sebagai Pakan Ruminansia. Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor, Bogor (Skripsi).
Hilakore, M. A., S. K. Wiryawan., dan D. Mangunwijaya. 2013. Peningkatan kadar protein putak melalui fermentasi oleh kapang Trichoderma ressei. J. Veteriner. 14 (2): 250 – 254.
Lie, M., M. Najoan., dan F. R. Wolayan. 2015. Peningkatan nilai nutrien (protein kasar dan serat kasar) limbah solid kelapa sawit terfermentasi dengan Trichoderma reesei. J. LPPM Bidang Sains dan Teknologi. 2 (1): 34 – 43.
Mirwandhono, E., I. Bachari., dan D. Situmorang. 2006. Uji nilai nutrisi kulit ubi kayu yang difermentasi dengan Aspergillus niger. J. Agribisnis Peternakan. 2 (3): 91 – 95.
Mustafa, A. 2015. Analisis proses pembuatan pati umbi kayu (tapioka) berbasis neraca massa. J. Agrointek. 9 (2): 127 – 133.
Pitriyatin. 2010. Peningkatan Protein Onggok-Urea-Zeolit Yang Difermentasi Oleh Aspergillus niger (Cassabio) Dengan Penambahan Amonium Sulfat Sebagai Sumber Sulfur. Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor, Bogor (Skripsi).
Pratama, A., A. Budiman., dan T. Dhalika. 2015. Pengaruh tingkat penambahan molases pada pembuatan silase kulit umbi singkong terhadap kandungan serat kasar dan bahan ekstrak tanpa nitrogen. J. Penelitian Universitas Padjajaran. 4 (1): 1 – 13.
Rahmadi, D. 2003. Pengaruh lama fermentasi dengan kultur mikroorganisme campuran terhadap komposisi kimiawi limbah kubis. J. Indo. Trop. Anim. Agric. 28 (2): 90 – 94.
Sukaryana, Y., Nurhayati., dan C. U. Wirawati. 2013. Optimalisasi pemanfaatan bungkil inti sawit, gaplek dan onggok melalui teknologi fermentasi dengan kapang berbeda sebagai bahan pakan Ayam Pedaging. J. Penelitian Pertanian Terapan. 13 (2): 70 – 77.
Supriyati. 2003. Onggok terfermentasi dan pemanfaatannya dalam ransum ayam ras pedaging. J. Ilmu Ternak dan Veteriner. 8 (3): 146 – 150.
Wibawa, A. A. P., W. Wirawani., dan I. B. G. Pratama. 2015. Peningkatan nilai nutrisi dedak padi sebagai pakan itik melalui biofermentasi dengan khamir. Majalah Ilmiah Peternakan. 18 (1): 11 – 16.
Widodo, Y., A. Qisthon., dan Liman. 2011. Optimalisasi pemanfataan onggok melalui pengolahan biologis terhadap parameter rumen dan kecernaan zat-zat makanan sapi. J. Penelitian Pertanian Terapan. 11 (3): 137 – 14.