STUDI ANALISIS PERUBAHAN IKLIM TERHADAP DISTRIBUSI CURAH HUJAN PADA DAERAH TANGKAPAN AIR PATARUMAN
DOI:
https://doi.org/10.36423/jitsi.v1i2.538Abstrak
Abstract— The problem of high rainfall distribution can cause natural disasters such as floods, on the other hand, low rainfall, water availability decreases and drought will increase. This is influenced by climate change. Climate variables in Indonesia are air temperature, rainfall, humidity and others. The purpose of this study is to analyze the rainfall pattern at the beginning of the period (1989-1998) with the average yield of each PCH and identify the occurrence of climate change through the pattern of rainfall trends in the Pataruman watershed using 30 years (1989-2018) rainfall data from 6 PCH, namely PCH Ciamis, Panjalu, Rancah, Pataruman, Cigaleuh and Gunung Putri. Data are grouped into each 10year period with 4 year intervals. The method used in this research is frequency analysis to find the relationship between the magnitude of extreme events and the frequency of events, trendline analysis to determine the overall up or down trend value and moving average to see climate change by means of period comparisons. The results of the study seen from the comparative trend of periods in the Pataruman catchment area proved that climate change occurred in period 2 (1993-2002) then the overall results per period were seen from the average results where the rainfall at the end of the period (2009-2018) tended to decrease. This has something to do with air temperature, the trend of air temperature in West Java from 1989-2018 tended to decrease by 0.0245 ° C. Keywords — Rainfall, Temperature, Period Comparison, Climate Change Abstrak— Permasalahan distribusi curah hujan yang tinggi dapat menyebabkan timbulnya bencana alam seperti bencana banjir, sebaliknya curah hujan rendah ketersediaan air berkurang dan kekeringan akan meningkat. Hal ini dipengaruhi oleh perubahan iklim. Variabel iklim di Indonesia yaitu suhu udara, curah hujan, kelembaban udara dan lain-lain. Tujuan penelitian ini menganalisa pola curah hujan diawal periode (1989-1998) dengan rata-rata hasil dari setiap Pos Curah Hujan (PCH) dan mengidentifikasi terjadinya perubahan iklim melalui pola trend curah hujan di Daerah Tangkapan Air (DTA) Pataruman menggunakan data curah hujan 30 tahun (1989-2018) dari 6 PCH yaitu PCH Ciamis, Panjalu, Rancah, Pataruman, Cigaleuh dan Gunung Putri. Data dikelompokan dalam tiap periode 10 tahun dengan interval 4 tahun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisa frekuensi untuk mencari hubungan antara besarnya kejadian ekstrim terhadap frekuensi kejadian, analisisa trendline untuk menentukan nilai kecenderungan naik atau turun secara menyeluruh dan moving average untuk melihat perubahan iklim dengan cara perbandingan periode. Hasil dari peneliian dilihat dari trend perbandingan periode di wilayah DTA Pataruman membuktikan bahwa perubahan iklim terjadi pada periode 2 (1993-2002) kemudian hasil keseluruhan perperiode dilihat dari hasil rata-rata dimana curah hujan diakhir periode (2009-2018) cenderung menurun. Hal ini ada kaitannya dengan suhu udara, trend suhu udara di Jawa Barat dari tahun 1989-2018 cenderung menurun senilai 0.0245°C. Kata kunci — Curah Hujan, Suhu Udara, Perbandingan Periode, Perubahan IklimReferensi
Aldrian, E. dan Ratri, D.N. (2012). Pertanyaan yang Sering Diajukan Mengenai Perubahan Iklim (disarikan dari Intergovermental Panel ClimateChangeReport 2007). Pusat Perubahan Iklim dan Kualitas Udara, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika.
Ali Imron. (2012). Strategi dan Usaha Peningkatan Kesejahteraan Hidup Nelayan Tanggulsari Mangunharjo Tugu Semarang Dalam Menghadapi Perubahan Iklim. Rivtek Vol 6, No. 1.
Amin, M. B. (2010, Juni 6). M. Baitullah Al Amin Blog. Retrieved Oktober 30, 2016, from http://baitullah.unsri.ac.id/2010/06/analisis-frekuensi/.
Badan Standardisasi Nasional, (2016) SNI 2415.2016 tentang Tata Cara Perhitungsn Debit Banjir Rencana.
Bayong. 2004. Klimatologi. Cetakan Ke-2. IPB Press. Bandung.
Danang Endarto 2009. Dasar-Dasar Geografi. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Dedi Mulyono, (2014) Analisis Karakteristik Curah Hujan Di Wilayah Kabupaten Garut Selatan. Jurnal STT-Garut All Right Reserved.
