Studi Analisis Debit Banjir Dengan Menggunakan Metode Hidrograf Satuan Nakayasu Pada Saluran Irigasi Wilayah Bobojong Kecamatan Indihiang
DOI:
https://doi.org/10.36423/jitsi.v3i2.1259Abstract
Hujan deras yang terjadi di Kampung Bobojong mengakibatkan saluran irigasi anak sungai Citanduy meluap kira-kira 10-50 cm di sekitar saluran, akibatnya puluhan rumah maupun jalan terendam. Faktor lain seperti hilangnya daerah resapan air yang diakibatkan oleh perubahan tataguna lahan sehingga mempengaruhi pada air limpasan. Dari permasalahan di atas dimana tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui debit banjir pada kala ulang 20 tahun serta tinggi muka air yang terjadi di saluran irigasi wilayah Bobojong. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode HSS Nakayasu Berdasarkan hasil analisis pada Saluran Irigasi Bangunan Cimulu (BCMU) 39 dengan menggunakana metode HSS Nakayasu pada kala ulang 20 tahun adalah 34.3 m3/s. Hasil dari tinggi muka air banjir kala ulang 20 tahun adalah 3042.905 m. Bila dilihat hasil menunjukan bahwa tinggi muka air tidak realistis dari tinggi muka air di lapangan, dimana hasil wawancara di lapang tinggi muka air mencapai 1.9 m dari dasar saluran. sehingga dapat disimpulkan ada beberapa kemungkinan yang terjadi dianatanya yaitu : Luas Daerah Tangkapan Air tidak sesuai dengan realitas di lapangan atau DTA penelitian lebih besar dari DTA sesungguhnya, untuk metode HSS Nakayasu lebih banyak digunakan untuk DAS dengan ukuran besar dan lebih tepat digunakan untuk analisis debit banjir rancangan kala ulang atau periode ulang ≥ 100 tahun (Eka et all., 2020)Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Naskah yang diserahkan oleh penulis diserahkan pada juri (Reviewer) melalui tim editor secara anonim, serta hasil penilaian yang diberikan oleh juri (Review) untuk penulis dikembalikan secara anonim.