PENGARUH LIMBAH KARET BAN SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN AGREGAT KASAR TERHADAP KUAT LENTUR BETON NORMAL

Authors

  • Alviansyah Walid Oktura Fakultas Teknik, Universitas Perjuangan Tasikmalaya
  • Agi Rivi Hendardi Fakultas Teknik, Universitas Perjuangan Tasikmalaya
  • Risnandar Nurdianto Fakultas Teknik, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

DOI:

https://doi.org/10.36423/jitsi.v5i1.1631

Keywords:

Concrete, Strong Bending, Slump, Waste Rubber Tire

Abstract

Abstract— Concrete is one of the construction materials that is very commonly used in a construction, both in the construction of buildings, bridges, roads, and other constructions, this is because concrete is resistant to environmental decay, wear-resistant and resistant to weather (hot, cold, rain, sunlight) while the lack of concrete is the low ability to withstand tensile loads because concrete is a brittle material.this research was conducted by adding waste tire rubber to aggregate coarse with variations of 0%, 5%, 10%, and 15% on the weight of coarse aggregate. Concrete measuring 15 x 15 x 60 cm was tested at the age of 7, 14 and 28 days. Normal concrete at 7.14 and 28 days old produces values of 3.67 MPa, 4.73 MPa and 5.44 MPa. 5% waste rubber tire variation concrete at 7.14 and 28 days yielded values of 3.11 MPa, 4.33 MPa and 4.47 MPa. Concrete variations of 10% waste tire rubber at 7.14 and 28 days yielded values of 3.67 MPa, 4.89 MPa and 4.93 MPa. 15% tire rubber waste variation concrete at 7.14 and 28 days produces values of 3.00 MPa, 3.29 MPa and 3.60 MPaNormal concrete without a mixture of tire rubber waste produces the highest flexural strength value at 28 days with a value of 5.44 MPa coMPared to a mixture of 5% and 10% tire waste which produces values of 4.47 and 4.93. while in the waste tire rubber mixture 15% produces a value of 3.60 does not meet the required bending strength of 3.83 MPa.

Keywords — Concrete, Strong Bending, Slump, Waste Rubber Tire.

Abstrak— Beton merupakan salah satu bahan kontruksi yang sangat umum digunakan dalam sebuah kontruksi, baik dalam kontruksi bangunan, jembatan, jalan, dan kontruksi lainnya, hal ini dikarenan beton tahan terhadap pembusukan lingkungan, tahan aus dan tahan terhadap cuaca (panas, dingin, hujan, sinar matahari) sedangkan kekurangan beton yaitu rendahnya kemampuan menahan beban tarik karena beton merupakan bahan yang getas (brittle).penelitian ini dilakukan dengan menambahkan limbah karet ban pada agregat kasar dengan variasi 0%, 5%, 10%, dan 15% pada berat agregat kasar. beton ukuran 15 x 15 x 60 cm dilakukan pengujian pada umur 7,14 dan 28 hari.Beton normal pada umur 7,14 dan 28 hari menghasilkan nilai sebesar 3,67 MPa,4,73 MPa dan 5,44 MPa. beton variasi limbah karet ban 5% pada 7,14 dan 28 hari menghasilkan nilai 3,11 MPa, 4,33 MPa dan 4,47 MPa. beton variasi limbah karet ban 10% pada 7,14 dan 28 hari menghasilkan nilai 3,67 MPa, 4,89 MPa dan 4,93 MPa. beton variasi limbah karet ban 15% pada 7,14 dan 28 hari menghasilkan nilai 3,00 MPa, 3,29 MPa dan 3,60 MPa Beton normal tanpa campuran limbah karet ban menghasilkan nilai kuat lentur paling tinggi pada 28 hari dengan nilai 5,44 MPa di bandingkan dengan campuran limbah karet ban 5% dan 10 % yang menghasilkan nilai sebesar 4,47 dan 4,93 . Sedangkan pada campuran limbah karet ban 15% menghasilkan nilai sebesar 3,60 tidak memenuhi kuat lentur yang disyaratkan 3,83 MPa.

Kata kunci —  Beton, Kuat Lentur, Slump, Limbah Karet Ban.

References

Alami, N., Nusantoro, A., & Annafi, M. (2021). Analisis Kuat Tekan Beton Menggunakan Pasir Penggilingan Batu Paras. Surya Beton: Jurnal Ilmu Teknik Sipil, 5(2), 64–75.

Anwar, K. (2021). Pengaruh Pencampuran Limbah Plastik Jenis Ldpe (Low Density Poly Ethilen) Pada Laston AC-WC Material Kampar Terhadap Karakteristik Marshall. Universitas Islam Riau.

Cifriadi, A., Falaah, A. F., & Puspitasari, S. (2021). Korelasi antara sistem vulkanisasi dengan sifat mekanis dan sifat redaman vulkanisat karet butil tanpa pengisi. Indonesian Journal of Industrial Research, 37(2), 77–86.

Foulhudan, J., Nurtanto, D., & Krisnamurti, K. (2022). Perbandingan Mix Design SNI 03-2834-2000 dan SNI 7656: 2012 Ditinjau dari Proses Pengecoran Beton Normal. Jurnal Riset Rekayasa Sipil, 5(2), 98–107.

Haristha, Y., & Bastian, E. (2022). Analisis Pengaruh Penambahan Ijuk 0, 25% dan 0, 5% Pada Campuran Beton fc’14, 5 MPa (Non Struktur). Rang Teknik Journal, 5(1), 77–82.

Ramadhan, M., & pratiwi, S. (2024). indonesia PENGARUH PENAMBAHAN LIMBAH KARET BAN SEBAGAI BAHAN PENGGANTI AGREGAT HALUS TERHADAP KUAT LENTUR BETONPENGARUH PENAMBAHAN LIMBAH KARET BAN SEBAGAI BAHAN PENGGANTI AGREGAT HALUS TERHADAP KUAT LENTUR BETON. PILAR, 19, 65–70. https://doi.org/10.53893/pilar.v19i2.9420

Downloads

Published

2025-04-26

How to Cite

Oktura, A. W. ., Hendardi, A. R., & Nurdianto, R. (2025). PENGARUH LIMBAH KARET BAN SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN AGREGAT KASAR TERHADAP KUAT LENTUR BETON NORMAL. JITSi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, 5(1), 10–20. https://doi.org/10.36423/jitsi.v5i1.1631