Dyah Susilokarti, Dkk. (2015). Identifikasi Perubahan Iklim Berdasarkan Data Curah Hujan Di Wilayah Sslatan Jatiluhur Kabupaten Subang, Jawa Barat. Vol. 35, No. 1. Februari 2015.
E-Prints Politeknik Negeri Sriwijaya. 2015. Perhitungan Hidrologi, http://eprints.polsri.ac.id/1234/3/BAB%202%20.pdf. Diakses tanggal 25/12/2016.
Handayani, I Gusti Ayu Ketut Rachmi et. al. 2015. Guarantee Access to Information of Climate Change on Water Resources Based on National Plan For Climate Change Adaptation in Indonesia. International Journal of Business, Economics and Law, 7 (4), p. 114-ISSN 2289-1552.
Hilario, F. et al. 2009.El Niño Southern Oscillation in the Philippines: Impacts, Forecasts, and Risk Management.Phillippine Journal of Development.Vol. 36. No. 1. Hal. 9-34.
Hosking, J. R. M.& Wallis J.R (1997). Regional Frequency Analysis. New York: Cambridge University Press.
Intergovernmental Panel of ClimateChange (IPCC) (2007). SynthesisReport. Geneva: Intergovernmental Panel on ClimateChange.
Irwanda Wredaningrum, Tth. Analisis Perubahan Zona Agroklimat Daerah Istimewa Yogyakarta Ditinjau Dari Klasifikasi Iklim Menurut Oldeman.
Iskandar, F. (2012). Variabilitas Curah Hujan dan Debit Sungai di DAK Brantas.
Lakitan, B. 2002. Dasar-dasar Klimatologi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Maryati, 2010 dikutip dari bambang wahyudi,Dkk (2018) Evaluasi Nilai OTTV Gedung IGD R.S Meuraxa Banda Aceh. Jurnal Teknik Sipl Universitas Syiah Kuala.
Oldeman, R.L. 1975. An Agro-climatic Map of Java No.17 Page 1-22. Bogor: Centr. Res. Inst, Agrc. Bogor.
Prawirowardoyo, S. 1996. Meteorologi. Bandung: ITB.
Pribadi, Y. H. 2012. Variabilitas Curah Hujan dan Pergeseran Musim Di Wilayah Banten Sehubungan Dengan Variasi Suhu Muka Laut Perairan Indonesia, Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. Tesis Program Magister Ilmu Geografi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, Depok.
Reza Bayu Perdana. 2013 Analisis Kejadian Angin Bahorok di Sumatra Utara Menggunakan Data Observasi. Vol. 2. No. 2. Hal 138-145. (Studi Kasus Bulan Mei dan Juni 2013).
Rodi Yunus, 2015 Efek Fenomena Iklim Global Dan Topografi Terhadap Pola Distribusi Curah Hujan Di Provinsi Jawa Tengah Dan D. I. Yogyakarta.
SNI. 2001. Tata Cara Perancangan Sistem Ventilasi dan Pengkondisian Udara pada Bangunan Gedung. Jakarta: BSN.
Soewarno. 1995, Hidrologi: Aplikasi Metode Statistik Untuk Analisa Data, jilid Pertama, Nova. Bandung.
Suprayogi, I,. 2014. Prediksi Dasar Sungai Mendol Menggunakan Pendekatan Rata-rata Bergerak (Moving Average)â€Jurnal Spektrum Media Komunikasi Ilmu dan Teknologi, Volume 10. No.2. Edisi Desember2011hal 254-266diterbitkan oleh Lembaga Penerbitan Persatuan Dosen Perguruan Tinggi Swasta Riau (PDPTS), Pekanbaru.
Titik Budiyati, 2011. Geografi. Klaten: Viva pakarindo.
Tursilowati, L. 2008.Urban Heat Island Dan Kontribusinya Pada Perubahan Iklim dan Hubungannya Dengan Perubahan Lahan. Prosiding Seminar Nasional Pemanasan dan Perubahan Global-Fakta, Mitigasi dan Adaptasi.
Tjasyono, B. (2004). Klimatologi. Bandung: Penerbit ITB.
Visa, Juniarti. 2007. Fenomena Atmosfer Yang Mempengaruhi Hujan Di Wilayah Equator (Padang dan Pontianak). Prosiding Seminar Nasional Studi, Pendidikan dan Penerapan MIPA.UNY-Yogyakarta 25 Agustus 2007. ISBN: 978-970-99314-2-9.
Wulandari D.D. (2017). Analisa Kesadahan Total dan Kadar Klorida Air di Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo. MTPH Journal, 1(1), 14-19.
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Naskah yang diserahkan oleh penulis diserahkan pada juri (Reviewer) melalui tim editor secara anonim, serta hasil penilaian yang diberikan oleh juri (Review) untuk penulis dikembalikan secara anonim.