Evaluasi Fisik Organoleptik Multinutrien Blok yang dibuat dengan Metode Panas pada Penambahan Level Molases yang Berbeda
DOI:
https://doi.org/10.36423/baar.v2i1.224Abstract
Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penambahan level molases terhadap kualitas fisik dan organoleptik pada Multinutrien Blok (MnB) yang dibuat dengan metode panas. Materi yang digunakan dalam penelitian adalah molases, hijauan jagung, garam, cangkang kerang darah, cangkang telur, urea dan bentonit. Alat yang digunakan yaitu chopper, disc mill, palu, kompor, panci, ember, cetakan MNB, timbangan digital dan kuesioner. Rancangan percobaan yang digunakan yaitu rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan (T0 : tanpa penambahan molases (kontrol), T1 : penambahan molases sebanyak 20%, T2 : penambahan molases sebanyak 35% dan T3 : penambahan molases sebanyak 50%). Parameter yang diamati yaitu kualitas fisik (kadar air) dan kualitas organoleptik (warna, tekstur dan aroma) pada Multinutrien Blok. Data analisis menggunakan analisis ragam dan dilanjutkan dengan uji lanjut wilayah ganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan level molases berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap warna, tekstur dan aroma. Perlakuan T3 pada pengujian warna, tekstur dan aroma memiliki nilai paling tinggi yaitu 3,99; 3,55 dan 3,32. Kadar air menunjukan tidak berpengaruh nyata. Simpulan dari penelitian ini adalah penambahan level molases sebesar 50% menghasilkan kualitas fisik dan organoleptik paling baik pada pembuatan Multinutrien Blok dengan metode panas.References
Arif, Z. 2010. Pengaruh Binder Molases dalam Complete Calf Starter Bentuk Pellet terhadap Konsentrasi Volatile Fatty Acid Darah dan Glukosa Darah Pedet Prasapih. Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro, Semarang. (Skripsi).
Aslamyah, S., dan M. Y. Karim. 2012. Uji organoleptik, fisik dan kimiawi pakan buatan untuk ikan bandeng yang disubstitusi dengan tepung cacing tanah (Lumbricus sp.). J. Akuakultur Indonesia. 11 (2): 124-131.
Gautama, G. 2016. Perbaikan tanah labil dengan menggunakan mineral kapur sebagai pendukung pondasi dasar jalan raya. J. Kelitbangan. 4 (1): 63-71.
Preston, T. R. dan R. A. Leng. 1987. Matching Ruminant Production Systems with Avaible Resources in The Tropics and Sub-Tropics. Penambul Books. Armidale.
Pujaningsih, R. I., B. I. M. Tampoebolon, Widiyanto dan D. W. Harjanti. 2018. Evaluation of the Effectiveness of the Use of Papaya Fruit Latex in Making Herbal Medicated Multinutrition Block as a Local Goat Feed Supplement. Animal Production. 20 (1): 39-44.
Putri, H. A. 2006. Fermentabilitas dan Kecernaan in vitro Ransum yang diberi Urea Molasses Multinutrient Block atau Suplemen Pakan Multrinutrien. Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor, Bogor. (Skripsi).
Tanwar, P. S., Y. Kumar dan R. S. Rathore. 2013. Effect of urea molases mineral block (UMMB) suplementation on milk production in buffaloes under rural management practices. Rural Agric. Res. J. 13 (2): 19 – 21.
Utomo, A. J. 2010. Palatabilitas Serta Rasio Konsumsi Pakan dan air Minum Kelinci Jantan Lokal Peranakan New Zealand White yang diberi Pellet atau Silase Ransum Komplit. Institut Pertanian Bogor, Bogor. (Skripsi).
Widiastuti, R. 2013. Kualitas Pellet berbasis Sisa Pangan Foodcourt dan Limbah Sayuran Fermentasi sebagai Bahan Pakan Fungsional Ayam Broiler. Universitas Diponegoro, semarang. (Tesis).
Widiyastuti, T., C. H. Prayitno dan Munasik. 2004. Kajian kualitas fisik pellet pakan komplit dengan sumber hijauan dan binder yang berbeda. Animal Production. 6 (1): 43-48.