Pengaruh bentuk scrotal bipartition terhadap kadar follicle stimulating hormone

Penulis

  • Yuni Widiarti Fakultas peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro
  • Enny Tantini Setiatin Universitas Diponegoro
  • Edy Kurnianto Universitas Diponegoro

DOI:

https://doi.org/10.36423/baar.v2i1.373

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh bentuk skrotum terhadap kadar Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan testosteron pada kambing Kejobong. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kambing Kejobong jantan sebanyak 18 ekor (11 ekor bentuk skrotum A dan 7 ekor bentuk skrotum B), alat yang digunakan adalah pita ukur, jangka sorong, spuit, tabung vacutainer no additive, tabung Effendorf, kulkas, dan cool box. Metode yang dilakukan dalam penelitian adalah observasional, yaitu mengamati secara langsung bentuk skrotum ternak, mengukur panjang, lebar dan lingkar skrotum, mengukur lebar dan lingkar testis, dan mengambil sampel darah pada vena jugularis. Sampel darah dianalisis untuk diukur kadar hormon menggunakan metode Enzym Immunoassay (EIA), EIA Test Kit dengan Catalog Number : 4S00055 digunakan untuk analisa FSH dan EIA Test Kit dengan Catalog Number : 4S00072 dari General Biologicals Corp (GBC) digunakan untuk analisa testosteron. Parameter yang diukur yaitu bentuk scrotal bipartition, kadar follicle stimulating hormone dan testosteron. Perbedaaan respon dari bentuk skrotum terhadap kadar hormon FSH dan testosteron dianalisis menggunakan uji-t pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada dua bentuk skrotum pada kambing Kejobong, yaitu bentuk skrotum A (no bipartition) dan bentuk skrotum B (bipartition <50%).  Pada bentuk skrotum A, nilai rata-rata lingkar skrotum bagian kanan adalah 14,1 ± 2,8 cm dan bagian kiri 13,9 ± 2,3 cm. Nilai rata-rata lebar testis bagian kanan adalah 3,5 ± 0,3 cm dan bagian kiri memiliki lebar 3,5 ± 0,4 cm. Pada bentuk skrotum B, nilai rata-rata lingkar skrotum bagian kanan adalah 13,3 ± 1,2 cm dan bagian kiri 13,7 ± 1,9 cm. Nilai rata-rata lebar testis kanan adalah 3,2 ± 0,3 cm dan bagian kiri 3,4 ± 0,2 cm. Nilai kadar FSH pada skrotum A yaitu 1,8113 ± 0,4115 mIU/ml dan kadar pada skrotum B yaitu 1,6490 ± 0,6756 mIU/ml. Kadar testosteron pada skrotum A 0,9841 ± 0,6212 ng/ml dan pada skrotum B yaitu 0,6925 ± 1,5537 ng/ml. Hasil uji-t menunjukkan bahwa bentuk skrotum tidak berpengaruh (P>5%) terhadap kadar FSH maupun testosteron.Simpulan dari hasil penelitian ini adalah bentuk skrotum pada kambing Kejobong tidak mempengaruhi kadar FSH maupun testosteron.Kata kunci: kambing Kejobong, bentuk skrotum, follicle stimulating hormone, testosteron.  

Referensi

Akmal, M., D. Masyitah, Hafizuddin dan Fitriani. 2015. Epididimis dan perannya pada pematangan spermatozoa. Jesbio. 4 (2): 1-9.

Almeida, M.M, A.A.N.M. Junior, C.E. Ambrosio, D.J.A. Menezes, D.A Righi, I.M.R. Nascimento dan M.A.M. Carvalho. 2010. Influence of the scrotum bipartite on the reproductive parameters in goats. Pesq. Vet. Bras. 30 (4): 345-350.

Hasbi, H. dan S. Gustina. 2018. Regulasi androgen dalam spermatogenesis untuk meningkatkan fertilitas ternak jantan. Wartazoa. 28 (2): 13-22.

Hendri, M., G. Riady dan R. Daud. 2017. Hubungan lingkar skrotum dan konsentrasi spermatozoa pada kambing Peranakan Ettawa (PE) jantan. Jimvet. 2 (1): 41-50.

Kostaman, T., M. Martawidjaja, I. Herdiawan dan I-K. Sutama. 2004. Hubungan antara lingkar skrotum dengan bobot badan, volume semen, motilitas progresif dan konsentrasi spermatozoa pada kambing jantan muda. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner Iptek sebagai Penggerak Pembangunan Sistem dan Usaha Agribisnis Peternakan. Bogor 4-5 Agustus 2004. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. Hal : 385-388.

Oduwole, O.O., H. Peltoketo dan I.T. Huhtaniemi. 2018. Role of follicle stimulating hormon in spermatogenesis. Frontiers in Endocrinology. 9 (763): 1-11.

Partodihardjo, D.S. 1982. Ilmu Reproduksi Ternak. Mutiara, Jakarta.

Purwoistri, R.T. 2010. Pengaruh Ekstrak Biji Pepaya (Carica papaya L.) Terhadap Spermatogenesis dan Tebal Epitel Tubulus Seminiferus Testis Mencit (Mus musculus) Jantan. Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Malang (Skripsi).

Rachmawati, L., Ismayana dan P. Astuti. 2014. Korelasi antara hormon testosteron, libido, dan kualitas sperma pada kambing Bligon, Kejobong dan Peranakan Etawah. Buletin Peternakan. 38 (1): 8-15.

Rodrigues, R.T.G.A., J.R.S. Santoso, L.M.S. Azeredo, E.F. Rocha, M.A.M. Carvalho, M.J.I.D. Portal, O.B. Sousa dan D.J.A. Menezes. 2016. Influence of scrotal bipartition on spermatogenesis yield and sertoli sell efficiency in sheep. Pesq. Vet. Bras. 36 (4): 258-262.

Shinjo, A. 1990. First Course in Statistics. University of the Ryukus Nishihara-cho, Okinawa.

Sodiq, A. 2009. Karakteristik sumberdaya kambing lokal khas Kejobong di Kabupaten Purbalingga Provinsi Jawa Tengah. Agripet. 9 (1): 31-37.

Syamyono, O., D. Samsudewa dan E.T. Setiatin. 2015. Karakteristik semen dan kadar terstosteron berdasarkan ukuran lingkar skrotum kambing Kejobong muda dan dewasa. Jurnal Veteriner. 16 (2): 256-264.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2020-04-25